5 Zat Gizi Alami Penambah Nafsu Makan Anak

Jika belakangan nafsu makan si Kecil turun atau bahkan sampai melangsungkan aksi GTM, jangan panik dulu, Bu. Perubahan pola makan a...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
21 Apr 2022


Jika belakangan nafsu makan si Kecil turun atau bahkan sampai melangsungkan aksi GTM, jangan panik dulu, Bu. Perubahan pola makan anak ternyata cukup umum terjadi pada usia 1-3 tahun, kok. Jadi, jangan patah semangat untuk terus memberikan menu makan yang menggugah selera dan bergizi untuk si Kecil, ya. Yang paling penting adalah memastikan setiap makanan anak mengandung zat gizi penambah nafsu makan alami. 

Nah, ketahui dulu yuk apa-apa saja yang menjadi penyebab anak GTM. 

Penyebab Anak GTM

Untuk mengetahui faktor apa yang menjadi penyebab anak GTM dan mengalami penurunan nafsu makan, Ibu perlu mencermati perilaku anak saat makan dan kebiasaan makan apa saja yang selama ini diterapkan di rumah. 

Menurut IDAI, penyebab GTM tersering pada anak adalah cara memberikan makanan yang kurang tepat. 

Jadi, mungkin Ibu tidak menyadari bahwa selama ini telah membiasakan anak untuk memiliki perilaku makan yang tidak benar dan tidak sesuai dengan usianya. Hal ini umumnya terbentuk sejak dimulainya pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI) atau sejak fase penyapihan. 

Berikut bentuk-bentuk inappropriate feeding practice yang umumnya dilakukan sehingga membuat nafsu makan anak turun dan melakukan GTM:

  • Ibu memberikan makan pada saat anak merasa tidak lapar.

  • Anak sedang bosan dengan menu makanan yang disajikan. 

  • Ibu memberikan makanan dengan tekstur yang tidak sesuai dengan usia si  Kecil.

  • Anak masih berusaha mengenal tekstur dan rasa makanan baru. 

  • Makanan yang diberikan tidak sesuai dengan selera si Kecil (mungkin kurang berbumbu atau hambar).

  • Ibu memberikan terlalu banyak jus buah.

  • Ada trauma, baik dalam proses makan maupun terhadap jenis makanan tertentu.

  • Ibu memberikan camilan dalam jumlah yang berlebihan.

  • Ibu memberikan camilan sebagai hadiah sehingga terbentuklah kebiasaan makan yang buruk. 

  • Ibu memberikan susu sebagai pengganti makanan.

  • Ibu mengijinkan anak mengonsumsi junk food terus-menerus.

  • Ibu membiasakan mengajak anak untuk bermain atau keliling kompleks sambil makan. 

  • Ibu memberikan makan dengan porsi yang terlalu besar. 

  • Ibu terlalu sering memberikan minum saat anak makan.

  • Banyak terdapat distraksi disekeliling anak seperti televisi yang menyala, mainan yang berbunyi, atau kegiatan orang dewasa lain yang membuat si Kecil “melupakan” kegiatan makannya.

  • Ibu memberikan waktu makan pada anak lebih dari 30 menit (padahal anak sudah menolak makan).

Ibu, selain karena inappropriate feeding practice penurunan nafsu makan pada anak juga dapat disebabkan oleh:

  • Kondisi anak yang sedang sakit.

  • Perlambatan pertumbuhan saat anak memasuki usia batita sehingga mereka tidak makan sebanyak waktu bayi. 

  • Anak tertarik pada berbagai macam hal di sekitarnya sehingga menunjukkan minat yang rendah pada makanan. 

  • Anak ingin menunjukkan batasan dengan Ibu untuk menunjukkan kemandiriannya.  

  • Anak sedang dalam suasana hati yang buruk.

Kabar baiknya, Bu, fenomena “penurunan nafsu makan” ini sangat normal terjadi pada para batita. Selama si Kecil menunjukkan level energi yang normal dan pertambahan berat serta tinggi badannya masih sesuai dengan kurva pertumbuhan, nafsu makannya dapat kembali membaik seperti sedia kala.   

Baca juga: Anak Tidak Mau Makan Nasi? Ini Solusinya!

Daftar Penambah Nafsu Makan Alami Anak

Sebenarnya Bu, kunci utama anak mau makan adalah rasa lapar. Nah, jika Ibu ingin si Kecil makan dengan lahap, hal pertama yang perlu dilakukan adalah memperbaiki pola pemberian makan anak mengikuti kiat-kiat yang ada di dalam feeding rules

Walau begitu, tidak ada salahnya Ibu memberikan beberapa penambah nafsu makan alami anak untuk meningkatkan selera makannya. Selain dapat meningkatkan nafsu makan, bahan makanan berikut ini juga akan memberikan nutrisi yang baik bagi tubuh si Kecil. 

1. Minyak Ikan

Minyak ikan kaya akan omega 3, vitamin D, dan vitamin A. Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi minyak ikan yang kaya akan omega 3 selama 3 minggu berturut-turut dapat meningkatkan nafsu makan si Kecil. 

Ibu bisa memberikan makanan yang kaya akan omega 3 seperti salmon, herring, dan makarel setiap minggunya. Walau begitu, asupan omega 3 dari makanan umumnya belum dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan harian si Kecil. 

Oleh karena itu, Ibu dapat memberikan suplemen minyak ikan kepada si Kecil untuk meningkatkan nafsu makannya, terlebih lagi pada anak yang tidak makan ikan dalam jumlah yang cukup.  

2. Temulawak

Siapa yang tidak kenal dengan manfaat temulawak sebagai penambah nafsu makan anak? Dan ternyata, ini ada bukti penelitiannya, lho!

Temulawak mengandung zat kurkuminoid dan minyak asiri yang membantu kinerja empedu dan pankreas. Adanya peningkatan kinerja pada empedu dan pankreas akan meningkatkan proses pencernaan makanan di dalam perut si Kecil sehingga memicu gairah anak untuk makan. 

3. Madu

Madu memang telah dikenal sebagai bahan makanan dengan banyak manfaat bagi kesehatan. Nah, menurut hasil sebuah penelitian pemberian madu yang dicampur dengan temulawak dapat meningkatkan nafsu makan si Kecil. 

Kadar glukosa dan fruktosa yang tinggi di dalam madu dapat memicu kemampuan sistem pencernaan si Kecil untuk meningkatkan penyerapan makanan. Nah, penyerapan makanan yang baik dapat memicu nafsu makan anak, Bu.

Mudah saja kok, Bu, untuk membuat air temulawak madu. Ibu dapat memotong tipis-tipis satu ruas temulawak lalu rebus selama 10-15 menit. Setelah air rebusan temulawak dalam kondisi hangat, tambahkan 1 sendok makan madu. 

Oh iya Bu, satu hal yang perlu diingat. Minuman temulawak madu ini hanya boleh dikonsumsi oleh anak usia 1 tahun ke atas. Pasalnya madu dapat bersifat racun jika diberikan kepada anak usia kurang dari 1 tahun. 

Madu umumnya mengandung bakteri bernama Clostridium botulinum yang memproduksi zat toxin. Nah, anak dibawah usia 1 tahun belum memiliki antibodi yang cukup kuat untuk melawan toxin yang dihasilkan oleh bakteri tersebut sehingga bisa terserang penyakit bernama infant botulism.

Baca Juga: 6 Manfaat Madu untuk Kesehatan Anak

4. Zinc

Zinc merupakan salah satu mineral yang dapat meningkatkan nafsu makan pada anak. Oleh karena itu, suplementasi zinc sesuai dengan dosis anjuran dokter dapat digunakan untuk meningkatkan nafsu makan. 

5. Thiamin

Si Kecil bisa jadi kehilangan nafsu makan karena asupan thiamin atau vitamin B1 dalam tubuhnya kurang. Sebab thiamin berperan dalam memunculkan rasa lapar dan kenyang di dalam otak. 

Ketika jumlah thiamin di dalam tubuh tidak mencukupi, proses tersebut akan terganggu sehingga anak merasa kenyang padahal sebenarnya ia masih kekurangan asupan makanan. 

Oleh karena itu, Ibu dapat memberikan suplementasi thiamine sesuai dengan dosis yang direkomendasikan dokter untuk meningkatkan nafsu makan anak. 

Baca juga: Selain Jajanan, Ternyata Ini 5 Penyebab Alergi Makanan yang Bisa Membuat Anak Sakit Perut

Tips Meningkatkan Nafsu Makan Anak

Selain memberikan penambah penambah nafsu makan alami pada anak, Ibu juga dapat menerapkan beberapa tips berikut agar nafsu makan anak menjadi lebih baik:

1. Terapkan Jadwal Makan Teratur

Ibu dapat mulai mengatur jadwal makan utama dan jadwal makan selingan si Kecil. Lakukan jadwal makan yang telah Ibu buat secara konsisten sehingga si Kecil tahu kapan ia akan mendapatkan makanan. 

Selain itu, jadwal makan juga berkaitan dengan rasa lapar anak. Ibu, si Kecil memiliki sistem pengosongan lambung yang dapat diprediksi. 

Setelah anak makan makanan padat, lambungnya akan kosong berada dalam kondisi 50% kosong setelah 100 menit dan setelah makan makanan cair lambungnya akan berada dalam kondisi 50% kosong setelah 75 menit. 

Nah, sesuaikan jadwal makan anak dengan waktu pengosongan lambung tersebut sehingga ketika jam makan tiba perut si Kecil benar-benar terasa lapar. Dengan begitu si Kecil akan makan dengan lebih lahap tanpa membuat Ibu pusing berkepanjangan. 

2. Hias Makanan Tampak Menarik

Batita sedang seru-serunya mengeksplor apa yang ada di sekitar mereka. Nah untuk menarik perhatian anak, Ibu dapat membuat tampilan makanan menjadi lebih menarik. 

Bentuk nasi menjadi beruang, susun brokoli rebus menjadi rambut, gunakan bahan makanan yang beraneka warna, dan lain sebagainya untuk menarik dan menggugah nafsu makan si Kecil.  

3. Berikan dalam Porsi Kecil

Ibu pasti sering merasa “kenyang duluan” ketika melihat suatu makanan disajikan dalam porsi yang sangat besar. Ternyata hal ini tidak hanya dialami orang dewasa lho, Bu!

Si Kecil yang notabennya sedang belajar makan juga akan merasa kewalahan jika melihat makanan di piringnya terlalu banyak. Alhasil keinginannya untuk makan akan menurun. 

Oleh karena itu, sajikan makanan dalam porsi yang cenderung kecil dan biarkan si Kecil meminta “isi ulang pring” ketika masih merasa lapar. 

4. Ajak Anak Ikut Siapkan Makanan

Ibu dapat membantu meningkatkan nafsu makan si Kecil dengan mengajaknya untuk menyiapkan makanan. Sambil menyiapkan makanan, si Kecil dapat mencoba berbagai bahan yang ada di dapur sehingga lidahnya akan lebih terbiasa dengan tekstur dan rasa yang baru. 

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa anak makan lebih banyak, baik makanan sehat maupun camilan, yang mereka siapkan sendiri.  

Apabila Ibu sudah mencoba berbagai cara di atas namun nafsu makan si Kecil tidak segera kembali dan berat badannya tidak mengalami pertambahan secara ideal, bahkan malah merosot, segera hubungi dokter spesialis anak untuk mendapatkan solusi yang lebih optimal, ya. 

Nah, untuk bantu mendukung kecukupan nutrisi anak dari makanan, Ibu juga bisa memberikan dampingan susu pertumbuhan terfortifikasi seperti Bebelac 3 Grogreat+ setiap pagi dan malam sebelum tidur.

Susu Bebelac 3+ merupakan sumber awal kehebatan anak yang mengandung FOS:GOS 1:9 dan sudah teruji klinis untuk mendukung kesehatan pencernaan si Kecil (happy tummy).

Selain itu, susu Bebelac 3 juga kini dilengkapi formulasi baru, yaitu Triple A (DHA, ALA+LA) dengan DHA yang lebih tinggi dari minyak ikan serta LA dan ALA untuk mendukung perkembangan akal kreatif anak (happy brain), serta vitamin dan mineral yang penting untuk mendukung perjalanan hebat si Kecil.

Dengan pemberian stimulasi yang tepat dan didukung nutrisi untuk pencernaannya, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang ceria (happy heart) sehingga jadi makin bersemangat untuk bermain dan mencoba hal-hal baru bersama teman-temannya.

Ingin dapatkan lebih banyak tips dan informasi parenting terbaru menyambut masa prasekolah si Kecil? Yuk, daftarkan diri Ibu di Bebeclub. Ibu juga bisa dapatkan beragam promo dan penawaran menarik seputar susu Bebelac, lho!

 


 

Referensi

  1. ‌‌IDAI | Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada Batita. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/gerakan-tutup-mulut-gtm-pada-batita

  2. IDAI | Makan kok diemut sih ? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/makan-kok-diemut-sih

  3. IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi?utm_source=newsletter&utm_medium=email&utm_campaign=idai-newsletter&utm_content=Booklet+Pemberian+Makanan+Pendamping+Air+Susu+Ibu+%28MPASI%29

  4. Why Is My Child Suddenly Not Eating? (2019). Utah.edu. https://healthcare.utah.edu/the-scope/shows.php?shows=0_xs2o10ra

  5. Moradi, S., Alivand, M., KhajeBishak, Y., AsghariJafarabadi, M., Alipour, M., Chilibeck, P. D., & Alipour, B. (2021). The effect of omega3 fatty acid supplementation on PPARγ and UCP2 expressions, resting energy expenditure, and appetite in athletes. BMC Sports Science, Medicine and Rehabilitation, 13(1). https://doi.org/10.1186/s13102-021-00266-4

  6. Infant Botulism (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2020). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/botulism.html

  7. Renny F, Yuni Sufyanti Arief, & Ni. (2010). Curcuma and Honey Increases Body Weight of Toddler. Jurnal Ners, 5(1), 49–54. https://media.neliti.com/media/publications/119219-ID-none.pdf

  8. Kelishadi, R. (1969). Effects of zinc supplementation on subscales of anorexia in children: A randomized controlled trial. Pakistan Journal of Medical Sciences, 30(6). https://doi.org/10.12669/pjms.306.6377

  9. Panoff, L. (2021, December 17). What Is Thiamine Deficiency? All You Need to Know. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/thiamine-deficiency-symptoms#causes

  10. Toddler not eating? Ideas and tips. (2022, November 23). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/toddlers/nutrition-fitness/common-concerns/toddler-not-eating

  11. DeJesus, J. M., Gelman, S. A., Herold, I., & Lumeng, J. C. (2019). Children eat more food when they prepare it themselves. Appetite, 133, 305–312. https://doi.org/10.1016/j.appet.2018.11.006



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait