8 Cara Alami Mengatasi Pilek pada Bayi di Rumah

Melihat bayi pilek rasanya pasti tidak tega ya, Bu? Namun, jangan panik ya bila ini terjadi pada si Kecil, karena ada berbagai cara meng...

4 min
11 Apr 2022
Apa ya yang harus dilakukan untuk mengatasi pilek pada bayi?

8 ibu tandai artikel ini bermanfaat

Melihat bayi pilek rasanya pasti tidak tega ya, Bu? Namun, jangan panik ya bila ini terjadi pada si Kecil, karena ada berbagai cara mengatasi pilek pada bayi yang mudah dilakukan Ibu dan Ayah di rumah. Supaya cepat teratasi dengan tepat, kenali dulu, yuk, penyebab bayi pilek!

Apa Penyebab Bayi Pilek?

Bayi pilek bisa disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh bayi masih belum berkembang sempurna. Terlebih di tahun pertama kehidupannya, kebanyakan bayi bisa mengalami pilek enam hingga delapan kali. 

Maka itu, bayi rentan tertular sakit saat terkena paparan virus penyebab pilek dari lingkungan sekitarnya, misalnya dari Kakak, Ibu, atau Ayah yang sedang pilek di rumah.

Bayi juga bisa terkena pilek dari partikel virus yang menempel di mainan atau benda-benda tertentu setelah disentuh oleh anggota keluarga yang sedang sakit.

Ketika tangan bayi menyentuh benda-benda tersebut dan tangan yang sudah tertempel virus dimasukkan ke dalam mulut, maka ia bisa dengan mudah tertular.

Apa Gejala dan Ciri-Ciri Bayi Pilek?

mengatasi pilek pada bayi dengan berjemur di bawah sinar matahari

Setiap bayi pasti rewel dan menangis sebagai salah satu bentuk komunikasi dengan Ibu, terutama di 3 bulan pertama usianya. Akan tetapi, Ibu mungkin belum tahu bagaimana cara membedakan rewel dan tangisan bayi biasa dengan tangisan karena sedang jatuh sakit, bukan?

Nah, cara paling mudah untuk bisa tahu apakah bayi menangis karena gejala pilek atau bukan adalah lewat kondisinya. Mula-mula, Ibu mungkin memperhatikan hidung bayi tampak berair. Pilek juga bisa dilihat dari cairan yang keluar dari hidung yang awalnya bening, tapi lama-lama tampak kental dan berubah jadi kuning kehijauan seiring bertambahnya hari. 

Selanjutnya, beberapa gejala pilek pada bayi lainnya adalah sebagai berikut:

  • Demam.

  • Bersin.

  • Batuk.

  • Tidak mau menyusu atau selera makan berkurang jika bayi sudah MPASI, karena hidungnya tersumbat.

  • Bayi rewel dan menangis terus.

  • Biasanya pilek dapat sembuh sendiri setelah 2-3 hari. Namun kadang, butuh waktu hingga seminggu lamanya sampai si Kecil benar-benar sembuh dari pilek.

Bagaimana Cara Mengatasi Pilek pada Bayi?

Cara mengatasi bayi pilek sebetulnya cukup mudah, Bu. Akan tetapi, ada baiknya Ibu mempelajari dulu plus minus serta cara melakukannya dengan tepat agar hasilnya maksimal dan si Kecil terhindar dari risiko lain. 

Berikut adalah beberapa cara mengatasi bayi pilek agar kondisi ini tidak berlangsung berlarut-larut. Yuk, Bu, kita sama-sama belajar!

1. Penuhi Kebutuhan Cairannya

Meski bayi jadi lebih sulit menyusu, tetap penting untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya ya, Bu, yakni dengan memberikan ASI lebih banyak sebagai cara mengatasi pilek pada bayi yang paling utama.

Selain mencegah risiko dehidrasi pada bayi, ASI mengandung zat pembentuk kekebalan tubuh sehingga dapat memperkuat sistem imunitas tubuhnya dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus, termasuk pilek. Cairan dari ASI pun diketahui dapat membantu mengencerkan lendir ingus.

2. Berikan Air Putih Hangat

Pada bayi yang berusia 6 bulan ke atas dan sudah mulai MPASI, Ibu bisa coba berikan sedikit air putih hangat dan sup kaldu hangat yang mengandung gizi tambahan untuk tubuhnya. Air putih dan makanan berkuah juga dapat membantu mengencerkan lendir ingus.

Biarkan si Kecil minum air putih sedikit-sedikit setiap beberapa jam supaya ia mau minum lebih banyak. 

3. Mandikan Bayi dengan Air Hangat

Memandikan bayi dengan air hangat suam-suam kuku juga bisa menjadi cara alami mengatasi pilek pada bayi. Apalagi jika dilakukan sebelum waktu tidur bayi, dijamin ia akan tidur nyenyak setelahnya, Bu.

Caranya, cukup lap tubuh bayi dengan kain waslap lembap yang hangat. Uap panas dari air hangat juga dapat melewati rongga hidung dan paru-paru anak, yang secara tidak langsung akan mengencerkan lendir di dalam rongga napasnya.

Selain mandi dengan air hangat, Ibu juga bisa mengajak atau menggendong si Kecil ke kamar mandi. Tutup pintu kamar dan nyalakan pancuran air hangat sampai ruangan menghangat dan dipenuhi uap. 

Kemudian, dudukkan si Kecil di kursi bayi dan biarkan ia menghirup uap hangatnya untuk melegakan pernapasan. Lakukan cara mengatasi pilek pada bayi ini tiap malam hari selama 10-15 menit.

Agar si Kecil tidak bosan, Ibu bisa sambil membawa mainan atau buku favoritnya, serta mengajaknya ngobrol dan bercanda. 

4. Pastikan Bayi Cukup Tidur

Cara mengatasi bayi pilek yang tak kalah penting adalah dengan memastikan si Kecil istirahat yang banyak. Ya! Tidur adalah cara yang paling efektif karena saat tidur imunitas tubuhnya dapat bekerja lebih maksimal dalam melawan virus atau kuman penyebab pilek. 

Banyak-banyak memberikan sentuhan, seperti mendekap atau memeluk hangat si Kecil, saat menemaninya tidur, Bu. Sentuhan ini dapat membuatnya merasa nyaman dan rileks. 

5. Sangga Kepala Bayi Saat Tidur

Saat tidur, atur posisi badannya agar posisi kepala bayi lebih tinggi dari kakinya sehingga lendir ingusnya bisa lebih lancar keluar dan ia bisa bernapas lebih lega.

Caranya, letakkan beberapa bantal kecil di bawah kepala bayi. Namun hati-hati jangan sampai bantal menutupi wajah si Kecil, ya, Bu. Karena itu, tidak disarankan melakukan hal ini bila si Kecil tidur di boks bayi.

6. Nyalakan Humidifier

Penggunaan humidifier (pelembap udara) bisa membuat udara di dalam ruangan menjadi lebih lembap. Ini juga berguna untuk melegakan hidung si Kecil yang sedang tersumbat.

Ibu bisa memasang humidifier di dekat bayi saat ia tidur atau bermain, tapi pastikan jauh dari jangkauannya ya, Bu. Jangan lupa untuk mengganti airnya setiap hari, dan membersihkan alat secara berkala.

7. Gunakan Alat Penyedot Ingus

atasi pilek pada bayi dengan mencuci hidung

Tenang Bu, cara mengatasi bayi pilek ini tidak dilakukan dengan menyedot lendir atau ingus langsung menggunakan mulut seperti yang dulu biasa dilakukan oleh orang tua kita. 

Untuk mengencerkan dan mengeluarkan lendir ingus sekaligus melegakan pernapasan, Ibu bisa menyemprotkan atau meneteskan cairan NaCl yang dijual bebas di apotek, ke lubang hidung bayi. 

Untuk memastikan apakah cairan masuk ke rongga hidung bayi atau tidak, Ibu bisa meletakkan gulungan handuk di bawah bahu bayi, sehingga Ibu bisa mendorong kepala bayi dengan lembut ke belakang.³

8. Mencuci Hidung

Menurut jurnal kedokteran International Journal of Environmental Research and Public Health, tindakan cuci hidung bekerja dengan melunakkan dan mengalirkan lapisan lendir pada rongga hidung. Maka, ini juga merupakan pilihan cara mengatasi pilek pada bayi yang efektif, Bu. 

Agar lebih aman, Ibu bisa meminta kepada dokter untuk mengajarkan cara melakukan cuci hidung yang benar. 

Umumnya, tindakan dilakukan dengan menyemprotkan cairan NaCl ke hidung untuk melunakkan ingus dan membuatnya lebih mudah mengalir. Bisa menggunakan alat khusus, atau menggunakan alat suntik tanpa jarum, ke salah satu rongga hidung. Ketika cairan disemprotkan, cairan dan ingus pun akan mengalir melalui rongga hidung sebelahnya

Saat ingus dibuang keluar, zat-zat penyebab alergi dan peradangan pun akan ikut terbuang. Ion-ion dalam NaCl juga membantu mengurangi peradangan dan mencegah kerusakan sel.⁶ Cairan ini juga membantu menjaga kelembapan di rongga hidung si Kecil, Bu. 

Lakukan cara mengatasi anak bayi pilek selama kurang lebih 15 menit sebelum menyusui atau memberi makan pada si Kecil, serta sebelum waktu tidur di malam hari agar melegakan pernapasannya.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Batuk pada Bayi Tanpa Obat

Itulah berbagai cara mengatasi pilek pada bayi yang bisa Ibu lakukan di rumah. Bila setelah melakukan cara di atas, kondisi pilek pada bayi belum membaik atau justru muncul keluhan lain, Ibu dapat memberikan pengobatan sesuai dengan gejala yang dialami si Kecil. Misalnya, bila si Kecil demam, Ibu bisa memberikan obat pereda demam seperti paracetamol.

Namun, perlu Ibu perhatikan bahwa obat pilek yang ada di pasaran tidak direkomendasikan untuk anak usia di bawah 6 tahun karena dapat mengakibatkan efek samping berbahaya. 

Untuk memastikan keamanannya, Ibu dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu sebelum memberikan obat apa pun untuk mengatasi pilek pada si Kecil.

Tanyakan juga lebih banyak informasi terbaru soal tumbuh kembang dan kesehatan si Kecil dengan berkonsultasi kepada Tim BebeCare yang hadir 24 jam menjawab pertanyaan Ibu soal kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil.


Referensi tambahan:

  1. G Michael Allan, Bruce Arroll. (2014). Prevention and treatment of the common cold: making sense of the evidence. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3928210/
  2. Abby R Nolder, Gresham T Richter. (2015). The Infant with Noisy Breathing. https://link.springer.com/article/10.1007/s40746-015-0025-5 
  3. Heidi Godman. (Diulas secara medis oleh Dan Brennan, MD, 2016). How to Treat Your Baby’s Stuffy Nose. webmd.com/children/features/help-child-stuffy-nose
  4. Natharina Yolanda. (2016). Perlukah Suplemen Vitamin D? https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplemen-vitamin-d
  5. R Adhi Teguh P Iskandar. (2015). Menjemur Bayi dengan Tepat. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/menjemur-bayi-dengan-tepat  
  6. Dimas Dwi Saputro. 2017. Amankah Tindakan Cuci Hidung pada Anak? https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/amankah-tindakan-cuci-hidung-pada-anak
  7. WebMD. (2021). Natural Cold Remedies for Babies. WebMD. https://www.webmd.com/parenting/baby/ss/slideshow-natural-cold-remedies
  8. Watson, S. (2016, May 10). When Your Baby Has a Cold. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/children/guide/identify-child-cold-symptoms
  9. Common cold in babies - Diagnosis and treatment - Mayo Clinic. (2021). Mayoclinic.org; https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-cold-in-babies/diagnosis-treatment/drc-20351657
  10. IDAI | ASI Eksklusif pada Ibu yang Bekerja. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-eksklusif-pada-ibu-yang-bekerja
  11. IDAI | Air Susu Ibu dan Kekebalan Tubuh. (2013). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-kekebalan-tubuh


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait