Manfaat dan Bahaya Gula untuk Si Kecil
Gula dan Si Kecil bagaikan pinang dibelah dua. Ya, anak-anak biasanya memang sangat menyukai makanan atau minuman yang manis, misalnya b...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Gula dan Si Kecil bagaikan pinang dibelah dua. Ya, anak-anak biasanya memang sangat menyukai makanan atau minuman yang manis, misalnya biskuit, es krim dan sebagainya. Bahkan tidak sedikit orang tua yang menjadikan makanan manis sebagai hadiah jika Si Kecil bisa melakukan suatu hal.
Memberi makanan atau minuman yang manis pada anak sebetulnya tidak dilarang. Tetapi, Ibu harus tahu bahwa di balik manisnya gula tersimpan bahaya untuk kesehatan Si Kecil. Apalagi jika usianya masih berusia di bawah 1 tahun.
Untuk menghindari bahaya gula, penting sekali bagi Ibu untuk mengetahui takaran gula yang aman dikonsumsi bayi maupun balita. Yuk, kita pelajari lebih jauh.
Manfaat dan bahaya gula untuk anak
Gula sebetulnya merupakan sumber energi yang baik untuk Si Kecil karena mengandung kalori yang bisa dibakar untuk mendukung gerak aktifnya. Sebagian besar buah-buahan, sayuran dan gandum secara natural mengandung gula dengan disertai nutrisi lain seperti vitamin C, folat, dan vitamin B.
Selain buah dan sayuran, sumber gula yang umum digunakan di Indonesia, adalah gula pasir dari tebu sebagai pelengkap makanan. Menurut Akademi Pediatri Amerika (AAP), sedikit gula pada makanan tidak dilarang, selama penggunaannya dibarengi dengan komposisi bahan makanan yang bernutrisi dan membuat Si Kecil jadi lahap dalam mengonsumsinya.
Memang benar ya Bu, rasa manis dari gula disukai oleh Si Kecil. Garam dan gula, biasanya menjadi penyelamat Ibu di kala Si Kecil sedang tidak mau makan. Dengan sedikit tambahan gula, makanan yang hambar biasanya menjadi lebih lezat.
Namun, jika dikonsumsi berlebihan, terdapat beberapa risiko masalah kesehatan yang meningkat pada Si Kecil. Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat membuat anak berisiko menderita obesitas atau kegemukan, kerusakan gigi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, hingga penyakit hati berlemak.
Berapa takaran gula yang aman untuk anak?
Seberapa banyak takaran gula yang aman untuk Si Kecil? Khusus untuk dia yang berusia di bawah satu tahun, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan pemberian gula dan garam sesedikit mungkin. Selama ini, memang terdapat mitos bahwa bayi sebaiknya tidak diberi gula sama sekali. Namun, jika pemberian gula dapat membuatnya lahap makan, Ibu bisa kok menambahkan sedikit gula.
Memberikan gula sesedikit mungkin ini sebaiknya berlanjut hingga usia Si Kecil mencapai 2 tahun ya, Bu. Ketika dia telah berusia 2 tahun ke atas, AAP merekomendasikan jumlah maksimal pemberian gula sebanyak kurang dari 25 gram atau 6 sendok teh per harinya.
Mengurangi asupan gula pada anak
Selain itu, ikuti beberapa tips berikut ini untuk mengurangi asupan gula Si Kecil: :
- Beri dia air putih maupun susu sebagai minuman utama, ya. Susu mengandung gula alami (laktosa) dan juga kalsium, protein, vitamin D dan nutrisi lain yang dibutuhkannya dalam masa pertumbuhan. Hindari memberi Si Kecil minuman seperti teh manis, dan jus buah bergula.
- Siapkan camilan sehat seperti buah utuh potong. Jangan membiasakannya makan terlalu banyak camilan manis seperti biskuit, cookies, dan jenis makanan tinggi gula lainnya.
- Perhatikan takaran gula tambahan di setiap makanan olahan seperti kecap, buah kering dan sebagainya.
Membiasakan Si Kecil makan dengan pola yang sehat akan berdampak positif untuk tumbuh kembangnya di masa depan. Yuk Bu, biasakan dia mengonsumsi gula dalam batasan yang wajar sedari dini, ya.