Mengenal Gentle Parenting dan Tips Menerapkannya pada si Kecil
Ada banyak gaya parenting yang biasa diterapkan orang tua. Tapi, jika Ibu ingin mencoba pendekatan baru, gentle parenting bisa menjadi s...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ada banyak gaya parenting yang biasa diterapkan orang tua. Tapi, jika Ibu ingin mencoba pendekatan baru, gentle parenting bisa menjadi salah satu alternatif pilihannya. Apa itu gentle parenting? Yuk, kita cari tahu informasi selengkapnya pada ulasan berikut ini sebelum memutuskan untuk menerapkannya!
Apa Itu Gentle Parenting?
Gentle parenting adalah cara membesarkan anak dengan cara yang bahagia dan penuh kepercayaan diri. Pola parenting ini mengedepankan empat elemen penting agar si Kecil bisa tumbuh menjadi anak yang selalu ceria dan berhati baik, yaitu empati, rasa hormat, dan pengertian terhadap anak, dengan tetap menerapkan batasan-batasan yang sehat.
Sederhananya, gentle parenting adalah gaya pengasuhan di mana orang tua tidak memaksa anak untuk berperilaku baik dengan iming-iming hadiah atau hukuman. Jadi, orang tua di sini lebih mendahulukan komunikasi atau dialog dua arah yang sehat untuk mencari solusi bersama-sama si Kecil setelah ia melakukan kesalahan.
Pola asuh ini juga berfokus pada bagaimana cara orang tua membantu meningkatkan kesadaran diri dan pemahaman anak akan perilaku yang mereka lakukan sendiri.
Sebagai contoh, pada gaya pengasuhan tradisional jika anak-anak lambat dalam mempersiapkan diri ke sekolah, Ibu atau Ayah akan memarahi si Kecil. Alhasil, anak akan menganggap Ibu atau Ayah sebagai figur yang galak.
Namun pada orang tua dengan gentle parenting, Ibu atau Ayah tidak langsung memarahi anak yang dapat membuatnya merasa takut dan tunduk. Orang tua justru tetap tenang serta tegas memberikan sejumlah pilihan beserta konsekuensi baik atau buruknya.
Ibu atau Ayah yang menganut pola gentle parenting akan menjelaskan kepada anak, "Kak, besok Ibu akan nganterin kakak ke sekolah, ya. Kakak harus sudah siap sebelum jam 7 pagi. Soalnya setelah itu, Ibu akan langsung pergi ke kantor. Kalau kakak belum siap, kita berdua akan telat. Kalau kita berdua telat, Ibu pasti akan dimarahi teman Ibu. Kakak pasti nggak mau ‘kan lihat Ibu dimarahi?”
Melalui cara tersebut, orang tua dapat menunjukkan empati dan rasa hormat terhadap perasaan anak. Anak pun diberi kesempatan untuk memahami serta bertanggung jawab atas perilakunya sendiri atau bahkan mengubah perilakunya.
Berbagai Manfaat Gentle Parenting
Ada banyak manfaat yang bisa orang tua dan anak dapatkan dengan menerapkan pola pengasuhan gentle parenting. Berikut beberapa di antaranya.
1. Anak Belajar Berempati
Ibu pasti sudah paham bahwa anak-anak merupakan sosok peniru ulung. Jadi, apa yang orang tua lakukan akan ditiru oleh anaknya. Hal ini juga terjadi pada anak yang mendapat pola asuh gentle parenting.
Anak yang memiliki empati membuatnya melakukan hal yang sama terhadap orang tua atau bahkan orang lain.
Sebaliknya, bila anak sering melihat orang tuanya mengomel dan marah ketika mereka melakukan kesalahan, si Kecil akan bertindak yang sama karena mereka berpikir bahwa hal tersebut merupakan hal yang wajar.
Baca Juga: Contoh Empati Anak yang Bisa Ibu Ajarkan Setiap Hari
2. Mengurangi Risiko Kecemasan pada Anak
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Child Psychology menunjukkan bahwa pola asuh gentle parenting dapat mengurangi risiko kecemasan pada anak. Dengan begitu, anak-anak jadi lebih berani dan percaya diri.
Orang tua yang menerapkan gentle parenting akan mencoba memahami hal-hal apa saja yang membuat anak cemas. Misalkan, saat si Kecil baru pertama kali masuk sekolah, Ibu dan Ayah akan mencoba memberikan pengertian yang memotivasi mereka agar tampil berani dan percaya diri.
3. Membangun Hubungan Positif Antara Ibu dan Anak
Tahukah Ibu? Manfaat gentle parenting juga dapat membangun hubungan positif antara ibu dan anak, lho! Kenapa demikian? Ketika Ibu dan Ayah menerapkan pola asuh ini, si Kecil jadi merasa mendapatkan kasih, cinta, waktu, dan dukungan sepenuhnya dari orang tua. Anak jadi tahu setiap konsekuensi dari apa yang diperbuatnya. Dengan demikian, anak jadi memiliki hubungan yang sehat, kuat, dan positif.
4. Menanamkan Motivasi pada Anak
Orang tua yang menerapkan gentle parenting tidak fokus pada perilaku buruk anak. Namun, ia bekerja sama dengan anak untuk mengarahkan perilaku yang lebih baik untuknya.
Dengan kata lain, orang tua justru menanamkan perilaku motivasional agar anak bertindak menjadi lebih baik. Hal ini justru akan bermanfaat saat anak mengalami kesulitan saat belajar atau mengeksplor hal-hal baru di sekitarnya, ia akan mencari cara yang dapat membantu meningkatkan kemampuannya.
Tantangan Dalam Menerapkan Gentle Parenting
Walaupun ada berbagai manfaat, gentle parenting juga memberi banyak tantangan bagi orang tua dan anak. Sebelum melakukannya, perhatikan pula beberapa tantangan dalam melakukan pola asuh lembut ini.
-
Memakan banyak waktu, karena Ibu mungkin perlu menunggu anak untuk sadar diri mengenai emosi dan perilakunya.
-
Sulit membuat batasan yang tepat dan jelas. Ini bisa jadi sulit dilakukan karena terkadang ada campur tangan dari keluarga atau pihak lain, serta pengaruh dari gaya pengasuhan orang tua terdahulu.
-
Membutuhkan kesabaran. Ibu juga harus cukup sabar mendedikasikan waktu untuk memahami dan mengenal anak lebih baik, serta menerapkan pola asuh ini.
-
Sikap lembut orang tua sering disalahpahami oleh anak. Anak berpikir Ibu dan Ayah justru memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan apa yang mereka inginkan.
Tips Menerapkan Gentle Parenting
Meski mungkin tidak mudah menetapkan gaya pengasuhan ini, jika Ibu dan Ayah ingin mencobanya, ada beberapa tips yang bisa orang tua coba agar gentle parenting dapat diterapkan dengan baik, misalnya:
-
Tetap tenang dan berpikir positif. Karena gaya pengasuhan ini merupakan pola kolaborasi antara ibu dan anak, maka Ibu dan Ayah perlu tenang agar memiliki perhatian lebih dalam memahami perilaku si Kecil.
-
Konsisten dalam menetapkan batasan untuk anak. Semakin Ibu dan Ayah konsisten, lama kelamaan anak akan memahami dan menghargai batasan yang dibuat.
-
Bangun bonding dengan anak. Caranya, perbanyak waktu berkualitas untuk anak, seperti menemaninya bermain, mendengarkan celotehnya, atau sekadar membacakan buku.
Baca Juga: 4 Pola Asuh dan Pengaruhnya pada Psikologi Perkembangan Anak Usia 1-3 Tahun
Nah, itu dia, Bu, pengertian mengenai gentle parenting beserta manfaatnya yang perlu Ibu dan Ayah ketahui. Ingat, Bu. Menerapkan metode pola asuh ini memang tidak mudah, tapi Ibu perlu bersabar dan tetap konsisten dalam melakukannya.
Untuk menjaga suasana hatinya, Ibu bisa memberikan dampingan nutrisi yang tepat guna mengoptimalkan perkembangan si Kecil.
Maka, berikanlah si Kecil makanan bergizi dan Dukung Awal Semua Kehebatan si Kecil dengan susu Bebelac 3 GroGreat+ setiap pagi dan malam sebelum tidur.
Susu Bebelac 3 GroGreat+ dilengkapi kandungan FOS:GOS 1:9 yang teruji klinis serta Triple A (DHA, LA, ALA) agar si Kecil tumbuh hebat dengan pencernaan yang sehat (happy tummy), akal kreatif (happy brain), dan hati yang besar (happy heart)!
Ingin dapatkan lebih banyak tips dan informasi parenting terbaru si Kecil? Yuk, daftarkan diri Ibu di Bebeclub. Ibu juga bisa dapatkan beragam promo dan penawaran menarik seputar susu Bebelac, lho!