Cara Mempersiapkan dan Menghangatkan MPASI yang Benar

Karena kesibukan sehari-hari, apalagi jika Ibu juga bekerja, mempersiapkan MPASI bisa sangat menyita waktu. Jadi, wajar jika Ibu lebih m...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
14 Nov 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK


Karena kesibukan sehari-hari, apalagi jika Ibu juga bekerja, mempersiapkan MPASI bisa sangat menyita waktu. Jadi, wajar jika Ibu lebih memilih untuk menyiapkannya dalam porsi besar sekaligus sehingga ketika akan dikonsumsi si Kecil besok, Ibu cukup memanaskan saja. Lalu bagaimana cara menghangatkan MPASI yang benar agar kandungan gizinya tidak rusak?

Berikut penjelasan lengkapnya dari mulai cara mempersiapkan MPASI, penyimpanan, sampai penyajiannya!

Cara Mempersiapkan MPASI yang Benar

Bayi masih sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit karena imun tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna. 

Oleh karena itu, dalam mempersiapkan MPASI pertama, Ibu perlu memperhatikan kebersihan alat masak, alat makan, serta bahan makanan yang digunakan dengan seksama. 

Bukan hanya kebersihan saja, namun jenis makanan dan tingkat kematangannya pun harus benar-benar dipastikan telah sesuai dengan anjuran kesehatan. Berikut cara mempersiapkan MPASI yang tepat: 

1. Gunakan Peralatan Masak yang Bersih

Bu, pastikan peralatan MPASI yang digunakan untuk mempersiapkan makanan si Kecil sudah dicuci bersih menggunakan sabun. Begitu juga dengan peralatan yang digunakan untuk menyajikan makanan si Kecil.

Selain itu, Ibu juga perlu memisahkan talenan yang digunakan untuk memotong bahan makanan mentah dan bahan makanan matang agar makanan matang tidak terkontaminasi mikroba berbahaya yang ada pada makanan mentah. 

2. Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Masak 

Sebelum mulai masak atau menyiapkan hidangan ke dalam mangkuk makan si Kecil, pastikan Ibu mencuci tangan terlebih dahulu menggunakan sabun dan air mengalir paling tidak selama 20 detik. 

Ibu juga perlu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap kali menyentuh bahan makanan mentah atau bahan makanan yang belum matang sempurna seperti telur, daging, seafood, atau cairan dari bahan makanan tersebut.  

3. Masak Sampai Matang Sempurna

Dalam mempersiapkan makanan untuk pastikan setiap bahan makanan dimasak hingga matang sempurna — terutama sumber protein hewani — sehingga mikroba berbahaya tidak ikut masuk ke dalam tubuh si Kecil. 

Salah satu mikroba berbahaya yang mengintai kesehatan si Kecil adalah Salmonella. Bakteri satu ini terdapat di dalam daging, ikan, telur, sayuran, hingga air mentah. 

Jika terinfeksi bakteri ini, si Kecil bisa mengalami sakit perut, diare, feses berdarah, muntah-muntah, atau panas tinggi.  

Agar mencapai tingkat kematangan sempurna masak bahan makanan pada suhu: 

  • Daging merah (sapi, kambing, domba) pada suhu 63° C.

  • Daging merah giling (sapi, kambing, domba) pada suhu 71° C.

  • Daging unggas utuh dan giling (ayam, kalkun, bebek) pada suhu 74° C.

  • Ikan pada suhu 63° C (atau hingga daging berwarna buram).

  • Telur pada suhu 71° C.

Untuk memudahkan dalam mengukur suhu, Ibu dapat menggunakan termometer khusus memasak. 

Baca Juga: Tips Mempersiapkan MPASI Saat Traveling

Cara Menyimpan MPASI yang Benar

Salah satu cara menghindari kerepotan masak secara berulang, Ibu dapat menyimpan MPASI untuk dikonsumsi esok hari atau maksimal 2 hari kemudian. 

Ibu tidak perlu khawatir akan kandungan gizi MPASI yang dibekukan, sebab proses pembekuan tidak akan merusak mikronutrien maupun makronutrien yang ada di dalam makanan.

Berikut ini cara menyimpan MPASI agar tahan lama:

  1. MPASI harus segera didinginkan dalam waktu 1-2 jam setelah dimasak. Ibu dapat mempercepat proses pendinginan makanan dengan cara mengipasi atau mengaduknya secara konsisten. 

  2. Apabila Ibu ingin menyimpan MPASI berbahan dasar nasi, dinginkan masakkan secepat mungkin (jangan sampai melebihi waktu 1 jam) dan langsung masukkan ke dalam kulkas. 

  3. Setelah dingin, segera masukkan MPASI ke dalam lemari pendingin (kulkas) dengan suhu dibawah 5° C.

  4. Ibu dapat menyimpan MPASI berbentuk puree dengan membekukannya dalam ice cube trays (cetakan es batu). Namun, pastikan Ibu membungkus cetakan es dengan rapat menggunakan plastic wrap. Begitu beku, Ibu dapat memindahkan MPASI ke dalam wadah makan yang tertutup rapat. 

  5. MPASI berbahan dasar nasi hanya bisa bertahan selama 24 jam di dalam kulkas. Selepas itu, Ibu harus membuang MPASI berbahan dasar nasi yang disimpan. 

  6. MPASI kombinasi buah dan sayur dapat disimpan di kulkas selama 2-3 hari, namun dapat bertahan hingga 6-8 bulan jika disimpan di dalam freezer. 

  7. MPASI kombinasi daging dan telur dapat disimpan di kulkas 24 jam, namun dapat bertahan hingga 1-2 bulan apabila disimpan dalam freezer. 

  8.  MPASI kombinasi daging dan sayuran hanya dapat disimpan 1-2 hari di dalam kulkas, namun dapat disimpan hingga 1-2 bulan di dalam freezer.  

  9. Simpan MPASI di dalam wadah bersih dan tertutup rapat untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri berbahaya. 

Selain itu, pastikan wadah plastik bertuliskan BPA free (bebas dari bisphenol A, bahan kimia berbahaya) agar tidak mengganggu kesehatan si Kecil. 

  1. Di dalam kulkas, jangan meletakkan MPASI yang telah matang berdekatan dengan bahan makanan mentah. 

  2. Pastikan Ibu telah membungkus semua daging dan ikan yang disimpan dalam kulkas dengan plastik tertutup atau memasukkannya ke dalam wadah yang rapat. 

  3. Jangan berikan MPASI kepada si Kecil ketika makanan tersebut sudah berada di luar kulkas selama 2 jam atau lebih. 

MPASI beku yang sudah dikeluarkan dari kulkas harus segera dimasak dan dikonsumsi, ya. 

Selain itu, makanan beku yang sudah dimasak tidak baik untuk dibekukan lagi karena dapat menyebabkan keracunan makanan. Jadi, meski dalam hati dirasa mubazir, Ibu harus membuang makanan tersebut demi kesehatan si Kecil. 

Oh ya, Bu, agar MPASI baru tidak tertukar dengan MPASI lama, pastikan selalu memberi label pada wadah dengan informasi bahan makanan dan tanggal pembuatannya. 

Baca juga: 5 Jadwal Makan Bayi 7 Bulan dan Resep Menu MPASI

Cara Menghangatkan MPASI yang Benar

Sebelum memberikan MPASI yang disimpan di dalam kulkas kepada si Kecil, Ibu perlu memanaskannya terlebih dahulu agar terhindar dari kontaminasi kuman atau bakteri berbahaya. 

Selain itu, menghangatkan MPASI juga bertujuan untuk memberikan makanan yang lebih nikmat dan lebih disukai oleh si Kecil.  

Tapi, bagaimana sih cara menghangatkan MPASI yang benar dan aman? Berikut caranya: 

1. Cairkan MPASI Beku Dalam Kulkas

Sebelum cara menghangatkan MPASI dilakukan, Ibu perlu mencairkannya terlebih dahulu. Nah, cara paling aman untuk mencairkan MPASI yang beku adalah dengan cara memindahnya dari freezer ke bagian cooler (pintu atau rak kulkas). 

Jangan pernah mencairkan MPASI yang beku di dalam suhu ruangan ya, Bu, sebab hal itu dapat menyebabkan makanan rentan terkontaminasi mikroba berbahaya. 

2. Cairkan MPASI Beku dengan Microwave

Apabila Ibu terburu-buru dan lupa mengeluarkan MPASI dari freezer, ada cara menghangatkan MPASI yang cepat untuk dilakukan. Ibu dapat mencairkan MPASI beku menggunakan microwave dengan mengaktifkan mode defrost. 

Setelah mencair, Ibu perlu segera mengolah MPASI, baik dilanjutkan dengan microwave atau menggunakan kompor. 

Sebab, dalam proses mencairkan makanan mungkin ada sebagian area yang sudah hangat dan mungkin mulai matang. Hal ini kemungkinan membuat makanan sudah berada di suhu yang optimal bagi bakteri untuk tumbuh.

3. Hangatkan MPASI dengan Kompor

Apabila makanan sudah mencair, Ibu bisa melakukan cara menghangatkan MPASI dengan kompor. Caranya, letakkan panci atau wajan anti lengket di atas api kecil. Aduk pelan secara berkala agar panas tersebar merata. 

Saat memanaskan MPASI, Ibu harus memastikan makanan sudah matang sempurna hingga mengeluarkan uap. Jadi bukan hanya hangat saja, ya, Bu. 

Setelah MPASI dipanaskan, biarkan sejenak supaya suhunya hangat saat diberikan kepada si Kecil. Walau begitu, jangan membiarkan MPASI terlalu lama dalam suhu ruangan. Sebab, dalam waktu 2 jam, bakteri akan mulai berkembang dan berlipat ganda dengan cepat.

Pastikan Ibu hanya memanaskan MPASI yang sudah disimpan sekali saja, tidak boleh lebih. Kalau ada makanan tersisa, Ibu tidak perlu ragu untuk membuangnya. Karena, MPASI yang telah tersentuh mulut bayi atau sendok bisa jadi telah mengandung bakteri.

4. Hangatkan MPASI dengan Microwave

Selain menggunakan kompor, Ibu juga dapat melakukan cara menghangatkan MPASI dengan microwave. Nah, saat Ibu memanaskan MPASI menggunakan microwave ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan. 

Pertama, jangan panaskan MPASI yang disimpan di dalam jar langsung ke dalam microwave. Pindahkan dulu MPASI ke dalam wadah makanan yang berlabel microwave safe sesuai porsi yang dibutuhkan. Dengan begitu, Ibu dapat mengaduk dan memastikan makanan sudah matang merata. 

Microwave cenderung memproduksi panas yang tidak merata. Jadi, setelah dipanaskan, mungkin masih ada bagian makanan yang dingin dan ada bagian makanan yang justru terlalu panas.

Oleh karena itu, setelah 30 detik di dalam microwave, sebaiknya Ibu keluarkan dulu MPASI-nya dan aduk rata dulu sebelum memasukkannya kembali. 

Setelah makanannya benar-benar panas, tunggu sekitar 30-45 detik dulu sampai suhunya agak turun, lalu Ibu perlu tes sendiri temperatur makanannya. Pastikan suhu makanannya sudah hangat suam kuku (hangat suhu ruang) sebelum mulai menyuapkannya pada di Kecil.

Yang perlu diingat adalah jangan pernah melakukan cara menghangatkan MPASI yang terbuat dari daging, sosis, atau telur dengan menggunakan microwave karena panas yang dihasilkan tidak merata. Bagian makanan yang tidak dipanaskan dengan baik rawan terkontaminasi bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E-coli. Sebaiknya, panaskan dengan wajan di atas kompor.

5. Selalu Cicipi MPASI Sebelum Diberikan 

Agar Ibu mengetahui dengan pasti apakah MPASI yang sudah dipanaskan masih layak konsumsi atau tidak, pastikan Ibu mengecek bau dan mencicipi rasanya terlebih dahulu sebelum diberikan pada si Kecil. 

Walaupun kotak makanan sudah diberi label tanggal dan komposisi, tidak ada salahnya untuk melakukan pengecekan ulang, ya, Bu. 

Baca Juga: Resep MPASI 9 Bulan dan Cara Membuat Menunya

Sekarang Ibu sudah tahu bagaimana cara menghangatkan MPASI dengan tepat. Jadi, Ibu tidak perlu bersusah payah lagi untuk memasak MPASI secara berulang setiap hari.  

Nah, Ibu juga dapat memanfaatkan tools Bebe Journey untuk mencari berbagai inspirasi resep kreatif MPASI yang tidak hanya lezat tapi juga bergizi. Bebe Journey dilengkapi juga dengan berbagai fitur edukatif dan menarik yang dapat Ibu manfaatkan untuk mengawali perjalanan hebat si Kecil, mulai dari jadwal vaksin, grafik tumbuh kembang, sampai milestone bulanan. Gratis lho, Bu! 

 

Referensi tambahan:

  1. Storing homemade baby foods: Helpful hints | Healthy Kids. (2023). Healthykids.org.nz. https://www.healthykids.org.nz/eat/articles/storing-homemade-baby-foods-helpful-hints

  2. Tips to reduce BPA exposure. (2023). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/expert-answers/bpa/faq-20058331

  3. NHS Choices. (2023). Storing and reheating food. https://www.nhs.uk/start-for-life/baby/weaning/safe-weaning/storing-and-reheating-food/

  4. The Big Thaw — Safe Defrosting Methods | Food Safety and Inspection Service. (2013). Usda.gov. https://www.fsis.usda.gov/food-safety/safe-food-handling-and-preparation/food-safety-basics/big-thaw-safe-defrosting-methods#:~:text=Cooking%20Without%20Thawing,or%20fresh%20meat%20and%20poultry.

  5. Keeping your baby’s food safe. (2015, October 2). MSU Extension. https://www.canr.msu.edu/news/keeping_your_babys_food_safe

  6. Storing and Reheating – Feeding My Baby. (2023). Illinois.edu. https://feedingmybaby.extension.illinois.edu/homemade-baby-food/storing/



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait