Cara Mengatasi Kontraksi Ibu Hamil
Masa kehamilan adalah momen yang sangat membahagiakan untuk Ibu dan pasangan. Apalagi ketika Ibu merasakan kehamilan untuk pertama kalin...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Masa kehamilan adalah momen yang sangat membahagiakan untuk Ibu dan pasangan. Apalagi ketika Ibu merasakan kehamilan untuk pertama kalinya. Pada saat Ibu baru pertama kali hamil, Ibu mungkin cemas tentang tanda-tanda kelahiran dan persalinan. Beberapa wanita mengalami tanda-tanda kelahiran yang sangat jelas seperti kontraksi Ibu hamil, sementara yang lainnya tidak mengalaminya. Tidak ada yang tahu dengan pasti kapan Ibu akan melahirkan atau melakukan persalinan, tetapi terdapat beberapa tanda seperti perubahan pada fisik Ibu serta ada beberapa perubahan hormonal. Ada beberapa tanda-tanda kelahiran yang biasanya terjadi sesaat sebelum Ibu melahirkan. Beberapa tanda-tanda persalinan pada Ibu hamil sebagai berikut:
- Lightening
- Kontraksi
- Pecah air ketuban
- Penipisan dan pelebaran serviks
Penyebab Terjadinya Kontraksi
Rahim Ibu terdiri atas serangkaian otot yang elastis dan dapat membesar seiring pertumbuhan Si Kecil dalam kandungan. Itulah sebabnya, saat terjadi perubahan ukuran atau pergerakan Si Kecil, otot rahim akan menegang dan menimbulkan kontraksi. Termasuk untuk mendorong kepala Si Kecil masuk ke jalan lahir saat persalinan kelak.
Saat kehamilan awal, kontraksi otot rahim cenderung halus dan tak terasa oleh Ibu. Seiring kehamilan yang makin membesar, kontraksi akan semakin terasa, namun masih relatif jarang terjadi. Intensitas kontraksi akan semakin meningkat menjelang akhir kehamilan, namun tidak semua mengarah pada dilatasi rahim seperti saat kelahiran sesungguhnya.
Jenis-Jenis Kontraksi
Terdapat beberapa jenis kontraksi Ibu hamil yang umumnya terjadi. Kontraksi Ibu hamil dibagi menjadi lima macam yaitu kontraksi dini, kontraksi palsu, kontraksi saat berhubungan intim, kontraksi inersia, dan kontraksi persalinan. Untuk info selengkapnya simak penjelasan dibawah ini ya, Bu!
Kontraksi Dini
Jenis kontraksi Ibu hamil yang pertama adalah kontraksi dini. Kontraksi dini biasanya terjadi saat awal kehamilan, yakni trimester pertama. Kondisi seperti ini terjadi saat tubuh masih sedang dalam proses penyesuaian dengan berbagai perubahan akibat adanya kehamilan. Jika Ibu merasa perut terasa kencang di usia kehamilan yang masih cukup muda, jangan khawatir.
Jenis kontraksi tersebut disebabkan oleh meregangnya jaringan ikat di sekitar rahim yang biasanya diikuti oleh perut kembung, sembelit, dan kekurangan cairan. Jadi secara keseluruhan, kontraksi dini masih tergolong normal. Satu hal yang patut Ibu waspadai adalah bila kontraksi tak kunjung hilang dan disertai dengan adanya bercak atau flek . Segeralah periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Kontraksi Palsu
Jenis kontraksi Iby hamil yang kedua adalah kontraksi palsu atau disebut dengan Braxton Hicks. Kontraksi palsu atau Braxton Hicks umumnya sering terjadi pada kehamilan yang memasuki usia 32-34 minggu. Jenis kontraksi ini berlangsung selama 30 menit sekali dengan durasi sekitar 30 detik. Tanda jika Ibu mengalami kontraksi palsu adalah munculnya nyeri perut dan terasa seperti kram saat menstruasi. Untuk mengatasi kontraksi palsu, cobalah untuk merelaksasikan diri dengan berendam di air hangat. Namun bila kontraksi ini semakin kuat dan interval semakin pendek, maka bisa jadi jadwal persalinanmu sudah dekat!
Kontraksi Saat Berhubungan Intim
Saat baru pertama kali hamil, dokter kandunganmu pasti pernah mengingatkan untuk tidak berhubungan suami-istri dulu hingga usia kehamilan memasuki bulan ke-4 dan sementara menghentikan aktivitas tersebut di bulan ke-8. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar karena sperma mengandung hormon prostaglandin. Hormon ini bisa menyebabkan kontraksi pada rahim yang berujung pada keguguran atau kelahiran bayi prematur.
Kontraksi Inersia
Jenis kontraksi Ibu hamil yang keempat ini kerap terjadi pada Ibu dengan proses persalinan yang lemah, pendek, atau tidak sesuai fase. Kontraksi inersia disebabkan oleh kelainan fisik Ibu, seperti kurangnya nutrisi dan gizi saat hamil, anemia, hepatitis atau TBC, dan miom. Kontraksi intersia terdiri dari tingkatan primer dan sekunder. Disebut primer apabila tidak ada kontraksi sama sekali ketika hendak bersalin, sedangkan sekunder merupakan kontraksi kontraksi yang awalnya bagus, kuat dan teratur tetapi setelah itu menghilang begitu saja.
Kontraksi Persalinan
Jenis kontraksi Ibu hamil berikutnya adalah kontraksi persalinan yang sesungguhnya. Menjelang persalinan normal, sudah sepatutnya seorang Ibu hamil mengalami jenis kontraksi ini. Kontraksi persalinan biasanya berlangsung 3 kali dalam 10 menit dengan durasi 20 sampai 40 detik. Frekuensinya pun meningkat hingga lebih dari 5 kali dalam 10 menit. Hal ini disertai pula dengan keluarnya lendir bercampur darah, pecahnya ketuban, serta dorongan ingin mengejan. Kalau sudah begini, sebaiknya Ibu pergi kerumah sakit karena Si Kecil akan lahir!
Baca Juga: 8 Makanan dan Minuman Penambah Energi Jelang Melahirkan
Bagaimana Gejala Kontraksi?
Sebelum kontraksi terjadi, mungkin Ibu akan merasakan nyeri atau kram mirip menstruasi. Kontraksi yang sebenarnya memiliki pola yang teratur, yaitu makin lama makin sering dan semakin lama. Sedangkan Braxton Hicks atau kontraksi palsu yang kadang terasa dan kadang hilang tak tentu waktunya. Kontraksi palsu bisa terjadi karena Ibu kelelahan. Kalau Ibu benar-benar merasakan kontraksi, jangan panik, atasi kontraksi dengan mengatur nafas.
Mengatasi Kontraksi
Ilmu yang Ibu dapatkan saat mengikuti kelas prenatal akan sangat bermanfaat saat kontraksi terjadi. Cara terbaik mengatasinya memang dengan memanfaatkan teknik pernafasan.
Biasanya saat Ibu tiba di rumah sakit dan kontraksi semakin kuat, dokter akan memberikan tambahan oksigen untuk membuat Ibu lebih nyaman. Pada proses kelahiran tahap 2, kontraksi dapat diatasi dengan mengejan dan mendorong Si Kecil Ibu keluar.
Kontraksi Ibu hamil juga dapat diatasi dengan bantuan obat penghilang rasa sakit. Ibu juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang hal ini pada bagian tips menjalani persalinan dan berkonsultasi langsung dengan dokter kandungan. Tim Ahli Bebeclub juga selalu siap membantu menjawab pertanyaan Ibu seputar persalinan. Happy parenting bu!
Baca Juga: Tips Mengadapi Persalinan