Penting! Berikut 5 Fungsi Zat Besi untuk Anak 1 Tahun

Dari semua vitamin dan mineral, ada satu jenis nutrisi yang tak boleh ketinggalan untuk disajikan di piring si Kecil, yaitu zat besi. Ha...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
29 Jun 2022
Fungsi zat besi untuk anak dapat menunjang fungsi kognitif dan pertumbuhan fisik si Kecil.


Dari semua vitamin dan mineral, ada satu jenis nutrisi yang tak boleh ketinggalan untuk disajikan di piring si Kecil, yaitu zat besi. Hal ini lantaran fungsi zat besi tidaklah main-main, yaitu meningkatkan kekebalan tubuh, mencerdaskan otak, hingga mendukung kemampuan motoriknya. 

Sayangnya, meski fungsi zat besi sangat penting, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa anemia defisiensi besi merupakan masalah defisiensi nutrien tersering yang terjadi pada anak di seluruh dunia, terutama di negara sedang berkembang termasuk Indonesia.1

Nah, Bu, cek yuk apakah kebutuhan zat besi si Kecil sudah terpenuhi atau belum, dan mari telaah lebih jauh mengenai fungsi zat besi untuk anak melalui artikel berikut!

Fungsi Zat Besi Bagi Anak 1 Tahun

Zat besi merupakan nutrisi penting dalam semua tahap perkembangan manusia, tak terkecuali anak-anak. Pada anak usia 1 tahun, fungsi zat besi sangat terkait dengan perkembangan mereka, baik fisik maupun kognitif.2 

Dalam tubuh, zat besi ditemukan terutama dalam hemoglobin (Hb). Hemoglobin sendiri berperan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh beserta nutrisi makanan yang dikonsumsi si Kecil. Dengan kata lain, sirkulasi oksigen dan nutrisi di dalam tubuh si Kecil sangat dipengaruhi oleh kecukupan zat besi yang dikonsumsinya.2

Yuk, simak selengkapnya apa saja fungsi zat besi yang harus Ibu ketahui!

1. Mendukung fungsi kognitif 

Perkembangan kognitif anak berhubungan erat dengan kemampuannya dalam belajar dan berpikir, melakukan eksplorasi, memahami sesuatu, serta memecahkan masalah. Dan perkembangan kognitif ini bisa optimal jika anak mendapatkan stimulasi sesuai usianya, serta tercukupi kebutuhan nutrisinya, terutama zat besi.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa rendahnya kadar zat besi di dalam tubuh bisa menurunkan kemampuan konsentrasi dan daya ingat si Kecil. Hal ini karena otak tidak mendapat asupan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkannya, lantaran hemoglobin di dalam sel darah merah yang bertugas mengantarkan oksigen dan nutrisi penting lainnya ke seluruh organ tubuh, tidak mendapat sokongan dari zat besi yang cukup.3 

2. Mendukung pertumbuhan fisik 

Fungsi lain dari zat besi adalah mendukung pertumbuhan fisik anak. Hal tersebut dikarenakan zat besi berperan penting dalam mengedarkan nutrisi dan oksigen ke semua jaringan tubuh, termasuk ke tulang dan otot. Jika aliran nutrisi dan oksigen ini berkurang, maka tulang tidak akan tumbuh dengan maksimal sehingga anak berisiko mengalami gangguan pertumbuhan.2

Zat besi juga merupakan sumber energi bagi otot sehingga mempengaruhi ketahanan fisik si Kecil. Selain banyak ditemukan pada hemoglobin, zat besi juga banyak ditemukan pada mioglobin di dalam otot. Oleh karena itu, selain penting untuk otak, zat besi juga berperan penting dalam pertumbuhan otot dan jaringan tubuhnya.1,2,4

3. Menunjang imunitas tubuh 

Selain mendukung pertumbuhan fisik si Kecil, zat besi juga sangat berperan dalam menunjang imunitas tubuh anak agar ia tidak mudah sakit.5

Zat besi merupakan mineral penting untuk kekebalan tubuh terhadap infeksi karena dapat memicu respons imun yang efektif.5 Ibu pastinya ingin si Kecil tidak hanya cerdas, tapi juga memiliki imunitas yang baik, kan? 

4. Meningkatkan kualitas tidur

Memiliki kualitas tidur yang buruk dan tak nyenyak termasuk tanda kekurangan zat besi. Sebuah studi menunjukkan kaitan antara kadar zat besi yang rendah dengan sejumlah gangguan tidur, seperti apnea, insomnia, dan rasa gelisah. Gangguan tidur akibat kekurangan zat besi ini kerap terjadi pada anak-anak.3 

Padahal, seperti yang Ibu tahu, kualitas tidur sangat berdampak pada banyak aspek, mulai dari kecerdasan, pertumbuhan fisik, hingga kekebalan tubuh anak. Itu sebabnya, pemenuhan kebutuhan zat besi sangat penting untuk meningkatkan kualitas tidur pada si Kecil.3 

5. Mendukung perkembangan motorik

Zat besi tidak hanya penting untuk fungsi kognitif si Kecil, Bu, tetapi juga fungsi motoriknya. Studi menemukan, defisiensi zat besi bisa turut memengaruhi perkembangan motorik anak.6 

Tandanya, si Kecil akan terlihat tidak bersemangat, mudah lelah, ataupun tak antusias saat bermain, belajar atau beraktivitas lain. Bahkan menurut sebuah penelitian, anak yang kekurangan zat besi terbukti memiliki nilai yang lebih rendah pada tes perkembangan psikomotorik.6

Kebutuhan Zat Besi pada Anak

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. Dan secara epidemiologi, kondisi ini paling banyak ditemukan di akhir masa bayi dan awal masa kanak-kanak. Penyebabnya, karena kekurangan zat besi yang dialami ibu saat kehamilan, percepatan tumbuh di masa kanak-kanak yang disertai rendahnya asupan besi dari makanan, atau karena penggunaan susu pertumbuhan dengan kadar besi kurang.

Nah, mengingat pentingnya zat besi untuk si Kecil, yuk, ketahui lebih lanjut mengenai kebutuhan zat besi pada anak. Menurut angka kecukupan gizi Kementerian Kesehatan, anak usia 1-3 tahun membutuhkan 7 mg zat besi setiap harinya.7 

Kebutuhan ini dapat dicukupi dengan mengonsumsi aneka bahan makanan yang kaya akan zat besi, baik dari sumber hewani maupun nabati. Zat besi dari sumber hewani dapat berupa daging merah, hati, dan telur. Sedangkan zat besi dari sumber nabati bisa didapat dari kacang-kacangan, serta aneka sayuran seperti bayam, kangkung, selada, brokoli, dan buncis.5 

Ibu juga bisa menyontek menu tinggi zat besi untuk si Kecil yang praktis dan lezat di sini

Dan untuk melengkapi kebutuhan zat besi sehari-hari si Kecil, Ibu juga bisa memberinya susu pertumbuhan yang diperkaya dengan zat besi, seperti Bebelac 3 yang diperuntukkan bagi anak usia 1-3 tahun. Bebelac 3 mengandung minyak ikan yang mengandung omega 3 dan omega 6, Triple A (DHA, AA, ALA) serta mengandung 13 vitamin dan 6 mineral, dan juga serat FOS-GOS 1:9 untuk mendukung pencernaannya. Sajikan 3 gelas sehari agar fungsi zat besi di atas bisa didapat oleh si Kecil dan membuatnya siap tumbuh menjadi anak hebat, ya, Bu!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. Endang Windiastuti. 2013. Anemia Defisiensi Besi pada Bayi dan Anak. Diambil dari: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/anemia-defisiensi-besi-pada-bayi-dan-anak [Diakses 9 Mei 2022]
     
  2. Carla Cerami. 2017. Iron Nutriture of the Fetus, Neonate, Infant, and Child. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles /PMC6143763/ [Diakses 9 Mei 2022]
     
  3. Samantha McCann, et al. 2020. The Role of Iron in Brain Development: A Systematic Review. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles /PMC7400887/ [Diakses 9 Mei 2022]
     
  4. Andrew E. Armitage, Diego Moretti. 2019. The Importance of Iron Status for Young Children in Low-and Middle-Income Countries: A Narrative Review. Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles /PMC6631790/ [Diakses 9 Mei 2022]
     
  5. Hikari Ambara Sjakti. 2014. Anemia Defisiensi Besi pada Anak. Diambil dari https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/anemia-defisiensi-besi-pada-anak [Diakses 9 Mei 2022]
     
  6. Cochrane Database Systematic Review. 2013. Iron therapy for improving psychomotor development and cognitive function in children under the age of three with iron deficiency anemia. Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles /PMC7064814/ [Diakses 9 Mei 2022]
     
  7. Peraturan Menteri Kesehatan RI. 2019. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Diambil dari http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk _hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg _Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan _Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf [Diakses 9 Mei 2022]


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait