10 Cara Menjadi Ibu yang Baik dan Penyabar
Cara menjadi ibu yang baik adalah dengan menyusun skala prioritas di rumah dan di kantor juga meluangkan waktu untuk family time. Apa lagi?
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Menjalani peran sebagai seorang ibu sekaligus pekerja tentu bukanlah hal yang mudah. Ada banyak urusan rumah tangga yang harus diselesaikan termasuk mengasuh si Kecil, tapi di sisi lain Ibu harus tetap menjaga profesionalitas kerja dan mencapai mimpi yang Ibu miliki.
Tak perlu bingung, meski memang akan terasa berat di awalnya, percayalah Ibu tetap bisa mengatasinya. Lantas, bagaimana cara menjadi Ibu yang baik untuk Awali Semua Kehebatan Ibu yang bisa diterapkan di rumah dan di kantor? Yuk, simak tipsnya di bawah ini!
Cara Menjadi Ibu yang Baik dan Hebat
Tugas kantor yang menumpuk, belum lagi urusan rumah tangga yang tak boleh diabaikan sering kali menimbulkan perasaan bersalah sehingga membuat Ibu jadi merasa bersalah.
Lalu, bagaimana menjadi ibu yang baik di rumah dan di kantor?
1. Menyusun Skala Prioritas
Salah satu cara menjadi ibu yang baik di rumah dan di kantor adalah dengan menyusun skala prioritas dengan baik.
Coba tuliskan di buku catatan dan urutkan pekerjaan yang harus diselesaikan, mulai dari yang paling penting dan membutuhkan fokus terbesar di hari itu hinggal hal yang paling sederhana. Tak hanya berlaku untuk satu hati saja, Ibu juga bisa menyusun skala prioritas selama satu minggu hingga satu bulan ke depan.
Supaya tidak terasa berat, coba diskusikan bersama dengan pasangan dan manfaatkan support system seperti anggota keluarga, nanny, atau asisten rumah tangga di rumah untuk membantu menyelesaikan urusan rumah saat Ibu berada di kantor.
2. Sayangi Diri Sendiri
Menjadi Ibu yang Hebat adalah hal yang paling dibutuhkan oleh si Kecil dan keluarga. Jadi jika belakangan Ibu mulai sering jatuh sakit atau lebih mudah stres dan lelah, ini sudah saatnya Ibu meluangkan waktu untuk merawat kesehatan mental dan fisik diri sendiri.
Agar bisa menjalani peran sebagai ibu yang baik, Ibu bisa meluangkan waktu untuk menyayangi diri sendiri. Misalnya setiap kali ada waktu luang, cobalah gunakan waktu berharga itu untuk istirahat sejenak selama 20-30 menit.
Atau, Ibu bisa melakukan aktivitas dan hobi yang disukai. Misalnya, booking janji ke salon, pergi nonton bioskop, atau sekadar berkumpul di kafe dengan teman-teman lama tanpa membawa anak. Tak ada salahnya untuk bergabung dengan komunitas baru seperti berkebun, membuat rangkaian bunga, dan lainnya.
Nah, cara lain untuk menghadiahi diri sendiri adalah dengan bergabung di Bebeclub sekarang. Karena dengan jadi member, Ibu berkesempatan mendapatkan beragam hadiah eksklusif untuk dukung awal semua kehebatan Ibu. Ada perlengkapan dapur, voucher e-commerce, sampai saldo e-wallet menanti Ibu, lho!
3. Berbagi Tanggung Jawab dengan Pasangan
Cara menjadi ibu yang baik dan sabar selanjutnya adalah dengan saling berbagi tanggung jawab dengan pasangan. Misalnya, jika Ayah memiliki jam kerja yang lebih fleksibel, mintalah bantuannya untuk antar jemput anak sekolah, dan menjaganya sampai Ibu pulang.
Ibu juga bisa membagi pekerjaan rumah sehari-hari dengan pasangan, seperti membuang sampah, menyiram tanaman, memberi makan hewan peliharaan, atau hal lain sesuai kesepakatan. Dengan begini, Ibu bisa melewati hari dengan lebih menyenangkan.
Di akhir pekan, bagi-bagilah tugas rumah tangga agar lebih cepat terselesaikan. Jadi misalkan Ibu mau masak untuk keluarga di pagi hari, Ayahlah yang bertugas mengepel dan menyapu rumah.
4. Berhenti Mengejar Kesempurnaan
Meraih kesempurnaan adalah sesuatu yang bisa dibilang mustahil Ibu lakukan dan pasti sangat melelahkan. Kebanyakan rasa cemas muncul karena Ibu ingin segala sesuatunya berjalan sempurna.
Ada hal-hal yang bisa Ibu kontrol, tapi ada banyak juga yang tidak. Cara menjadi ibu yang baik dan sabar adalah Ibu menerima momen-momen tak terduga dengan lapang dada dan mencari solusi yang terbaik.
Apalagi di dunia ini tidak pernah ada buku panduan tentang bagaimana cara menjadi ibu yang baik, hebat, dan sempurna.
5. Jadwalkan Family Time yang Menyenangkan
Setelah sibuk di kantor hampir seminggu penuh, sempatkan luangkan waktu bersama keluarga di akhir pekan, Bu.
Selain bersantai di rumah dan membuat hidangan favorit keluarga, Ibu juga bisa menciptakan family time yang menyenangkan dengan melakukan kegiatan di luar rumah.
Misalnya pergi ke taman bermain atau piknik di taman. Hal ini dapat dilakukan sebagai cara menjadi ibu yang baik dan hebat buat anak agar mereka tetap dapat merasakan perhatian serta kasih sayang dari orang tuanya.
6. Stop Bandingkan si Kecil dengan Anak Lain
Melihat anak tetangga atau teman sebaya yang mungkin mencapai milestone yang lebih cepat, mungkin jadi membuat Ibu bertanya-tanya sendiri dalam hati, “Apakah yang saya lakukan sudah cukup untuk si Kecil?”
Misalnya sudah pandai menulis dan mengeja sebelum masuk taman kanak-kanak (TK)
Padahal, perlu Ibu ingat kalau tumbuh kembang si Kecil tidaklah sama dengan anak-anak orang lain, Bu. Setiap anak adalah individu unik dan hebat yang tumbuh juga berkembang dengan cara mereka sendiri.
Jadi, berhenti membandingkan pencapaian anak sendiri dengan anak orang lain ya, Bu. Percaya diri tentang apa yang Ibu yakini merupakan hal terbaik untuk Ibu dan anak, bukan apa yang ibu lihat dan bandingkan dengan anak orang lain.
Daripada memikirkan hal-hal yang bikin insecure, lebih baik fokus pada tumbuh kembang si Kecil dan tujuan pola asuh yang Ibu tetapkan. Alih-alih mendengarkan komentar orang, lebih baik segera move on dan perhatikan hal yang lebih penting.
Berbahagialah dan banggalah atas kenyataan bahwa Ibu telah dan akan terus melakukan yang terbaik untuk menjadi seorang ibu bagi si Kecil. Banggalah dengan apa yang sudah Ibu lakukan selama ini dan apa yang telah si Kecil capai hingga detik ini atas dukungan serta kasih sayang Ibu.
7. Luangkan Waktu dengan Anak
Bukan hadiah mahal atau perayaan ulang tahun besar-besaran yang akan membuat anak bahagia. Coba lihat segalanya dari sudut pandang si Kecil. Ia sebenarnya tidak peduli dengan seberapa sempurna Ibu melakukan sesuatu untuk mereka.
Di usia ini anak-anak mungkin belum memahami nilai dari harga yang mahal. Mereka hanya tahu bagaimana cara dan rasanya menikmati waktu bersama kedua orang tuanya.
Ini alasannya si Kecil justru lebih mendambakan cinta dan perhatian Ibu. Kehadiran dan kehangatan Ibu adalah yang paling si Kecil butuhkan saat ini dan akan terus ingat selama bertahun-tahun yang akan datang.
Jadi, cobalah sering-sering luangkan waktu bersama untuk menciptakan kenangan indah yang akan diingat si Kecil selamanya. Jadikan ini prioritas setiap hari. Bahkan, aktivitas sesederhana mengajak anak pergi piknik taman kota bisa jadi memori indah karena ini merupakan awal kehebatan si Kecil.
8. Jangan Ragu Minta Bantuan Orang Lain
Saat memutuskan untuk tetap menjadi ibu pekerja kantoran, maka jangan ragu untuk meminta bantuan dari pasangan, anggota keluarga lain, atau mempekerjakan nanny atau asisten rumah tangga untuk mengurus pekerjaan rumah tangga atau menjaga anak-anak.
Dengan begitu, Ibu bisa fokus menyelesaikan pekerjaan di kantor tanpa harus mengabaikan urusan rumah tangga dan anak.
9. Jangan Gengsi untuk Minta Maaf
Menjadi Ibu yang baik artinya Ibu harus mampu menunjukkan perasaan dengan jujur. Sebab. memberi teladan tentang bagaimana caranya mengungkapkan perasaan itu adalah pelajaran penting bagi anak.
Ketika Ibu bergulat dengan emosi, misalnya mengalami hari yang buruk, akui perasaan itu jika memang mempengaruhi perilaku Ibu. Tapi, jangan lupa juga untuk meminta maaf pada si Kecil apabila ia tidak sengaja kena imbas dari “emosi” Mama.
Contohnya dengan berkata pada si Kecil, “Maafin Ibu ya, Kak, karena tadi Ibu marahin Kakak tiba-tiba. Bukan salah Kakak, kok. Ibu cuma lagi kesal karena tadi ban mobil Ibu kempes saat mau pergi kerja”.
Karena ia belum sepenuhnya mengerti tentang situasi dan kondisi di sekitarnya, anak-anak sering kali berasumsi bahwa itu adalah kesalahan mereka. Jadi dialog dan interaksi seperti ini tidak hanya membantu mencontohkan pengelolaan emosi yang sehat, tapi juga memungkinkan anak memahami bahwa perilaku dan perasaan Ibu bukanlah akibat dari perbuatannya.
10. Belajar Jadi Pendengar yang Baik
Dalam waktu 24 jam, Ibu mungkin akan berinteraksi tatap muka dengan si Kecil hanya sekian jam saja. Untuk itu, coba sisihkan waktu untuk mendengarkan si Kecil apabila ia ingin mengatakan sesuatu, dan fokuskan perhatian Ibu padanya.
Cobalah untuk melihat pesan yang ingin dikomunikasikan oleh si Kecil di balik perilaku atau perkataannya, dan jangan langsung dimasukkan ke hati. Bicaralah dengan mereka dan cari masalah sebenarnya yang menyebabkan perilaku tidak biasa mereka.
Ibu mungkin tidak setuju dengan tanggapan mereka, tetapi memberi anak waktu dan ruang untuk mengungkapkan pemikirannya akan sangat membantu perkembangan dan kepercayaan dirinya.
Nah, itu dia berbagai cara menjadi ibu yang baik di rumah dan di kantor. Ingat, Bu, tidak ada cara instan untuk menjadi ibu yang baik. Setiap hari adalah tantangan baru untuk bertumbuh dan belajar bersama si Kecil. Tapi semoga dengan mengadopsi beberapa tips di atas, Ibu dapat belajar menjadi orang tua yang lebih baik, ya!