Stimulasi Rasa Ingin Tahu Si Kecil

Wah, di usia 4 hingga 5 bulan ini, Si Kecil sudah mulai menampakkan rasa ingin tahu alias penasaran. Misalnya, dia mulai menggoyangkan r...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : dr. Mikhael Yosia, DTM&H, BMedSci, PGCert, MKK

4 min
12 Dec 2023
Profile dr. Mikhael Yosia, DTM&H, BMedSci, PGCert, MKK
Stimulasi rasa ingin tahu anak


Wah, di usia 4 hingga 5 bulan ini, Si Kecil sudah mulai menampakkan rasa ingin tahu alias penasaran. Misalnya, dia mulai menggoyangkan rattle atau mainan favoritnya. Tidak mengherankan, karena sebuah penelitian menemukan bahwa para bayi ternyata bukan sekedar pengamat yang pasif. Mereka, sangat aktif dalam mengambil peranan saat sedang belajar dan mengamati lingkungannya. Karena itu, mereka kemudian disebut juga sebagai “little scientist.” atau “peneliti cilik”. Gemas, ya.

Rasa ingin tahu atau penasaran sangat bermanfaat untuk kecerdasan bayi, lho. Semakin besar rasa ingin tahu Si Kecil, maka biasanya dia akan lebih berprestasi di sekolah. Karena itu, menstimulasi rasa ingin tahu sejak bayi adalah sebuah fondasi penting agar kecerdasan bayi berkembang secara optimal.

Yuk Bu, simak lima cara menstimulasi rasa ingin tahu Si Kecil berikut ini:

  1. Ajak dia melihat hal baru

    Sejak 1960, para peneliti telah menemukan bahwa bayi akan menghabiskan waktu lebih banyak untuk melihat hal yang baru bagi mereka. Ini, disebut juga sebagai novelty preference. Nah, agar Si Kecil selalu merasa ingin tahu, ajak dia untuk mengeksplorasi berbagai tempat baru yang baby friendly, yuk. Misalnya, taman dekat rumah, mini farm, kebun binatang, dan sebagainya. Ibu juga bisa mengajaknya membaca buku bergambar dan mengenalkan Si Kecil dengan berbagai objek baru yang menarik, mulai dari binatang hingga sistem tata surya. Seru, kan?

  2. Kenali rasa ingin tahunya dan respon

    Perhatikan dan kenali saat Si Kecil mulai menunjukkan rasa ingin tahu . Apakah dia sedang melihat atau menunjuk sesuatu? Atau dia sedang menunjukkan ekspresi kaget, gembira dan sebagainya? Ibu bisa meresponnya dengan berkata, “Wah, apa ya itu sayang? Lucu ya bentuknya? Kamu suka?”, dan sebagainya. Aktivitas ini, akan membuat Ibu jadi mengenali dan memberi respon pada kemampuan, ketertarikan, serta keinginan Si Kecil.

  3. Jadilah orang tua yang antusias

    Ibu adalah guru pertama Si Kecil. Tunjukkan antusiasme saat mengeksplorasi hal yang baru dengannya . Ikutlah tertawa saat dia merasa antusias, dan ikutlah merasa takjub saat dia terkagum-kagum melihat hal yang baru. Temani ia menonton rintik hujan, melihat kupu-kupu, hingga menyentuh pasir pantai untuk pertama kalinya. Berdialoglah dengannya, walau dia belum bisa bicara. Bersenandung dan ikut bersemangat saat mengajari Si Kecil sesuatu akan memberinya energi positif dan menstimulasi rasa ingin tahunya.

  4. Ciptakan lingkungan yang menarik

    Para bayi belajar dan menjelajah dunia dengan indera mereka. Dengan mempertimbangkan usianya bulan ini, secara bertahap perkenalkan objek atau pengalaman baru yang melibatkan warna, bentuk, tekstur, dan suara baru. Ibu bisa memberinya buku khusus bayi yang memiliki contoh suara, tekstur kulit binatang, maupun musik. Latih juga kepekaan inderanya dengan berjalan-jalan mengamati berbagai objek, mendengar suara baru, maupun melakukan sensory play seperti bermain pasir, dan sebagainya.

  5. Gunakan batasan sesedikit mungkin

    Setiap bayi dan anak butuh banyak bergerak untuk meningkatkan fungsi kognitif otak. Maka, hindari menempatkan Si Kecil terlalu lama pada perangkat yang membuatnya susah mengeksplorasi, misalnya boks bayi, baby fence, car seat, maupun stroller. Tentu saja, mereka masih memerlukan perlindungan kita. Namun, di saat dia terjaga, ada baiknya dia dibiarkan mengobservasi dan berinteraksi lebih bebas, tentu saja di bawah pengawasan Ibu atau anggota keluarga yang lain.

Bagaimana Bu, sudah siap menemani dan membimbing rasa ingin tahu Si Kecil?

|||


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait