11 Penyebab Nyeri Perut pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya
Mengenali Nyeri Perut pada Ibu Hamil Nyeri perut pada Ibu hamil sangat beragam. Mulai dari nyeri perut biasa, sampai yang serius dan ha...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Mengenali Nyeri Perut pada Ibu Hamil
Nyeri perut pada Ibu hamil sangat beragam. Mulai dari nyeri perut biasa, sampai yang serius dan harus segera diatasi dengan pergi ke dokter.
Penyebab umum nyeri perut pada Ibu hamil adalah naiknya asam lambung, yang kadang disertai kembung dan mual. Namun, kadang-kadang sakit perut pindah-pindah dapat terjadi pada Ibu hamil.
Kondisi emosional Ibu hamil yang tak stabil juga sering menimbulkan perasaan tegang menyerupai kram perut ringan. Gejala kram ringan yang sama akan terjadi juga saat ligamen di sekitar perut meregang. Selama nyeri hanya sejenak dan segera hilang, Ibu tak perlu khawatir.
Akan tetapi, waspadai bila muncul gejala lain seperti bercak darah, pusing, atau kram hebat yang terus menerus. Bisa jadi ini tanda serius gangguan pada kehamilan, seperti:
- Pre-eklampsia – nyeri perut disertai dengan gejala-gejala lain seperti tekanan darah tinggi, mual, pusing Kehamilan ektopik – nyeri perut yang terasa berpindah-pindah di perut Ibu.
- Saat plasenta tertanam dalam lapisan rahim. Keguguran – kram perut disertai perdarahan dari vagina.
- Persalinan prematur – nyeri perut atau kram dengan diare, nyeri punggung dan kontraksi pada usia kehamilan ke 20 minggu sampai 36 minggu.
Baca Juga: Penyebab Momnesia Saat Hamil
Penyebab Nyeri Perut saat Hamil
Nyeri perut hebat saat hamil dapat terjadi karena beberapa penyabab. Berikut di antaranya.
1. Infeksi Saluran Kencing
Jika Ibu hamil nyeri perut di bagian bawah dan merasa sakit saat buang air kecil, hal ini bisa menandakan adanya infeksi saluran kencing pada Ibu hamil. Jika Ibu mengalami hal ini, segeralah konsultasi ke dokter.
2. Abrupsi pada Plasenta
Plasenta bisa menyebabkan kram, sakit perut, hingga pendarahan. Plasenta dapat membuat perut nyeri saat abrupsi atau peluruhan.
3. Perut Dipenuhi Gas
Gas yang menumpuk di perut akan membuat perut Ibu hamil sakit. Keadaan ini tentu dapat membuat Ibu tidak nyaman. Salah satu penyebab perut dipenuhi gas adalah karena hormon progesteron meningkat sehingga menyebabkan nyeri perut pada Ibu hamil.
4. Gangguan Pencernaan
Peningkatan kadar progesteron dan esterogen dapat melambatkan kinerja usus sehingga transit makanan akan lebih lama di usus. Hal ini menjadi salah satu penyebab mengapa perut nyeri saat hamil.
5. Keguguran
Nyeri perut pada Ibu hamil yang satu ini perlu diwaspadai. Diawali dengan kram, kemudian pendarahan. Tanda lainnya adalah nyeri punggung dan perut selama 5-20 menit. Ini menandakan bahwa Ibu keguguran dan perlu segera pergi ke dokter kandungan.
6. Kehamilan Ektopik
Proses perkembangan janin di luar rahim dapat menyebabkan kehamilan ektopik. Ada banyak faktor penyebab kehamilan ektopik, yaitu penggunaan pil KB atau inflamasi pada tuba fallopi. Alhasil, kehamilan ini akan menyebabkan nyeri perut pada Ibu hamil.
7. Solusio Plasenta
Solusio plasenta dapat menjadi penyebab perut nyeri saat hamil. Dalam kasus tertentu, plasenta dapat terpisah dari dinding rahim dan merupakan komplikasi berbahaya yang perlu diwaspadai.
8. Preeklampsia
Preeklampsia dan gangguan darah tinggi pada Ibu hamil juga bisa menjadi penyebab nyeri perut yang berpindah-pindah pada Ibu hamil.
9. Nyeri Ligamen
Saat rahim berkembang, ligamen yang membentang di rahim dan selangka akan ikut berkembang. Namun, perkembangan ini tak jarang menyebabkan nyeri perut.
10. Nyeri Ligamen Bundar
Ada dua ligamen yang terbentang di rahim melalui selangkangan. Ligamen bundar berperan untuk menopang rahim. Tak jarang ligamen ini menjadi penyebab nyeri perut pada Ibu hamil.
11. Kontraksi Palsu
Nyeri perut pada Ibu hamil salah satunya terjadi karena kontraksi palsu. Karena itu, sebaiknya Ibu hamil melakukan olahraga ringan untuk minimalisir kontraksi palsu.
Di akhir kehamilan, biasanya rasa nyeri sering terjadi tanpa ada masalah apa-apa. Hanya saja, karena Ibu yang paling mengenal tubuh Ibu sendiri, Ibu akan tahu kapan Ibu harus ke dokter. baik.
Baca Juga: Keputihan saat Hamil: Penyebab dan Tips Mengatasi | Bebeclub