Cara Mengajarkan Anak Berdoa
Setiap orang tua pasti ingin mengasah kecerdasan anak secara menyeluruh, meliputi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Setiap orang tua pasti ingin mengasah kecerdasan anak secara menyeluruh, meliputi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ). Ternyata selain kedua kecerdasan ini, mengajarkan kecerdasan spiritual kepada anak sejak dini dapat berdampak positif pada tahapan perkembangan serta pada kesehatan mereka (Lisa Miller, 2015). Maka tidak ada salahnya untuk mengajarkan doa kepada anak sejak mereka masih dalam tahapan awal usia perkembangan.
Mengajarkan berdoa kepada anak memang susah-susah gampang. Atensi dan fokus anak usia dini yang relatif lebih pendek, menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Akan tetapi, umumnya daya tangkap anak usia ini cukup baik dalam menghafal. Maka dari itu, orang tua diharapkan dapat mengajak anak berdoa melalui cara yang menyenangkan, tanpa paksaan, dan dilakukan dengan pengulangan secara konsisten sehingga membuat informasi yang diterima tersimpan lama.
Saat memperkenalkan doa tertentu, orang tua dapat sekaligus menceritakan makna doa yang diajarkan. Hal ini bisa diterapkan dari anak sejak bayi, karena anak sejak bayi sudah mampu mendengar dan menjadi terbiasa dengan doa yang ada di rumah. Semakin anak besar, anak sudah mengenali dan lebih mudah menghafalnya. Cara lain, orang tua juga dapat mengajak anak berdoa dengan nyanyian sehingga berdoa diperkenalkan secara menarik.
Orang tua menjadi model ideal bagi para anak dalam mengasah kecerdasan spiritualnya. Baik di dalam maupun di luar rumah, orang tua dapat mulai mengajarkan cara berdoa melalui kegiatan doa bersama keluarga dalam rutinitas sehari-hari, mulai dari kegiatan sederhana seperti sebelum makan, sebelum tidur, dan saat keluar rumah. Jika anak menolak, tidak apa-apa tetapi orang tua diharapkan secara konsisten melajutkan rutinitas berdoa di depan mereka.
Manfaat mengajarkan anak berdoa
Dengan mengasah kecerdasan spiritual anak melalui berdoa akan memiliki banyak sekali manfaat, seperti:
- Anak belajar kontrol diri
Anak belajar untuk disiplin membedakan kapan saat berdoa dan kapan saat beraktivitas. Melalui kegiatan berdoa, anak diajarkan untuk beretika selama berdoa seperti bersikap tenang, tidak boleh tertawa saat berdoa, dan menghargai kenyamanan lingkungan.
- Mengembangkan kemampuan bahasa
Dengan anak belajar sebuah doa, anak belajar merangkai kata untuk membentuk sebuah doa, mengasah kemampuan ingatan anak, serta belajar memahami isi dari doa.
- Mengasah kemampuan intrapersonal dan interpersonal anak
Selama anak belajar berdoa, anak diajarkan untuk mendoakan hal baik untuk dirinya, significant others, serta lingkungan di sekitarnya. Melalui berdoa anak akan mendapatkan pemahaman nilai-nilai kebaikan supaya membantu anak bersikap pada lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Mengajarkan Anak Belajar dari Kegiatan Sehari-hari
Cara mengajarkan anak berdoa
1. Mulai ajarkan anak berdoa dalam setiap aktivias
Ibu bisa mulai mengajarkan anak berdoa saat mereka ingin melakukan aktivitas, seperti tidur dan belajar.
2. Mulailah mengajarkan anak untuk berdoa setiap menginginkan sesuatu
Jika anak sedang ingin memiliki sesuatu, Ibu bisa menyarankan mereka untuk berdoa terlebih dahulu.
3. Menjelaskan apa itu doa dan bagaimana doa terkabul
Ibu bisa memberikan edukasi melalui video atau film yang berkaitan dengan doa.
4. Jelaskan bahwa doa bisa dilakukan kapan saja
Hal ini bertujuan agar anak tidak hanya berdoa saat menginginkan sesuatu.
5. Ajarkan bahwa Tuhan menjawab doa melalui beragam cara
Jelaskan kepada anak untuk selalu bersyukur dan ajari mereka bahwa Tuhan akan menjawab doa dengan cara-cara yang tak mereka sangka.
Saat anak berhasil menghafal dan menerapkan doa dalam kehidupan sehari-hari, orang tua dapat memberikan pujian terhadap proses yang mereka lalui. Dengan begitu anak menjadi lebih percaya diri dan meningkatkan self esteem anak. Mari perlahan-lahan kita ajarkan anak berdoa supaya mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak yang hebat.
Baca Juga: 7 Cara Mengajarkan Anak Puasa