Fase Growth Spurt Bikin Bayi Rewel, Ini 5 Cara Mengatasinya

Sampai ulang tahun pertamanya nanti, si Kecil akan mengalami beberapa kali fase growth spurt. Fase ini seringkali membuat bayi menjadi l...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

4 min
12 Apr 2022
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Salah satu tanda bayi tengah mengalami growth spurt adalah dia menyusu lebih banyak.


Sampai ulang tahun pertamanya nanti, si Kecil akan mengalami beberapa kali fase growth spurt. Fase ini seringkali membuat bayi menjadi lebih rewel karena si Kecil jadi lebih cepat lapar dan susah tidur nyenyak. Lantas, bagaimana cara mengatasi bayi growth spurt? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini yuk, Bu!

Pengertian Growth Spurt

Growth spurt atau pacu tumbuh adalah fase di mana si Kecil mengalami percepatan pertumbuhan tinggi dan berat badan. 

Fase growth spurt akan dialami bayi selama beberapa kali selama 12 bulan pertama kehidupannya, yaitu sekitar usia: 

  • 1-3 minggu.

  • 6-8 minggu.

  • 3 bulan.

  • 6 bulan.

  • 9 bulan.

Namun, perlu dicatat ya, Bu, bahwa growth spurt setiap bayi mungkin tidak terjadi pada waktu persis sama karena setiap bayi memiliki fase pertumbuhan yang unik. 

Nah, selama fase growth spurt, bayi akan mengalami pertumbuhan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala lebih cepat daripada minggu-minggu atau bulan-bulan sebelumnya. 

Berikut tabel yang akan menggambarkan banyaknya pertumbuhan bayi dalam fase growth spurt ketika mencapai usia 1 bulan: 

Usia

Berat Badan

Panjang Badan

Lingkar Kepala

Saat lahir

2,7 - 4 kg

50 - 53 cm 

35 cm 

Usia 1 bulan

  • Berat badan bertambah 600 - 900 gr.

 

  • Bayi laki-laki cenderung lebih berat sekitar 400 gram. 

  • Panjang badan bertambah 2 - 4 cm. 

  • Bayi laki-laki cenderung lebih panjang sekitar 1,25 cm.

37,75 cm 

 

Oh ya, growth spurt tidak akan berhenti pada usia 6 bulan saja, Bu. Growth spurt akan terjadi beberapa fase hingga si Kecil mencapai kematangan fisik antara usia 15 dan 20 tahun. 

Tanda-Tanda Fase Growth Spurt

Growth spurt merupakan fase normal yang akan dialami oleh seluruh bayi. Fase ini juga tidak akan membuat si Kecil merasa kesakitan. 

Namun, umumnya growth spurt akan memengaruhi pola hidup sehari-hari yang telah berjalan sebelumnya, sehingga menimbulkan rasa kurang nyaman atau suasana hati yang lebih emosional pada Ibu dan si Kecil. 

Jadi, Ibu tidak perlu khawatir ketika si Kecil nampak lebih rewel dari biasanya saat fase growth spurt terjadi.

Simak tanda-tanda growth spurt pada bayi di bawah ini ya, Bu, supaya bisa bantu si Kecil untuk melewati fase ini dengan lebih nyaman dan optimal.

1. Menjadi Lebih Rewel dari Biasanya

Di masa growth spurt bayi membutuhkan kalori dan nutrisi yang lebih tinggi daripada hari-hari biasanya. 

Namun, terkadang produksi ASI Ibu belum bisa mengimbangi perubahan pola makan bayi yang terjadi secara mendadak. Jadi, ketika menyusu si Kecil mungkin akan mengunci dan melepaskan puting Ibu berulang kali.

Hal ini dapat membuat si Kecil tampak lebih rewel, padahal sebenarnya ia sedang menyampaikan rasa laparnya. 

Hal ini mungkin membuat Ibu kebingungan dan sedih karena tidak mengerti apa yang sebenarnya diinginkan si Kecil. Tapi, tetap tenang ya, Bu, sebab kejadian seperti ini sangat wajar terjadi. 

Selain karena merasa lapar, si Kecil juga mungkin menjadi lebih rewel karena pola tidurnya terganggu sehingga badan terasa tidak nyaman dan suasana hatinya memburuk. 

Baca Juga: Menangis Cara Bayi Berkomunikasi

2. Lebih Sering Menyusu

Karena rasa laparnya yang meningkat, bayi dalam fase growth spurt mungkin akan sering melakukan cluster feeding, dimana sebentar-sebentar ia minta menyusu. Bahkan hingga 30 menit sekali. 

Kalau bayi Ibu sudah MPASI, ia mungkin juga akan meminta porsi makan yang lebih besar daripada biasanya. 

3. Perubahan Waktu Tidur

Pada umumnya bayi akan tidur dengan nyenyak selama 5-6 jam penuh. Namun dalam fase growth spurt, si Kecil mungkin menginginkan cemilan malam. 

Alhasil, ia akan membangunkan Ibu untuk menyusu 2 jam sekali. Misalnya pada pukul 12, kemudian pukul 2 pagi, pukul 4 pagi, dan seterusnya. 

Pada bayi yang usianya sudah lebih besar, ia mungkin juga tidur siang dengan waktu yang lebih singkat untuk menyusu. 

Baca juga: Kebutuhan Jam Tidur Bayi Sesuai Usia dan Tumbuh Kembangnya

Cara Mengatasi Bayi Growth Spurt

Mengimbangi segala perubahan yang mendadak saat bayi memasuki fase growth spurt memang tidak mudah. Dan tentu saja Ibu membutuhkan banyak tenaga dan kesabaran ekstra untuk menghadapinya. 

Walaupun berat, namun tetap semangat ya, Bu, supaya tumbuh kembang bayi menjadi lebih optimal. 

Berikut beberapa cara mengatasi bayi growth spurt yang dapat diterapkan supaya hari-hari Ibu terasa lebih ringan: 

1. Mengikuti Pola Makan yang Baru

Pada fase growth spurt, si Kecil akan semakin sering menyusu karena membutuhkan nutrisi tambahan. Disini, Ibu hanya perlu mengikuti pola menyusu si kecil yang baru agar tidak terlalu rewel.

Lalu, bagaimana caranya mengetahui kapan bayi rewel karena lapar atau rewel karena hal lain? 

Tenang, Bu, bayi yang lapar biasanya menunjukkan tanda-tanda yang cukup spesifik, kok, antara lain: 

  • Tangannya mengepal dan digerakkan ke arah mulut.

  • Kepala menengok untuk mencari payudara Ibu. 

  • Menyedot tangan.

  • Mengerucutkan, mengecap, atau menjilat bibir. 

  • Membuka dan menutup mulut. 

Ketika si Kecil menunjukkan bahasa tubuh tersebut, sebaiknya Ibu segera menawarkan ASI supaya ia tidak merasa lapar berlebihan. 

Jika bayi merasa masih kenyang, ia akan cenderung menutup mulutnya dan memalingkan muka dari payudara Ibu. Tangannya juga akan terlihat lebih rileks, tidak menggenggam erat. 

Apabila si kecil sudah MPASI, Ibu dapat meningkatkan porsi makan si Kecil sesuai dengan permintaannya. Ketika masih lapar, si Kecil biasanya akan:

  • Mengulurkan tangan untuk meraih makanan.

  • Menunjuk makanan. 

  • Membuka mulutnya ketika ditawari makanan atau sendok. 

  • Terlihat bersemangat ketika melihat makanan. 

  • Menggerakkan tangan untuk memberi isyarat ingin makan atau membuat suara yang menunjukkan kalau ia masih lapar. 

2. Membantu si Kecil Tidur Lebih Nyenyak

Walaupun banyak pola harian yang berubah karena jadwal menyusu bayi menjadi lebih sering, namun sebisa mungkin Ibu tetap menjalankan rutinitas tidur yang sudah ada. 

Nah, agar si Kecil dapat tidur lebih nyenyak pastikan Ibu sudah menyingkirkan hal-hal yang dapat mengganggu ketenangan bayi, contohnya: 

  • Matikan, radio, dan alat elektronik lain yang bersuara bising, paling tidak 1 jam sebelum waktu tidur bayi tiba. 

  • Nyanyikan lagu tidur bernada lembut untuk si kecil. 

  • Buat lampu kamar lebih redup atau matikan lampu. 

  • Buat suhu kamar tetap sejuk dengan menyalakan kipas angin (jangan hadapakan langsung ke tubuh bayi, ya, Bu) atau AC. 

Baca juga: Lagu Tidur untuk Bayi, Benarkah Bisa Bantu Si Kecil Tidur Nyenyak?

3. Skrining Kesehatan Secara Berkala

Si Kecil perlu mendapatkan skrining kesehatan secara rutin di dokter spesialis anak untuk memastikan ia bertumbuh kembang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Dengan skrining, Ibu juga dapat mengetahui kondisi kesehatan si Kecil secara pasti dan memberikan intervensi sedini mungkin jika ditemukan gangguan tumbuh kembang. 

Berikut frekuensi skrining kesehatan yang perlu didapatkan si Kecil: 

  • 0-12 bulan : 1 bulan sekali. 

  • 12-36 bulan : 3 bulan sekali.

  • 36 - 72 bulan : 6 bulan sekali

  • 72 bulan ke atas : 1 tahun sekali. 

Nah, yang perlu diingat adalah saat growth spurt si Kecil tidak akan mengalami demam tinggi, ruam kemerahan di kulit, ataupun dehidrasi. Jadi, ketika menemukan gejala tersebut, Ibu perlu segera menghubungi dokter spesialis anak untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

4. Dekap dan Peluk si Kecil

Saat mengalami perubahan pola makan hingga pola tidur bayi akan merasa tidak nyaman sehingga suasana hatinya ikut memburuk. Akibatnya, ia lebih rewel. 

Untuk bantu si Kecil agar merasa lebih tenang dan nyaman, Ibu dapat menunjukkan rasa cinta dan kasih yang lebih besar daripada biasanya. 

Bisa dengan memberikan dekapan lembut, mengayun si Kecil dalam pangkuan, menyenandungkan lagu saat si Kecil menyusu, mengelus lembut punggungnya, membacakan buku cerita, atau hal lain yang membuat bayi Ibu merasa lebih nyaman. 

5. Menjaga Kesehatan Diri Ibu

Menghadapi si Kecil yang rewel dan sering terbangun di malam hari saat mengalami fase growth spurt tentu saja bukan hal mudah. Banyak energi dan emosi yang terkuras. 

Oleh karena itu, Ibu perlu memastikan mendapatkan waktu istirahat dan asupan nutrisi yang mencukupi. 

Jika merasa kewalahan jangan pernah ragu untuk meminta bantuan kepada pasangan atau orang terdekat yang bisa Ibu jangkau, seperti Nenek dan Kakek si Kecil. 

Jika hal tersebut tidak memungkinkan, Ibu bisa meminta menyewa asisten rumah tangga untuk meringankan beban sementara waktu. Dan jangan pernah merasa bersalah ya, Bu, untuk meminta bantuan orang lain.

Meminta bantuan bukan berarti Ibu menelantarkan si Kecil. Ibu tetap orang tua yang hebat. Justru dengan mendapatkan bantuan, Ibu dapat beristirahat yang cukup untuk mengisi ulang tenaga agar bisa kembali menemani si Kecil.  

Baca juga: Panduan Pemberian ASI Eksklusif Bagi Ibu yang Bekerja

Sekarang, Ibu tidak perlu bingung lagi dalam menghadapi fase growth spurt si Kecil. Ibu dapat coba menerapkan cara yang telah disampaikan untuk mengatasi bayi yang mendadak lebih rewel. 

Jangan lupa juga terus pantau semua kehebatan tumbuh kembang si Kecil lewat Bebe Journey. Di sini ada berbagai fitur edukatif dan menarik untuk mendukung anak tumbuh hebat, mulai dari Grafik Tumbuh Kembang, Jadwal Vaksin IDAI, sampai panduan resep MPASI.

 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. Cluster Feeding and Growth Spurts | WIC Breastfeeding Support. (n.d.). Wicbreastfeeding.fns.usda.gov. Retrieved August 29, 2023, from https://wicbreastfeeding.fns.usda.gov/cluster-feeding-and-growth-spurts#:~:text=These%20growth%20spurts%20typically%20happen

  2. Baby’s Hunger Cues | WIC Breastfeeding. (n.d.). Wicbreastfeeding.fns.usda.gov. https://wicbreastfeeding.fns.usda.gov/babys-hunger-cues

  3. Clinic, C. (2021). Growth Spurts & Baby Growth Spurts — What They Are & What To Do - Cleveland Clinic. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22070-growth-spurts

  4. Masters, M. (2015, October 29). When Baby Growth Spurts Happen and the Signs to Look For. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/ask-heidi/baby-growth-spurts.aspx

  5. CDC. (2021, July 22). Signs Your Child is Hungry or Full . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/mealtime/signs-your-child-is-hungry-or-full.html

  6. McTigue, S. (2019, December 16). Understanding Baby Growth Spurts. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/baby-growth-spurts#tips



Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait