5 Cara Mengatasi Batuk Berdahak pada Bayi Tanpa Obat

Saat bayi batuk berdahak, Ibu sebaiknya terus memberikan ASI yang cukup untuk encerkan dahaknya.

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

4 min
11 Apr 2022
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
cara mengatasi batuk berdahak pada bayi


Mendengar si Kecil batuk berdahak, rasanya tidak tega, ya, Bu. Eits, jangan panik dulu, karena ada berbagai cara mengatasi batuk berdahak pada bayi tanpa obat yang bisa Ibu coba di rumah supaya si Kecil bisa kembali ceria.

Yuk cari tahu apa penyebab dan cara mengatasi batuk berdahak pada bayi!

Apa Penyebab Bayi Batuk Berdahak?

Tahukah Ibu bahwa batuk sebenarnya adalah cara alami tubuh untuk mengeluarkan benda asing di saluran napas? Ternyata, batuk ada manfaatnya, ya, Bu.

Sama halnya dengan dahak yang keluar saat anak batuk. Dahak merupakan lendir yang diproduksi oleh paru-paru untuk menjebak kuman penyebab penyakit dan benda asing seperti debu polusi supaya bisa dikeluarkan dari tubuh.

Nah, batuk berdahak biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, seperti pilek, influenza, bronkiolitis, pneumonia, batuk croup, atau batuk rejan (pertusis).

Selain infeksi virus atau bakteri, penyebab lainnya bayi mengalami batuk berdahak dapat dipicu oleh berbagai kondisi. Misalnya karena asma, infeksi sinus, paparan zat pemicu alergi (alergen), iritasi saluran pernapasan, serta paparan polusi seperti debu atau asap. 

Batuk berdahak bisa membuat bayi rewel karena susah bernapas lega dan kecapekan batuk-batuk terus. Bayi juga jadi tidak nafsu menyusu atau makan ketika sakit batuk Jadi, bagaimana cara menghilangkan batuk berdahak pada bayi?

Baca Juga: Cara Mengatasi Batuk Kering pada Bayi Tanpa Obat

Midbanner cara mengatasi batuk berdahak pada bayi

Cara Mengatasi Batuk Berdahak pada Bayi

Ketika bayi batuk, IDAI sebenarnya tidak menyarankan Ibu untuk langsung memberikan obat bebas (non-resep dokter) untuk meredakan batuk dan pilek pada anak di bawah 2 tahun karena dapat menyebabkan efek samping yang serius.

Nah sebagai pertolongan pertama, Ibu dan Ayah bisa melakukan beberapa cara mengatasi batuk berdahak pada bayi berikut ini:

1. Lanjutkan Menyusui ASI

Saat batuk, bayi perlu minum lebih banyak untuk menghindari dehidrasi yang akan memperburuk penyakit.

Asupan cairan tambahan juga dapat mengencerkan lendir di tenggorokannya sehingga dahak jadi lebih mudah dikeluarkan. Jadi, teruskanlah memberikan ASI eksklusif secara berkala, ya, Bu.

Jika si Kecil sudah MPASI (6 bulan ke atas), pemberian ASI juga boleh diselingi dengan air putih sedikit-sedikit. 

Selain ASI dan air putih, Ibu juga bisa memberikan cairan hangat, seperti sup ayam untuk melegakan tenggorokannya sekaligus bantu mengencerkan dahak.

2. Pastikan Bayi Tidur Cukup

Selain ASI, tidur sangat penting sebagai cara mengatasi batuk berdahak pada bayi.

Ini karena sistem imun dapat bekerja lebih maksimal untuk melawan virus, kuman, atau bakteri saat tubuh dalam keadaan istirahat.

Jadi, pastikan si Kecil cukup tidur, ya, Bu, baik di siang hari maupun malam hari supaya ia bisa cepat sembuh. 

Jika bayi susah tidur nyenyak, Ibu bisa menciptakan suasana kamar yang mendukung. Misalnya dengan membuat suhu kamar sejuk dan meredupkan lampunya.

Nyanyikan lagu pengantar tidur dan elus pelan punggungnya hingga si Kecil mengantuk. Bisa juga dengan memijat badannya menggunakan baby oil. Banyak-banyaklah memberikan si Kecil sentuhan hangat, seperti mendekap atau memeluk, saat menemaninya tidur agar ia merasa nyaman dan rileks. 

3. Tinggikan Kepala Bayi Saat Tidur

Posisi tidur telentang bisa membuat si Kecil yang sedang batuk jadi sulit bernapas lega karena jalur napasnya tersumbat lendir yang mengalir balik ke atas.

Untuk mengakalinya, coba sangga kepala si Kecil dengan dua bantal tipis yang empuk supaya posisinya sedikit lebih tinggi daripada dadanya.

Dengan begitu, lendir akan tetap berada di dalam paru-paru sehingga mencegahnya tersedak dahak. Ia pun bisa bernapas lega serta tidur lebih nyaman.

Namun hati-hati, jangan menyangga dengan bantal yang tinggi untuk menghindari posisi badannya berguling ke tengkurap saat tidur. Hal ini justru akan menghalangi jalur napasnya.

Karena itu, Ibu juga disarankan untuk menjaga kedua sisi tubuh si Kecil dengan guling atau bantal.

4. Nyalakan Humidifier

Cara mengatasi batuk berdahak pada bayi yang juga efektif adalah menyalakan humidifier alias pelembap udara. Khususnya saat waktu tidur.

Udara yang lembap akan menjaga lendir pada saluran napas tetap lembap dan tidak kering. Ini membuat si Kecil bernapas lebih mudah dan nyaman, serta mengurangi gatal pada tenggorokannya.

Humidifier model uap dingin dianggap lebih aman ketimbang yang menghasilkan uap hangat. Jangan lupa untuk bersihkan humidifier secara rutin dengan cara mengganti air dan membersihkan alatnya, ya, Bu, untuk mencegah tumbuhnya lumut.

Selain menggunakan humidifier, Ibu bisa menyalakan shower air hangat dan tunggu sampai suhu kamar mandinya menghangat sendiri. Kemudian, dudukkan si Kecil di kursi bayi dan biarkan ia menghirup uap hangatnya untuk melegakan pernapasannya. Lakukan tips ini selama 10-15 menit.

5. Hindari Bayi dari Paparan Polusi

Sekarang paparan virus dan kuman ada di mana-mana, Bu. Makin sering kita keluar rumah, tentu paparan terhadap virus dan kuman pun makin besar. Ada baiknya bila ia mulai batuk-batuk, Ibu bisa membatasi untuk membawa si Kecil bepergian ke luar rumah. 

Menghindari bayi dari paparan polusi, seperti asap rokok dan udara kotor, juga dapat membantu mencegah batuk yang dialami bayi menjadi semakin parah. 

Berikut adalah beberapa hal yang dapat Ibu lakukan agar bayi terhindar dari iritasi dan polusi udara.

  • Tidak merokok di sekitar bayi atau di dalam ruangan.

  • Membersihkan debu karpet menggunakan penyedot debu dengan HEPA filter.

  • Menggunakan pembersih udara ruangan yang memiliki HEPA filter. 

  • Menjaga tingkat kelembapan udara di rumah antara 40-50 persen.

  • Menjauhkan hewan peliharaan dari area tempat tidur bayi.

  • Menggunakan seprai dan sarung bantal antialergi.

Bolehkah Memberikan Madu untuk Menyembuhkan Batuk pada Bayi?

Minum madu merupakan salah satu cara alami mengobati batuk berdahak yang sudah dipercaya turun temurun. Dan bukan isapan jempol belaka, karena madu ternyata memang bermanfaat untuk menyembuhkan batuk.

Sebuah studi yang dimuat pada Principles and Practice of Pediatric Infectious Diseases menyebutkan bahwa minum madu bisa bantu meredakan batuk berdahak sama efektifnya dengan memberikan obat batuk berdahak generik.

Akan tetapi, apakah boleh memberikan madu sebagai cara mengatasi batuk berdahak pada bayi? 

Bu, memberikan madu hanya berlaku bila si Kecil sudah berusia di atas 1 tahun, ya. Memberikan madu untuk bayi usia 0-12 bulan dapat berisiko menyebabkan botulisme atau keracunan makanan langka yang berbahaya.

Baca Juga: Cara Alami Mengatasi Pilek pada Bayi

Kapan Batuk Berdahak pada Bayi Perlu Diperiksa Dokter?

Itulah berbagai cara mudah mengobati batuk berdahak pada bayi yang bisa Ibu lakukan di rumah. Ibu sebenarnya tidak perlu khawatir berlebihan saat bayi mengalami batuk berdahak. 

Akan tetapi, Ibu tetap perlu waspada dan sebaiknya segera bawa si Kecil ke dokter bila ia menunjukkan tanda-tanda seperti di bawah ini:

  • Kesulitan bernapas.

  • Bernapas lebih cepat dari biasanya.

  • Bibir, wajah, atau lidah berwarna kebiruan atau kehitaman.

  • Demam tinggi, khususnya bila batuk tidak disertai pilek atau hidung tersumbat.

  • Demam pada bayi < 3 bulan.

  • Napas berbunyi saat bernapas atau batuk.

  • Batuk berdarah.

  • Ada suara berisik saat menarik napas.

  • Bunyi mengi saat mengembuskan napas.

  • Bayi tampak lemah, rewel, atau gelisah.

  • Bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti pusing, mengantuk, mulut kering/lengket, mata cekung, menangis tanpa atau hanya sedikit air mata, pipis lebih jarang atau Ibu jadi lebih jarang mengganti popok. 

Baca Juga: 5 Cara Menurunkan Demam pada Anak

Jika disertai tanda-tanda ini, batuk berdahak yang ia alami mungkin menandakan kondisi lain yang perlu perawatan dokter.

Semoga artikel ini membantu dan si Kecil cepat kembali ceria seperti sedia kala, ya, Bu! Jika Ibu ingin mendapatkan lebih banyak informasi terbaru soal tips parenting dan tumbuh kembang anak, termasuk jadwal imunisasi bayi terbaru, yuk kunjungi Bebe Journey! Ibu bisa akses berbagai fitur edukatif dan menarik dukung si Kecil tumbuh hebat di sini.

 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. Darmawan B Setyanto. (2015). Batuk: Kawan atau Lawan? Diambil dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/batuk-lawan-atau-kawan  [diakses 10 Februari 2022]

  2. WebMD. (Diulas secara medis oleh Renee A Alli, MD, 2020). Cough Remedies for Babies and Toddlers. Diambil dari https://www.webmd.com/cold-and-flu/cough-home-remedies-babies-toddlers

  3. Healthychildren.org. (Terakhir diperbarui 2018). Coughs and Colds: Medicines or Home Remedies? Diambil dari https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/chest-lungs/Pages/Coughs-and-Colds-Medicines-or-Home-Remedies.aspx 

  4. Ellen Greenlaw – WebMD. (Diulas secara medis oleh Dan Brenann, 2015). Tips to Comfort Your Sick Baby. Diambil dari https://www.webmd.com/parenting/baby/features/comfort-sick-baby

  5. Kidshealth.org. (Diulas secara medis oleh Patricia Solo-Josephson, MD). Diambil dari https://kidshealth.org/en/parents/childs-cough.html

  6. Healthline. https://www.healthline.com/health/baby/how-to-help-baby-with-cough. Diakses pada 19 Oktober 2022.

  7. Baby Center. https://www.babycenter.com/health/illness-and-infection/coughing-in-babies_11526. Diakses pada 19 Oktober 2022.

  8. Principles and Practice of Pediatric Infectious Diseases. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7152197/. Diakses pada 19 Oktober 2022.

  9. NHS. https://www.nhs.uk/conditions/baby/health/colds-coughs-and-ear-infections-in-children/. Diakses pada 19 Oktober 2022.



Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait