5 Tips Menyusui Bayi Baru Lahir Agar ASI Lancar

Bagi seorang ibu, momen menyusui bayi baru lahir untuk pertama kali adalah hal yang mendebarkan. Perasaan senang menjadi ibu, bercampur ...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
11 May 2022
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK


Bagi seorang ibu, momen menyusui bayi baru lahir untuk pertama kali adalah hal yang mendebarkan. Perasaan senang menjadi ibu, bercampur dengan rasa takut dan khawatir ASI tidak keluar, tidak cukup atau tidak lancar karena hal-hal lainnya. Tapi, ini adalah hal yang wajar, Bu. 

Baca Juga: 16 Obat Flu untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Ampuh

Nah, untuk meminimalkan perasaan takut dan khawatir tersebut, Ibu perlu membekali diri dengan berbagai pengetahuan seputar teknik menyusui. Mulai dari posisi menyusui bayi baru lahir, pelekatan menyusui yang benar, hingga bagaimana cara mencegah berbagai masalah menyusui.1 Agar proses lancar dan mulus, simak 5 tips menyusui bayi baru lahir berikut ini.

1. Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Proses IMD ini dilakukan dengan meletakkan bayi di atas perut atau dada ibu segera setelah ia lahir dan dibersihkan. Saat proses IMD, bayi akan dibiarkan untuk mencari puting payudara ibu dan mendapatkan ASI pertamanya.2

Saat bayi sudah mencapai puting ibu, secara alami ia akan mulai menyusu selama 27 hingga 71 menit. Di masa itulah bayi ibu akan mendapatkan kolostrum (ASI pertama bertekstur kental) yang memiliki manfaat untuk kekebalan tubuhnya.2,3 

Baca Juga: Kontraksi Melahirkan yang Perlu Ibu Ketahui

Proses IMD dilakukan guna mendukung program pemberian ASI eksklusif yang ibu rencanakan.2 Untuk mempelajari IMD, Ibu bisa berkomunikasi dengan pihak dokter kandungan atau bidan yang akan membantu proses kelahiran si kecil. 

2. Pelajari Posisi Menyusui dan Pelekatan yang Benar

Meski menyusui merupakan hal yang alami, kenyataannya seorang ibu harus belajar menyusui dengan benar. Untuk mengetahui cara menyusui bayi baru lahir yang tepat, ibu perlu memahami posisi menyusui dan pelekatan pada payudara.4

Berikut adalah beberapa hal penting yang harus ibu perhatikan agar posisi menyusui tepat seperti yang dikutip melalui situs IDAI.

  1. Pastikan posisi muka bayi menghadap ke ibu dan posisi mulut bayi di depan puting ibu.
  2. Perut atau dada bayi menempel pada perut atau dada ibu.
  3. Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi membentuk garis lurus dengan lengan dan leher bayi.
  4. Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik, dan bukan bagian kepalanya yang tersanggah.

Baca Juga: 6 Cara Menggendong Bayi dengan Aman

Selain posisi menyusui, ibu juga perlu belajar posisi pelekatan yang tepat pada payudara. Hal ini penting agar ASI bisa keluar secara maksimal dan juga berfungsi untuk mencegah puting payudara terluka. Inilah cara pelekatan yang tepat saat menyusui:5

  • Pastikan dagu menempel ke payudara ibu.
  • Mulut terbuka lebar.
  • Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.
  • Bibir bayi terlipat keluar.
  • Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak mengisap, tetapi memerah ASI).
  • Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi menelan.
  • Ibu tidak kesakitan dan bayi tampak tenang.

Memang tak mudah mempelajari dua hal penting ini, Bu. Diperlukan waktu dan kesabaran ibu agar proses menyusui bayi baru lahir bisa berjalan lancar. 

3. Ketahui Hal-hal yang Bisa Mendukung Proses Menyusui Lancar

Selain memahami posisi menyusui dan pelekatan bayi pada payudara, ada beberapa langkah selanjutnya yang perlu ibu dan support system lakukan agar cara menyusui bayi baru lahir yang tepat dapat tercapai sesuai harapan.6

Rooming in selama masa perawatan setelah melahirkan

Seperti yang dijelaskan IDAI, Rooming in adalah cara perawatan bersama ibu dan bayi di RS setelah melahirkan, sehingga bayi dan ibu berpisah sejarang mungkin. Cara ini diharapkan mampu membuat ibu lebih mudah untuk mengenal bayi dan kebutuhannya, termasuk kebutuhan minum ASI.6

Perhatikan pola makan dan asupan Ibu

Apapun yang dikonsumsi oleh ibu dapat mempengaruhi produksi ASI. Itu sebabnya, ibu disarankan untuk mengonsumsi makanan lengkap bergizi tinggi. Meski membutuhkan kalori yang besar, nyatanya ibu tidak perlu sampai harus mengonsumsi makanan dua kali lipat lebih banyak dari wanita yang tidak menyusui dan melebihi kalori yang dibutuhkan tubuh ibu.7

Peran ayah

Peran ayah sangat penting dalam membantu ibu menghadapi masalah yang mungkin timbul saat menyusui. Dukungan ayah secara emosional, bantuan fisik dan finansial dapat membantu ibu terutama dalam menghadapi stres ketika mengalami masalah saat menyusui.9 

Baca Juga: 10 Tanda Bayi Kurang ASI dan Cara Menanganinya

4. Tips Mencegah Terjadinya Luka pada Puting Payudara

Luka atau lecet pada puting seringkali dialami ibu dalam proses menyusui. Hal ini terjadi, salah satunya karena posisi pelekatan yang tidak tepat.10 Oleh karena itu, penting untuk memelajari teknik pelekatan yang tepat saat menyusui, seperti yang telah dijelaskan di atas, ya, Bu.

Jika sudah terlanjur terjadi luka di payudara saat menyusui, Ibu juga bisa melakukan langkah-langkah ini agar proses menyusui tetap bisa berjalan.10

  • Memperbaiki posisi menyusui dan posisi pelekatan bayi pada payudara.
  • Mulai menyusui dari payudara yang tidak sakit.
  • Tetap keluarkan ASI dari payudara yang sakit, ini berguna untuk mencegah pembengkakan pada payudara.
  • Keluarkan sedikit ASI dan oleskan ke puting payudara yang lecet, biarkan hingga mengering.
  • Gunakan bra yang bisa menyangga dengan baik.
  • Pakai salep untuk meredakan nyeri sesuai dengan anjuran dokter.

Selain puting lecet, masalah lain yang sering dialami ibu menyusui adalah mastitis atau peradangan pada payudara. Mastitis biasanya ditandai dengan adanya pembengkakan di payudara dengan disertai nyeri dan demam. Untuk mencegahnya, Ibu perlu rutin melakukan pengosongan payudara dengan menyusui atau memompa ASI.11

5. Tips Memompa ASI

Selain menyusui secara langsung, ada cara lain untuk mengeluarkan ASI, yaitu dengan memompa, baik menggunakan tangan atau alat pompa ASI. Hal ini biasanya dilakukan jika ada beberapa kondisi yang membuat Ibu tak bisa menyusui secara langsung, misalnya untuk mengeluarkan payudara yang sangat bengkak sementara si Kecil sudah kenyang, atau puting Ibu terluka sangat parah.12

Nah, sekarang Ibu sudah lebih memahami bagaimana cara menyusui bayi baru lahir yang tepat. Ternyata tidak sesulit yang dibayangkan, kan? Walau pada perjalanannya nanti akan mengalami kesulitan, Ibu akan menjadi lebih tenang jika sudah mengetahui seluk beluk tentang menyusui. Semangat terus ya, Ibu, untuk meng-ASI-hi si Kecil!

Baca Juga: 17 Makanan untuk Meningkatkan Kualitas dan Melancarkan ASI


Referensi:

  1. Eveline P. N. (2017). Nyeri Saat Menyusui: Bagaimana Mengatasinya. Diambil dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nyeri-saat-menyusui-bagaimana-mengatasinya [Diakses 24 November 2021]
  2. IDAI. (update terakhir 2013). Inisiasi Menyusu Dini. Diambil dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/inisiasi-menyusu-dini [Diakses 26 November 2021]
  3. Nina Dwi Putri, Amanda Seobadi. (2014). Perawatan Bayi Baru Lahir. Diambil dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-bayi-baru-lahir [Diakses 26 November 2021]
  4. Eveline P. N. (2017). Nyeri Saat Menyusui: Bagaimana Mengatasinya. Diambil dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nyeri-saat-menyusui-bagaimana-mengatasinya [Diakses 24 November 2021]
  5. Ruslina Suradi. (2013). Posisi dan Perlekatan Menyusui dan Menyusu yang Benar. Diambil dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/posisi-dan-perlekatan-menyusui-dan-menyusu-yang-benar [Diakses 26 November 2021]
  6. I Gusti Ayu Partiwi. (Cairan Hidup ASI: Bagaimana Mengoptimalkan Produksinya. Diambil dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/cairan-hidup-asi-bagaimana-mengoptimalkan-produksinya [Diakses 24 November 2021]
  7. Zhi Huang, Yu Ming Hu, Dietary patterns and their association with breast milk macronutrient composition among lactating women, Published: June 5, 2020 https://internationalbreastfeedingjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13006-020-00293-w [Diakses 26 November 2021]
  8. I Gusti Ayu Partiwi. (Cairan Hidup ASI: Bagaimana Mengoptimalkan Produksinya. Diambil dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/cairan-hidup-asi-bagaimana-mengoptimalkan-produksinya [Diakses 24 November 2021]
  9. Vol. 1 No. 1 (2021): First issue of Women, Midwives and Midwifery journal, Published:Jan 22, 2021 https://wmmjournal.org/index.php/wmm/article/view/5 [Diakses 26 November 2021]
  10. IDAI. (2013). Puting Susu Nyeri/ Lecet. Diambil dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/puting-susu-nyeri-lecet [Diakses 24 November 2021]
  11. Ema Alasiry. (2013). Mastitis: Pencegahan dan Penanganan. Diambil dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/mastitis-pencegahan-dan-penanganan [Diakses 24 November 2021]
  12. Satgas ASI. (2013). Memerah ASI. Diambil dari https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/memerah-asi [Diakses 24 November 2021]


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait