Mengatasi Perut Begah Saat Hamil, Ini 3 Aktivitas yang Bisa Ibu Lakukan

Saat hamil, beberapa perubahan akan dialami oleh Ibu. Tidak hanya dari penampilan fisik, di mana perut terlihat membesar, namun juga per...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

2 min
17 Feb 2022
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Meditasi dapat menjadi cara mengatasi perut begah dan kembung saat hamil


Saat hamil, beberapa perubahan akan dialami oleh Ibu. Tidak hanya dari penampilan fisik, di mana perut terlihat membesar, namun juga perubahan di berbagai sistem organ tubuh. Salah satunya pencernaan, yang bisa menimbulkan keluhan berupa perut terasa penuh, begah, dan kembung.1 Tapi Ibu tidak perlu khawatir, karena beberapa aktivitas berikut bisa Ibu coba untuk mengatasi perut begah saat hamil. Dan semua aktivitas ini juga menyehatkan, lho!

Penyebab Perut Begah dan Kembung Saat Hamil

Coba lakukan gerakan yoga child’s pose jika perut Ibu terasa begah dan tidak nyaman

Kembung adalah salah satu gejala adanya masalah di saluran pencernaan yang kerap dialami ibu hamil. Umumnya, ibu hamil menyatakan keluhannya dengan "terlalu banyak gas di perut", "rasa berat dan tidak nyaman di perut" atau "perut terasa penuh".1

Sebenarnya, perut begah ini bisa dialami siapa saja. Namun khusus pada ibu hamil, penyebab tersering keluhan di saluran cerna adalah akibat peningkatan kadar hormon progesteron yang menyebabkan pengosongan lambung menjadi lebih lambat.1

Progesteron adalah hormon yang menyebabkan otot-otot di seluruh tubuh menjadi rileks, termasuk otot-otot di usus, sehingga proses pencernaan menjadi lebih lambat. Karena proses perpindahan makanan di saluran cerna melambat, akibatnya gas ikut menumpuk. Itulah penyebab ibu hamil merasa kembung, sering bersendawa, dan tentu saja perut terasa begah dan penuh.2

Aktivitas untuk Mengatasi Perut Begah Saat Hamil

Tetap aktif bergerak dengan berjalan kaki, bisa menjadi cara mengatasi perut begah saat hamil

Salah satu cara untuk mengatasi perut begah saat hamil adalah dengan aktif bergerak dan berolahraga.  Selain menjaga Ibu tetap bugar, latihan fisik juga dapat membantu ibu hamil mengelola stres dan gejala lain terkait kehamilan, seperti bengkak, nyeri punggung, dan penambahan berat badan yang berlebih.3

Lalu, latihan fisik seperti apa yang sebaiknya dilakukan ibu hamil? Para ahli merekomendasikan ibu hamil setidaknya melakukan latihan fisik selama 30 menit setiap hari.3 Dan berikut ini adalah jenis latihan fisik atau aktivitas yang bisa menjadi pilihan selama hamil.

1. Yoga

Yoga adalah salah satu cara yang efektif untuk membantu mengurangi gangguan terkait kehamilan dan persalinan. Saat ini semakin banyak ibu hamil yang melakukan yoga rutin selama hamil. Sebuah penelitian menunjukkan yoga bermanfaat dalam mengurangi stres, kecemasan, nyeri, dan semua ketidaknyamanan selama hamil.3

Salah satu gerakan yoga yang aman untuk ibu hamil, sekaligus dapat membantu meredakan perut begah adalah child’s pose. Gerakan yoga ini membantu memberi tekanan pada perut sehingga membantu gas yang terperangkap bergerak melalui saluran pencernaan.4

2. Pijat

Tahukah Ibu, pijat ternyata bisa membantu melancarkan sistem pencernaan. lho. Pijatan pada titik-titik tertentu juga mampu mengurangi gas di dalam tubuh, sehingga dapat membantu meringankan perut begah.5 Tapi tentu saja pijat saat hamil harus dilakukan dengan hati-hati, ya.

Salah satu titik pijat yang disarankan adalah di perut. Gerakan yang dianjurkan adalah usapan lembut yang memutar dari bagian luar perut ke bagian dalam, dan dilakukan tanpa menggunakan tekanan sama sekali. Usapan dilakukan dengan arah sesuai jarum jam dan ulangi beberapa kali. Selain di perut, pijatan juga bisa dilakukan di bagian punggung Ibu.5

Baca Juga: 6 Manfaat Pijat untuk Ibu Hamil Jelang Persalinan

3. Berjalan kaki

Kesulitan BAB atau sembelit menjadi salah satu penyebab perut begah dan terasa penuh saat hamil. Selain kurang asupan serat, pemicu sembelit lainnya adalah berkurangnya aktivitas fisik. Misalnya, ibu hamil yang cenderung beristirahat sepanjang hari dan takut melakukan aktivitas fisik, dapat menurunkan aktivitas pencernaan sehingga menyebabkan kembung dan sembelit.6

Nah, salah satu upaya untuk mengatasi masalah pencernaan tersebut adalah dengan berjalan kaki, aktivitas olahraga yang sehat dan mudah dilakukan. Jadi, cobalah luangkan waktu 30 menit setiap pagi untuk berjalan kaki di sekitar rumah. Jika rutin dilakukan, selain membuat Ibu lebih bugar, juga membantu pencernaan jadi lebih lancar, lho.7

Ternyata tidak sulit bukan mencegah perut begah saat hamil?

Baca Juga: Penyebab Momnesia Saat Hamil

 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. A Yung Seo dkk. Update 7 Oktober 2013). Abdominal Bloating: Pathophysiology and Treatment. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3816178/. [Diakses pada 1 Februari 2022]

  2. Catarina Frias Gomes. Update 27 Aril 2018. Gastrointestinal diseases during pregnancy: what does the gastroenterologist need to know?. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6033757/. [Diakses pada 1 Februari 2022[

  3. Kathryn Curtis et al. Update Agustus 2019. Systematic Review of Yoga for Pregnant Women: Current Status and Future Directions. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3424788/  [Diakses pada 1 Februari 2022]

  4. Su-Ying Tsai. 2016. Effect of Yoga Exercise on Premenstrual Symptoms among Female Employees in Taiwan. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4962262/  [Diakses pada 1 Februari 2022]

  5. Ni Luh Kade Suarniti, et al. 2019. Terapi Pijat Ibu Hamil untuk Mengurangi Spasme Otot pada Masa Trimester Akhir Kehamilan. Diambil dari: https://ejournal.unhi.ac.id/index.php/widyakesehatan/article/download/460/384  [Diakses pada 8 Februari 2022]

  6. Wenjun Shi. Update 2015. Epidemiology and Risk Factors of Functional Constipation in Pregnant Wome. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4514689/ [Diakses pada 1 Februari 2022]

  7. Christopher P. Connoly. Update September 2019. Walking for health during pregnancy: A literature review and considerations for future research. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6742678/ [Diakses pada 1 Februari 2022]



Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait