Cara Menghangatkan MPASI dan Menyiapkan Makanan Bayi

Memasuki usia 6 bulan, si Kecil akan mulai dikenalkan dengan makanan pendamping ASI atau MPASI untuk mencukupi kebutuhan gizinya. Namun ...

4 min
16 Apr 2023

9 ibu tandai artikel ini informatif

Memasuki usia 6 bulan, si Kecil akan mulai dikenalkan dengan makanan pendamping ASI atau MPASI untuk mencukupi kebutuhan gizinya. Namun karena kesibukan sehari-hari, apalagi jika Ibu juga bekerja. Menyiapkan MPASI bisa sangat menyita waktu sehingga akan lebih ringkas jika membuat makanan bayi dalam porsi besar sekaligus. Jadi ketika akan dikonsumsi si Kecil besok, Ibu tinggal memanaskan saja makanannya.

Lalu bagaimana cara menyiapkan, menyimpan, dan memanaskan MPASI yang benar agar kandungan gizinya tidak rusak?

Berikut penjelasan lengkapnya!

Cara Menyiapkan MPASI 

Bayi masih sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit karena imun tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna. 

Oleh karena itu, dalam membuat makanan pendamping ASI, Ibu perlu memperhatikan kebersihan alat masak, alat makan, serta bahan makanan yang digunakan dengan seksama. 

Bukan hanya kebersihan saja, namun jenis makanan dan tingkat kematangannya pun harus benar-benar dipastikan telah sesuai dengan anjuran kesehatan. 

1. Gunakan Peralatan Masak yang Bersih

Ibu, pastikan peralatan yang digunakan untuk mempersiapkan makanan si Kecil sudah dicuci bersih menggunakan sabun. Begitu juga dengan peralatan yang digunakan untuk menyajikan makanan si Kecil.

Selain itu, Ibu juga perlu memisahkan talenan yang digunakan untuk memotong bahan makanan mentah dan bahan makanan matang agar makanan matang tidak terkontaminasi mikroba berbahaya yang ada pada makanan mentah. 

2. Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Masak 

Sebelum mulai masak atau menyiapkan hidangan ke dalam mangkuk makan si Kecil, pastikan Ibu mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun dan air mengalir paling tidak selama 20 detik. 

Ibu juga perlu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap kali menyentuh bahan makanan mentah atau bahan makanan yang belum matang sempurna seperti telur, daging, seafood, atau cairan dari bahan makanan tersebut.  

3. Masak MPASI Matang Sempurna

Dalam mempersiapkan makanan, pastikan setiap bahan makanan dimasak hingga matang sempurna — terutama sumber protein hewani — sehingga mikroba berbahaya tidak ikut masuk ke dalam tubuh si Kecil. 

Salah satu mikroba berbahaya yang mengintai kesehatan si Kecil adalah Salmonella. Bakteri satu ini terdapat di dalam daging, ikan, telur, sayuran, hingga air mentah. 

Jika terinfeksi bakteri ini, si Kecil bisa mengalami sakit perut, diare, feses berdarah, muntah-muntah, atau panas tinggi.  

Agar mencapai tingkat kematangan sempurna masak bahan makanan pada suhu: 

  • Daging merah (sapi, kambing, domba) pada suhu 63° C.

  • Daging merah giling (sapi, kambing, domba) pada suhu 71° C.

  • Daging unggas utuh dan giling (ayam, kalkun, bebek) pada suhu 74° C.

  • Ikan pada suhu 63° C (atau hingga daging berwarna buram).

  • Telur pada suhu 71° C.

Untuk memudahkan dalam mengukur suhu, Ibu dapat menggunakan termometer khusus memasak. 

Baca Juga: Tips Mempersiapkan MPASI Saat Traveling

Cara Menyimpan MPASI

Untuk menghindari kerepotan masak secara berulang, Ibu dapat menyimpan MPASI untuk dikonsumsi esok hari atau maksimal 2 hari kemudian. 

Ibu tidak perlu khawatir akan kandungan gizi MPASI yang dibekukan, sebab proses pembekuan tidak akan merusak mikronutrien maupun makronutrien yang ada di dalam makanan.

Nah, agar MPASI yang Ibu masak dapat bertahan lama, Ibu wajib menyimpannya dengan cara berikut ini: 

  1. Setelah dingin (idealnya setelah 1-2 jam setelah makanan dimasak), segera simpan  MPASI di dalam wadah bersih dan tertutup rapat, lalu masukkan ke dalam lemari pendingin (kulkas) dengan suhu di bawah 5° C.

  2. Apabila Ibu ingin menyimpan MPASI berbahan dasar nasi, dinginkan masakkan secepat mungkin (jangan sampai melebihi waktu 1 jam) dan langsung masukkan ke dalam kulkas. 

MPASI berbahan dasar nasi hanya bisa bertahan selama 24 jam di dalam kulkas. Selepas itu, Ibu dapat membuang MPASI berbahan dasar nasi yang disimpan. 

  1. Di dalam kulkas, jangan meletakkan MPASI yang telah matang berdekatan dengan bahan makanan mentah. 

  2. Pastikan Ibu telah membungkus semua daging dan ikan yang disimpan dalam kulkas dengan plastik atau memasukkannya ke dalam wadah yang rapat. 

  3. Jangan berikan MPASI yang telah disimpan di dalam kulkas kepada si Kecil ketika makanan tersebut sudah berada di luar kulkas selama dua jam atau lebih. 

MPASI beku yang sudah dikeluarkan dari kulkas harus segera dimasak dan dikonsumsi, ya. Makanan beku yang sudah dimasak tidak baik untuk dibekukan lagi karena dapat menyebabkan keracunan makanan. Jadi meski dalam hati dirasa mubazir, Ibu harus membuang makanan tersebut demi kesehatan si Kecil. 

Oh iya, Bu, agar MPASI baru tidak tertukar dengan MPASI lama, pastikan selalu memberi label pada wadah dengan informasi bahan makanan dan tanggal pembuatannya. 

Baca juga: 5 Jadwal Makan Bayi 7 Bulan dan Resep Menu MPASI

Cara Menghangatkan MPASI dengan Kompor

Sebelum memberikan MPASI yang disimpan di dalam kulkas, Ibu perlu memanaskannya secara perlahan bukan langsung di letakkan di atas panci.  

Ada beberapa cara menghangatkan MPASI dari kulkas. Makanan yang hangat atau memiliki suhu ruang dijamin akan disukai bayi. Simak cara menghangatkan MPASI di sini:

  1. Cara memanaskan MPASI dari kulkas dapat dilakukan dengan panaskan makanan di microwave atau dengan menggunakan panci yang diletakkan di atas kompor. Pastikan memanaskannya hingga benar-benar panas dan mengeluarkan uap. Jadi, bukan asal hangat saja lho Bu. Selain itu, jangan lupa untuk mengecek apakah makanan memang sudah matang.

  2. Kalau Ibu menggunakan kontainer makanan, masukkan kontainer ke dalam air panas untuk memanaskannya.

  3. Setelah makanan dipanaskan, biarkan sejenak supaya tidak terlalu panas sehingga bayi makan makanan dalam keadaan hangat. Terlalu lama membiarkannya dalam suhu ruang juga tidak baik. Dalam waktu dua jam, bakteri akan mulai berkembang dan berlipat ganda dengan cepat.

  4. Cara memanaskan MPASI bisa dilakukan dengan beberapa cara di atas, namun pastikan Ibu memanaskannya hanya sekali, tidak boleh lebih. Kalau ada makanan tersisa, Ibu tidak perlu ragu untuk membuangnya. Karena, makanan yang telah tersentuh mulut bayi atau sendok bisa jadi telah mengandung bakteri.

Namun jika Ibu menggunakan microwave, caranya bisa sedikit berbeda, nih.

Cara Memanaskan MPASI dengan Microwave

Dengan microwave, kadang ada kemungkinan panasnya tidak tersebar merata. Jadi mungkin masih ada bagian makanan yang masih dingin dan ada bagian makanan yang justru terlalu panas. 

Oleh karena itu, setelah 30 detik di dalam microwave baiknya keluarkan dulu MPASI-nya dan aduk rata dulu sebelum memasukkannya kembali. Setelah makanannya benar-benar panas, tunggu sekitar 30-45 detik dulu sampai suhunya agak turun dan Ibu perlu tes sendiri temperatur makanannya. Pastikan suhu makanannya sudah hangat suam kuku (hangat suhu ruang) sebelum mulai menyuapkannya pada di Kecil.

Di luar dari itu, ada pula beberapa pertimbangan yang perlu Ibu pahami dulu sebelum menghangatkan MPASI dengan menggunakan microwave, yaitu:

  • Jangan pernah memanaskan MPASI yang terbuat dari daging, sosis, atau telur dengan menggunakan microwave karena panas yang dihasilkan tidak merata. Bagian makanan yang tidak dipanaskan dengan baik rawan terkontaminasi bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E-coli. Sebaiknya, panaskan dengan wajan di atas kompor.

  • Jangan panaskan MPASI yang disimpan di dalam jar langsung ke dalam microwave. Pindahkan dulu MPASI ke dalam wadah yang aman (microwave-safe) agar makanan si Kecil tidak terkontaminasi zat kimia berbahaya. 

Baca Juga: Resep MPASI 9 Bulan dan Cara Membuat Menu

Sekarang Ibu sudah tahu bagaimana cara tepat untuk menyimpan dan menghangatkan MPASI yang telah disimpan di dalam kulkas. Jadi, Ibu tidak perlu bersusah payah lagi untuk memasak MPASI secara berulang setiap hari.  

Nah, Ibu juga dapat memanfaatkan tools Bebe Journey untuk mencari berbagai inspirasi resep kreatif MPASI yang tidak hanya lezat tapi juga bergizi. Bebe Journey dilengkapi juga dengan berbagai fitur edukatif dan menarik yang dapat Ibu manfaatkan untuk mengawali perjalanan hebat si Kecil, mulai dari jadwal vaksin, grafik tumbuh kembang, sampai milestone bulanan. Gratis lho, Bu! 

______________________________________________________________________________________________________

Referensi:

  1. IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi

  2. CDC. (2022, August 16). Salmonella and Food. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/foodsafety/communication/salmonella-food.html#:~:text=What%20You%20Need%20to%20Know,vegetables%2C%20and%20even%20processed%20foods.

  3. NHS Choices. (2023). Children’s food: safety and hygiene. https://www.nhs.uk/conditions/baby/weaning-and-feeding/childrens-food-safety-and-hygiene/

  4. Infant Botulism (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2023). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/botulism.html

  5. Infant Botulism (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2023). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/botulism.html

  6. Ground Beef and Food Safety | Food Safety and Inspection Service. (2013). Usda.gov. https://www.fsis.usda.gov/food-safety/safe-food-handling-and-preparation/meat/ground-beef-and-food-safety

  7. How to Choose the Right Temperature for Baby Food. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/do-i-have-to-warm-my-babys-food-290123

  8. Center. (2022). Once Baby Arrives - Food Safety for Moms to Be. U.S. Food and Drug Administration. https://www.fda.gov/food/people-risk-foodborne-illness/once-baby-arrives-food-safety-moms-be



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait