Dukung Gaya Belajar Anak dengan Memperkenalkan 3 Kegiatan Menarik Ini

Ibu, sebaiknya jangan langsung menganggap si Kecil malas jika ia tampak ogah-ogahan belajar. Bisa jadi hal itu karena metode pembelajara...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
11 Aug 2022
Gaya belajar anak berbeda-beda, sehingga butuh stimulasi yang berbeda pula.


Ibu, sebaiknya jangan langsung menganggap si Kecil malas jika ia tampak ogah-ogahan belajar. Bisa jadi hal itu karena metode pembelajaran yang diterapkan tak sesuai dengan dirinya. Untuk itu, penting bagi Ibu untuk mengenal gaya belajar anak agar Ibu bisa menciptakan metode pembelajaran yang paling tepat untuknya. 

Apa saja gaya belajar anak yang perlu Ibu tahu dan kegiatan apa saja yang bisa mendukungnya? Untuk lebih jelasnya, yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Mengenal Gaya Belajar Anak

Seperti halnya karakter setiap anak yang berbeda-beda, gaya belajar anak pun tak selalu sama, Bu. Setiap anak memiliki gaya belajar masing-masing, dan Ibu sebagai orang tua diharapkan mengenal dan memahaminya dengan baik. Selain membantu anak mencapai potensi terbaiknya, juga memudahkan Ibu ketika mendampinginya belajar di rumah.1,2

Secara umum, gaya belajar anak terbagi atas tiga jenis, yaitu auditori, visual, dan kinestetik. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasannya satu per satu.

Auditori

Si Kecil dengan gaya belajar auditori biasanya menyerap informasi secara optimal dengan mengandalkan indera pendengaran. Ia akan lebih mudah memahami penjelasan yang disampaikan padanya dengan cara diucapkan, Bu.1

Si pembelajar auditori ini bisa terlihat ketika ia sangat mudah dan cepat menghapal lagu. Dan ia akan lebih mudah mengingat apa yang dijelaskan oleh guru atau orang tuanya, daripada ketika ia membacanya.1

Visual

Si Kecil dengan gaya belajar visual akan lebih mudah menyerap informasi jika dilengkapi dengan gambar, video, atau ilustrasi. Salah satu cirinya adalah ia sangat suka dengan buku, terutama yang bergambar.

Saat guru menerangkan pelajaran, anak visual umumnya senang mencoret-coret dan menuliskan informasi yang dianggapnya penting. Coba cek buku-buku si Kecil, Bu, kalau penuh dengan coretan dan gambar, maka bisa dipastikan kalau ia adalah pembelajar visual.

Kinestetik

Si Kecil suka menggoyang-goyangkan kaki ketika sedang belajar? Kemungkinan besar, ia memiliki gaya belajar kinestetik, Bu. Anak dengan gaya belajar kinestetik akan lebih peka menerima informasi baru melalui gerakan ataupun aktivitas, misalnya dengan menyentuh atau melakukan praktik langsung.1 

Gaya belajar kinestetik akan belajar lebih baik jika menyentuh atau praktik langsung.

Anak dengan gaya belajar ini umumnya lebih banyak menggunakan bahasa tubuh untuk menjelaskan sesuatu. Dan ia senang bergerak ke sana kemari ketika sedang berbicara, mendengar, bahkan menghapal.1

Kegiatan untuk Mendukung Gaya Belajar Anak

Nah, dari penjelasan di atas, kini Ibu pasti sudah bisa menduga apa gaya belajar si Kecil. Dan untuk membantu memaksimalkan hasil belajarnya, lakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang memang mendukung gaya belajar si Kecil, ya, Bu.   

Berikut adalah kegiatan-kegiatan menarik sesuai gaya belajar anak yang bisa Ibu lakukan untuk membuat si Kecil semakin semangat belajar.

1. Gaya belajar auditori: Bercerita

Bukan sekadar bercerita, tetapi Ibu juga bisa mengajak si Kecil berdiskusi mengenai materi yang dipelajarinya. Jelaskan materi pelajaran dengan bahasa sederhana yang bisa dimengerti si Kecil.3 Bahkan, Ibu bisa melakukannya seperti sedang mendongeng sebuah cerita, lengkap dengan permainan mimik dan intonasi suara. 

Setelah selesai bercerita, ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetes apakah si Kecil sudah memahami apa yang dijelaskan sebelumnya. Setelah itu, adakan sesi diskusi yang membahas materi tersebut. Ibu mungkin akan takjub melihat betapa cepatnya si Kecil memahami materi pelajaran hanya dengan mendengarkan saja. 

2. Gaya belajar visual: Gunakan papan tulis

Berbeda dengan pembelajar auditori, si Kecil dengan gaya belajar visual tak bisa menangkap dengan baik materi yang disampaikan secara lisan saja. Itu sebabnya, papan tulis atau buku gambar adalah media belajar yang wajib Ibu sediakan di rumah untuk membantu si Kecil belajar.

Si Kecil akan mampu belajar dengan baik jika sebagian besar materi pelajaran diterjemahkan ke dalam gambar, tabel, grafik, ataupun simbol-simbol.3 Ia akan mengingat dengan baik semua materi visual tersebut dibandingkan dengan hanya mendengarkan penjelasan saja. 

3. Gaya belajar kinestetik: Ajak bereksplorasi

Belajar sambil bergerak adalah yang terbaik untuk si Kecil yang kinestetik. Jadi, alih-alih belajar di dalam ruangan dan duduk di kursi, lebih baik Ibu mengajaknya ke luar ruangan. Belajar di tempat terbuka, yang memungkinkan si Kecil untuk bergerak bebas, akan memudahkannya menerima materi pelajaran, Bu.3

Gaya belajar visual lebih suka belajar lewat gambar.

Ibu juga bisa mengajak si Kecil untuk melakukan berbagai eksperimen ataupun percobaan sains sederhana di rumah, yang tutorialnya sudah banyak tersedia di internet. Si Kecil pasti ketagihan, Bu. 

Dan Ibu jangan lupa, dukung apa pun gaya belajar si Kecil dengan memberinya Bebelac 4, nutrisi tepat yang mendukung si Kecil tumbuh hebat di usia prasekolah.  Bebelac 4 memiliki keunggulan Triple A yang terdiri dari Docosahexaenoic Acid (DHA), omega 3 (asam alfa linolenat), dan omega 6 (asam linoleat) yang dengan stimulasi yang tepat, dukung perkembangan kognitif si kecil.

Selain itu, Bebelac 4 juga dilengkapi dengan kombinasi serat FOS dan GOS 1:9, serta 12 vitamin dan 4 mineral, yang di antaranya adalah vitamin C, kalsium, zat besi, dan iodium. 

Ibu, pastikan dukung apa pun gaya belajar anak agar ia tumbuh optimal dan memiliki hati yang baik (happy heart), otak yang cerdas (happy brain), dan saluran cerna sehat (happy tummy) lewat pemberian nutrisi yang tepat.


Reference:

  1. Retno Susilowati. 2018. Pemahaman Gaya Belajar pada Anak Usia Dini. Diambil dari: https://www.researchgate.net/publication/329776000_PEMAHAMAN_GAYA_BELAJAR_PADA_ANAK_USIA_DINI [Diakses 29 Juli 2022]
     
  2. Beth A. Rogowsky, et al. 2020. Providing Instruction Based on Students’ Learning Style Preferences Does Not Improve Learning. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7033468/  [Diakses 29 Juli 2022]
     
  3. Hamid Reza Koohestani and Nayereh Baghcheghi. 2020. A comparison of learning styles of undergraduate health-care professional students at the beginning, middle, and end of the educational course over a 4-year study period (2015–2018). Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7530403/ [Diakses 29 Juli 2022]
     


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait