Waspada Mastitis Pada Ibu Menyusui

Apa Itu Mastitis? Mastitis atau radang pada bagian payudara adalah masalah yang sering dijumpai pada ibu menyusui. Diperkirakan sekitar...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

not yet estimated
03 Apr 2024
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK


Apa Itu Mastitis?

Mastitis atau radang pada bagian payudara adalah masalah yang sering dijumpai pada ibu menyusui. Diperkirakan sekitar 3-20% ibu menyusui dapat mengalami mastitis. Rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh mastitis kerap membuat ibu jadi enggan untuk menyusui. Salah satu penyebab ASI terasa asin adalah mastitis pada Ibu menyusui. Kenali mastitis, cara pencegahan dan penanganannya, agar Anda dapat tetap memberikan yang terbaik untuk si Kecil.

Penyebab Mastitis pada Ibu Menyusui

Mastitis adalah proses peradangan pada satu atau dua payudara. Mastitis mungkin disertai infeksi atau bisa juga terjadi tanpa infeksi. Sebagian besar mastitis terjadi dalam 6 minggu pertama setelah bayi lahir (paling sering pada minggu ke-2 dan ke-3). Meski demikian mastitis dapat terjadi sepanjang masa menyusui.

Mastitis berbeda dengan statis ASI. Statis ASI terjadi apabila ASI menetap di bagian tertentu payudara, baik karena saluran tersumbat atau karena payudara bengkak. Bila ASI tidak juga dikeluarkan, akan terjadi peradangan jaringan payudara yang disebut mastitis tanpa infeksi. Bila terinfeksi bakteri disebut mastitis terinfeksi.

Selain penyumbatan saluran ASI, mastitis juga bisa disebabkan:

  • Menurunnya daya tahan tubuh
  • Kebersihan puting payudara saat menyusui tidak terjaga
  • Infeksi bakteri staphylococcus auereus yang masuk melalui celah atau retakan puting payudara yang lecet.
  • Pengosongan payudara tidak optimal
  • Adanya saluran ASI yang tersumbat
  • Perlekatan mulut bayi yang kurang baik pada saat menyusu

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Payudara Nyeri Saat Menyusui

Kenali Gejala Mastitis

Mastitis biasanya ditandai dengan gejala sebagai berikut:

  • Permukaan kulit payudara seperti meregang.
  • Demam dengan suhu lebih dari 38,5oC, terkadang hingga menggigil.
  • Nyeri atau ngilu seluruh tubuh
  • Payudara menjadi kemerahan, tegang, panas, bengkak, terasa keras saat diraba dan nyeri.
  • Timbul garis-garis merah ke arah ketiak.
  • Terjadi peningkatan kadar natrium dalam ASI yang membuat bayi menolak menyusu karena ASI terasa asin.

Cara Mengobati dan Mencegah Mastitis pada Ibu Menyusui

Meski payudara mengalami pembengkakan, nyeri, dan tidak nyaman, penanganan mastitis paling efektif adalah dengan meneruskan pemberian ASI meski payudara mengalami abses atau pembengkakan. Selain itu, lakukan cara berikut untuk sebagai pengobatan mastitis, untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman dan mempercepat penyembuhan mastitis pada Ibu menyusui:

  • Kompres payudara dengan air hangat atau dengan kain yang dibasahi air hangat sebelum memulai menyusui dan kompres dengan air dingin setelah menyusui.
  • Jaga kebersihan payudara dengan cara membersihkannya dengan kapas dan air hangat sebelum dan sesudah menyusui.
  • Pastikan Anda mengenakan bra yang tidak berkawat, tidak ketat, atau bra khusus ibu menyusui.
  • Usahakan posisi Anda nyaman saat saat menyusui, terutama posisi kaki, punggung, lengan,bahu dan leher.
  • Pijat payudara perlahan-lahan dan arahkan pijatan payudara menuju puting.
  • Kunjungi konselor/konsultan laktasi untuk membantu cara memposisikan bayi dan perlekatan mulut bayi saat menyusui.
  • Kunjungi dokter bila gejala semakin serius untuk mendapatkan terapi antibiotik

Selain itu, cukup istirahat dan tidur, konsumsi makanan bernutrisi tinggi, dan minum banyak air putih untuk menurunkan demam dan agar imunitas Anda meningkat untuk memerangi infeksi mastitis.


Referensi

idai.or.id

Mastitis: Pencegahan dan Penanganan (28 Agustus 2013)

|||/Articles/Articles/Kehamilan/Nutrisi/5-jenis-camilan-sehat-untuk-ibu-hamil-yang-wajib-dikonsumsi



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait