Ukuran Lingkar Kepala Bayi Normal Sesuai Usianya

Lingkar kepala bayi normal dari baru lahir sampai usia 2 tahun adalah 35 - 49 cm. Terlalu kecil dari itu dapat menandakan mikrosefalus, sedangkan jika terlalu besar mungkin disebabkan makrosefalus.

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
29 Dec 2024
lingkar kepala bayi normal - Bebeclub


Selain berat dan tinggi badan, ukuran lingkar kepala adalah salah satu indikator pertumbuhan yang harus dipantau secara berkala. Berapa ukuran lingkar kepala bayi normal dan bagaimana cara mengukurnya?

Ukuran Lingkar Kepala Bayi Normal Sesuai Usianya

Ukuran normal lingkar kepala bayi dari baru lahir hingga usia 2 tahun umumnya berada di rentang 35-49 cm. Namun, pertambahan lingkar kepala bayi bisa berbeda tergantung jenis kelamin dan usianya.

Ukuran lingkar kepala bayi yang normal menurut WHO ada di kisaran -2 sd +2. Berikut adalah tabel lingkar kepala bayi perempuan normal dari bulan ke bulan menurut WHO:

tabel lingkar kepala bayi perempuan menurut WHO

Keterangan: tabel lingkar kepala bayi perempuan normal menurut who (-2 sd +2)​

Secara umum, berikut adalah kisaran pertumbuhan lingkar kepala normal bayi perempuan per 3 bulan tahapan usianya:

  • Usia 0-3 bulan: 34 - 39,5 cm. Lingkar kepala dikatakan tidak normal jika lebih kecil dari 38 cm atau lebih besar dari 41 cm di bulan ke-3.
  • Usia 3-6 bulan: 39,5 - 42 cm. Lingkar kepala dikatakan tidak normal jika kurang dari 41 cm atau lebih dari 43,5 cm di bulan ke-6.
  • Usia 6-12 bulan: 42- 45 cm. Lingkar kepala dikatakan tidak normal jika di bawah 44,5 cm atau lebih dari 46 cm.

Ukuran lingkar kepala bayi yang normal menurut WHO ada di kisaran -2 sd +2. Untuk laki-laki, berikut adalah detail ukuran lingkar kepala bayi normal per bulannya menurut WHO: 

Keterangan: tabel lingkar kepala bayi laki-laki normal menurut who (-2 sd +2)​

Secara umum, berikut adalah kisaran pertumbuhan lingkar kepala normal bayi laki-laki per 3 bulan usianya:

  • Usia 0-3 bulan: 34,5 - 40,5 cm. Lingkar kepala kurang dari 39,5 cm atau lebih dari 42 cm di usia 3 bulan terbilang tidak normal.
  • Usia 3-6 bulan: 40,5 - 43 cm. Lingkar kepala dikatakan tidak normal jika pada bulan ke-6 lingkar kepalanya masih kurang dari 42 cm atau lebih dari 45 cm.
  • Usia 6-12 bulan: 43 - 46 cm. Lingkar kepala tidak normal jika kurang dari 45 cm atau lebih dari 49,5 cm di usia 12 bulan.

Ibu juga bisa terus memantau tumbuh kembang si Kecil dari bulan ke bulan lewat Bebe Journey.

Baca Juga: Panduan Berat Badan Bayi Normal Usia 0-12 Bulan

Cara Mengukur Lingkar Kepala Bayi

cara mengukur lingkar kepala bayi

Keterangan: cara mengukur lingkar kepala bayi (sumber: IDAI)​

Cara mengukur lingkar kepala bayi normal adalah dengan melingkarkan pita ukur fleksibel yang tidak elastis, dari area di atas alis melewati bagian atas telinga sampai titik paling menonjol di belakang kepala.

Ibu bisa mengukur lingkar kepala si Kecil di rumah sebanyak 3 kali untuk dapatkan angka yang konsisten. Namun untuk hasil yang lebih akurat, sebaiknya diukur bersama ubun-ubun besar.

Maka, bawalah si Kecil ke posyandu, puskesmas, atau rumah sakit untuk mengukur lingkar kepala dan ubun-ubunnya. Hasilnya akan dicatat dokter pada grafik KMS untuk memantau tumbuh kembangnya.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pengukuran lingkar kepala dilakukan setiap bulan sejak bayi baru lahir hingga usia 2 tahun untuk memantau pertumbuhan otak dan kondisi kesehatan bayi.

Apa Artinya Kalau Lingkar Kepala Bayi Tidak Normal?

Ukuran lingkar kepala yang tidak normal dapat menjadi indikasi masalah serius pada perkembangan otak bayi, yang memerlukan evaluasi dan penanganan medis lebih lanjut.

1. Mikrosefali

Mikrosefali atau mikrosefalus adalah kondisi lingkar kepala bayi yang lebih kecil dari rata-rata ukuran normal (< -2SD). 

Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah konsumsi alkohol/obat selama kehamilan, infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes), atau atrofi otak.

Mikrosefali dengan ubun-ubun terbuka biasanya dikaitkan dengan atrofi otak. Jika ubun-ubun menutup, kemungkinan penyebabnya adalah infeksi TORCH atau atrofi otak.

2. Makrosefali

Makrosefali atau makrosefalus adalah lingkar kepala di atas standar normal (>2SD).

Jika ubun-ubun masih terbuka, penyebabnya kemungkinan adalah hidrosefalus (penumpukan cairan di otak) atau atrofi otak. Namun jika sudah menutup, penyebab umumnya adalah atrofi otak.

Hidrosefalus sendiri terjadi karena akumulasi cairan otak yang disebabkan oleh kelainan bawaan, infeksi, tumor, atau gangguan metabolisme.

3. Masalah Ubun-Ubun

Pengukuran lingkar kepala bayi normal idealnya dilakukan bersama pengukuran ubun-ubun.

Ubun-ubun yang lebar atau terlambat menutup bisa menandakan gangguan seperti kelainan tulang, hipotiroid, atau sindrom Down.

Jika ubun-ubun besar menutup terlalu cepat (sebelum 6 bulan) atau terlambat menutup (lebih dari 18 bulan), hal ini dapat menunjukkan masalah pertumbuhan otak bayi.

Ubun-ubun yang membonjol sering disebabkan oleh tekanan tinggi di otak, seperti hidrosefalus atau tumor, sedangkan ubun-ubun cekung bisa terjadi akibat dehidrasi atau atrofi otak.

Baca Juga: Bentuk Kepala Bayi Peyang, Apa Pengaruhi Perkembangan Si Kecil?

Apabila hasil pengukuran menunjukkan adanya kelainan atau lingkar kepala yang tidak sesuai dengan usianya, segera bawa si Kecil ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Faktor yang Memengaruhi Ukuran Lingkar Kepala Bayi

Salah satu faktor penentu ukuran lingkar kepala bayi normal adalah genetik yang diwarisi dari orang tua. Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang turut memengaruhi, seperti:

1. Asupan Nutrisi

Jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi bayi akan memengaruhi pertumbuhannya. Jadi selama masa tumbuh kembangnya, pastikan ia mendapat cukup asupan kalori dan nutrisi ya, Bu.

Jika usianya masih di bawah 6 bulan, berikan bayi ASI eksklusif secara rutin. Di atas 6 bulan, Ibu bisa tetap memberikan ASI yang disertai dengan pemberian makanan pendamping (MPASI). 

2. Kondisi Kesehatan Selama Hamil

Penting diketahui kalau kesehatan Ibu selama masa kehamilan dapat memengaruhi janin dalam kandungan.

Maka, selama masa kehamilan Ibu dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang baik dan menghindari pola hidup tidak sehat. 

3. Kesehatan Ibu Setelah Melahirkan

Kondisi Ibu setelah melahirkan juga turut memengaruhi pertumbuhan si Kecil. Jika Ibu mengalami depresi pascamelahirkan, mungkin Ibu akan lebih sulit untuk merawat si Kecil.

Hal ini dapat menyebabkan bayi mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dari seharusnya. 

Baca Juga: Cek Tanda-Tanda Milestone Bayi Belum Tercapai dan Cara Stimulasinya

4. Kondisi Kesehatan Tertentu pada Bayi

Beberapa kondisi medis yang menyerang bayi, seperti infeksi, juga dapat menghambat tumbuh kembang bayi dan memengaruhi ukuran lingkar kepala bayi normal.

Meski demikian, pertumbuhan dan perkembangan bayi biasanya akan kembali normal seiring pemulihan dan sembuhnya bayi dari penyakit yang dideritanya.

Jika masih ada hal terkait yang ingin diketahui terkait perawatan dan tumbuh kembang bayi baru lahir, Ibu bisa langsung hubungi tim ahli BebeCare yang siap merespon cepat secara gratis, kapan pun dibutuhkan.

Selamat menjadi Ibu Hebat, Bu!

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. Dr. Natharina Yolanda, & DR. Dr. Irawan Mangunatmadja,Sp.A(K) . (2017). PENTINGNYA PENGUKURAN LINGKAR KEPALA DAN UBUN-UBUN BESAR. Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pengukuran-lingkar-kepala-dan-ubun-ubun-besar
  2. WHO. Head circumference for age. (2024). Who.int. https://www.who.int/tools/child-growth-standards/standards/head-circumference-for-age
  3. The BabyCentre UK Editorial Team. (2024). Growth charts: Taking your baby’s measurements. BabyCenter. https://www.babycenter.ca/a25008789/growth-charts-taking-your-babys-measurements
  4. Lewsley, J. (2022). Understanding your baby’s growth. BabyCenter. https://www.babycentre.co.uk/a25012759/understanding-your-babys-growth
  5. IDAI | Kurva Pertumbuhan WHO. (2019). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/professional-resources/kurva-pertumbuhan/kurva-pertumbuhan-who


Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait