6 Penyebab Bayi Sungsang dan Cara Mengatasi Posisi Bayi
Posisi bayi Sungsang seringkali menjadi alasan utama seorang Ibu harus menjalani persalinan secara caesar. Posisi bayi sungsang adalah s...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Posisi bayi Sungsang seringkali menjadi alasan utama seorang Ibu harus menjalani persalinan secara caesar. Posisi bayi sungsang adalah saat janin berada pada posisi yang tidak seharusnya. Bagi Ibu yang sangat ingin melakukan persalinan alami, posisi bayi dalam rahim dengan posisi kepala di atas ini sering menjadi ketakutan tersendiri. Apalagi, bagi Ibu yang baru mengandung bayi pertama. Pasti banyak yang ingin sekali melahirkan secara alami ya, Bu?
Tapi, tahukah Ibu bahwa posisi bayi sungsang tidak menutup kemungkinan untuk dilahirkan secara normal lho Bu. Sebenarnya posisi bayi sungsang yang sering terjadi pada trimester akhir kehamilan secara teori masih bisa diperbaiki kok, Bu. Memang tidak selalu berhasil, tapi Ibu tak usah terlalu pesimis dulu. Agar lebih tenang, mari kita pelajari bersama lebih dulu tentang apa saja yang menjadi penyebab posisi sungsang pada bayi.
Penyebab Posisi Bayi Sungsang
Bagi para Ibu dengan kehamilan pertama, pasti banyak yang bertanya apa penyebab bayi sungsang? Posisi sungsang hanya dapat terlihat saat Ibu melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Sebenarnya apa saja faktor yang membuat posisi bayi sungsang?
Menurut teori kedokteran, terdapat beberapa faktor penyebab janin sungsang, sebagai berikut:
1. Letak Plasenta
Salah satu faktor mengapa posisi bayi sungsang adalah karena posisi atau letak plasenta Ibu. Jika letak plasenta menutupi rongga panggul, plasenta dapat menghalangi kepala bayi masuk ke arah jalan lahir.
2. Terlilit Tali Pusat
Kemudian salah satu faktor posisi bayi sungsang berikutnya adalah karena Si Kecil terlilit tali pusat ketika dalam kandungan. Karena terlilit, menyebabkan bayi sulit untuk berputar di dalam rahim Ibu. Akibatnya, posisi kepala tetap di bawah.
Baca Juga: Kapan Janin Mulai Bergerak dalam Kandungan?
3. Jumlah Air Ketuban
Faktor penyebab bayi sungsang berikutnya adalah karena jumlah air ketuban Ibu terlalu banyak ataupun terlalu sedikit. Jika volume air ketuban Ibu tidak pada kuantitas normal akan membuat Si Kecil sulit untuk merubah posisi badannya.
4. Panggul Terlalu Sempit
Panggul Ibu yang sempit juga merupakan faktor penyebab posisi bayi sungsang. Ukuran panggul yang terlalu sempit menyulitkan saat kepala bayi hendak masuk ke posisi lahir normal. Akibatnya, saat ia bergerak lagi posisi bisa berputar dengan bokong berada di bawah.
5. Bayi Kembar
Salah satu faktor penyebab posisi bayi sungsang adalah karena Ibu memiliki bayi kembar. Coba Ibu bayangkan, rahim yang sempit harus ditempati oleh sepasang mahluk kecil lucu? Wajar saja jika mereka jadi sulit berputar dan mencari jalan lahir.
6. Tumor Jinak Rahim (Mioma)
Faktor penyebab posisi bayi sungsang yang terakhir adalah karena Ibu mungkin mengidap tumor jinak dalam Rahim. Letak tumor pada rahim dapat menghambat pergerakan bayi di dalam rahim.
Perlu Ibu ketahui, saat usia kehamilan masih di bawah 28 minggu, bayi Ibu belum dapat dikatakan sungsang lho! Si kecil masih akan terus berganti posisi seiring bertambahnya usia kehamilan. Tetapi, kalau pun hingga usia 37 minggu pemeriksaan USG menunjukkan bayi ibu masih sungsang, ibu tidak perlu keburu pesimis bisa melahirkan alami. Selama tidak ada kontra indikasi, biasanya dokter akan mencoba melakukan pemutaran dari luar untuk mengembalikan posisi si Kecil. Hal ini biasanya dilakukan pada usia kehamilan 37 minggu.
Melahirkan Ketika Posisi Bayi Sungsang
Secara teori, kelahiran secara normal pada bayi sungsang memang masih mungkin dilakukan kok, Bu.
Selama, tidak ada kondisi khusus, seperti:
- Kehamilan lewat waktu (>42 minggu).
- Ibu sebelumnya pernah melakukan operasi sesar, sehingga tidak bisa diinduksi dengan obat-obatan/infus) jika ketuban Ibu pecah dini dan tidak disertai kontraksi persalinan, atau persalinan tidak maju.
- Bayi ibu menjadi sungsang lagi setelah dilakukan berbagai tindakan untuk mengembalikan posisinya.
Di luar hal-hal seperti di atas, posisi bayi sungsang tetap dapat ditangani proses kelahirannya secara normal. Tetapi, memang ada catatan khusus untuk Ibu yang menjalani kehamilan anak pertama. Jika posisi bayi Ibu tetap sungsang pada usia kehamilan 38-40 Minggu, umumnya dokter memang tidak menyarankan untuk melahirkan normal. Karena bila dipaksakan justru beresiko menyebabkan cedera pada bayi.
Cara Mengatasi Posisi Bayi Sungsang
Sebenarnya, Ibu juga dapat mencoba beberapa cara alami untuk memperbaiki posisi bayi yang sungsang. Tapi, jangan lupa konsultasikan dulu ke dokter kandungan sebelum melakukannya ya, Bu.
Jika dokter mengizinkan, yuk coba beberapa tips ini:
Bersujud
Cara alami yang paling banyak disarankan oleh dokter untuk mengatasi posisi bayi sungsang adalah dengan bersujud, karena relatif mudah dan aman. Sebaiknya lakukan saat perut kosong ya, Bu, sambil bernafas dalam dan perlahan. Tujuannya agar tidak terjadi ketegangan otot atau kontraksi. Cukup lakukan 3 kali sehari selama 10-15 menit.
Berenang
Olahraga renang memang punya segudang manfaat bagi Ibu hamil. Salah satunya, berenang akan membuat tubuh Ibu lebih rileks dan longgar, jadi si kecil bisa lebih mudah merubah posisinya.
Pijat ringan
Coba ikuti urutannya ya, Bu. Letakkan tangan kiri di bagian bawah perut dan tangan kanan di atas. Gerakan tangan searah jarum jam di sekitar sisi kanan perut. Saat tangan kanan mencapai bagian atas perut, geser yang kiri dengan memindahkannya ke sisi kiri perut. Lalu tangan kiri memutar lingkaran penuh, searah jarum jam. Gunakan lotion dan lakukan pijat ringan selama 10 menit dalam beberapa kali setiap hari.
Yoga
Khusus yoga, sebaiknya dilakukan bagi Ibu yang sudah terbiasa melakukan jenis olahraga ini. Karena gerakan yang efektif untuk membuat posisi bayi sungsang adalah headstand dan yoga downward position.
Tapi, apa pun hasil akhirnya, Ibu harus yakin bahwa melahirkan dengan cara alami atau caesar takkan mengurangi kebahagiaan Ibu memiliki bayi baru. Kesehatan dan keselamatan bayi tetap harus menjadi prioritas ya, Bu. Selamat mencoba dan semoga berhasil! Happy Parenting Bu!