Pertanyaan Seputar Nutrisi dan Pencernaan Anak | Bebecare

Kami menemukan "Category: Nutrisi Dan Pencernaan" Sebanyak 24 hasil.

Nutrisi Dan Pencernaan

Nutrisi Dan Pencernaan

Hai Ibu, umumnya susah makan pada si Kecil bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti sudah merasa kenyang dengan makanan atau minuman yang sebelumnya dikonsumsi, bosan dengan menu makanan yang diberikan, sariawan, tumbuh gigi, adanya gangguan pada tenggorokannya atau daya tahan tubuh sedang menurun.

Kami memiliki beberapa tips untuk mengatasi susah makan yang dialami si Kecil, diantaranya:

  1. Berikan makanan dalam porsi kecil namun sering
  2. Buat suasana makan yang menyenangkan, misalnya mengajak si Kecil makan bersama Ibu atau keluarga lainnya yang ada di rumah.
  3. Berikan jarak 1-2 jam dari pemberian camilan atau jadwal konsumsi susu dengan waktu makan agar si Kecil tidak terlalu kenyang.
  4. Selalu variasikan menu harian si Kecil agar tidak bosan dan berikan makanan dalam bentuk yang lucu dan menarik. Bisa mencoba mengganti nasi dengan sumber karbohidrat lain seperti kentang, bihun, roti, dll.
  5. Sajikan makanan si Kecil menggunakan wadah yang berwarna cerah atau bergambar karakter kesukaannya
  6. Libatkan si Kecil dalam pemilihan makanan hariannya dan ajak ia masak bersama

 

 

Hai Ibu, terima kasih informasinya. Di usia si Kecil saat ini sudah bisa diberikan makanan keluarga dengan tekstur yang lebih lunak namun disesuaikan dengan kondisi si Kecil ya Bu. Berikan asupan yang bergizi seimbang untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil.

 

Buah naga banyak sekali manfaatnya untuk si Kecil seperti menyehatkan saluran pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, dll. Selain buah naga, semua buah bisa dikonsumsi oleh si Kecil, pilih buah yang bertekstur dapat dilumat oleh si Kecil seperti mangga, pepaya, pisang dan lainnya.

 

Hai Ibu, ASI adalah yang terbaik, bila ada kondisi medis khusus sehingga Ibu belum bisa memberikan ASI maka pemenuhan nutrisinya harus berdasarkan rekomendasi dokter. Umumnya pola BAB normal pada si Kecil yaitu 1-3 kali sehari atau tidak lebih dari 3-4 kali sehari dengan tekstur seperti pasta, berampas/tidak cair serta berwarna kuning, hijau kekuningan atau kuning kehijauan.Banyak faktor yang mempengaruhi pola BAB si Kecil seperti daya tahan tubuh yang sedang menurun, adanya infeksi saluran cerna, adanya indikasi alergi, pemberian nutrisi dll.

 

Dimasa pandemi seperti saat ini memang ada rasa khawatir untuk pergi keluar rumah ya Bu, namun Ibu bisa coba menghubungi rumah sakit pilihan Ibu terlebih dahulu untuk bertanya mengenai jadwal dokter, kemungkinan melakukan registrasi melalui telpon atau kemungkinan Ibu bisa berkonsultasi dengan dokter melalui telpon. Pastikan juga untuk mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan ya Bu :) 

 

Hai Ibu, gumoh adalah pergerakan isi lambung dari lambung ke kerongkongan, terkadang keluar dari mulut dan hidung. Kondisi ini wajar terjadi pada si Kecil di bawah usia 1 tahun, disebabkan karena katup saluran cerna si kecil masih belum sempurna.

 

Untuk mengatasinya bisa dengan menyendawakan si Kecil setelah disusui. Bila si Kecil gumoh dalam jumlah yang banyak dan sering, kami sarankan Ibu untuk segera berkonsultasi dengan dokter. 

 

Kondisi BAB yang tidak normal dengan tekstur keras disertai mengejan dan frekuensinya kurang dari 3 kali dalam 1 minggu dapat dikatakan sembelit atau susah BAB (Buang Air Besar). Untuk mengatasinya Ibu dapat cukupi kebutuhan serat dan cairan si Kecil dari buah dan sayur (pepaya, pir, melon, brokoli, dll) serta air putih. Selain itu, tetap berikan ASI kepada si Kecil ya Bu. Namun informasi yang kami berikan hanya bersifat umum, untuk mengetahui pasti penyebabnya dan agar mendapatkan penanganan yang tepat, kami sarankan Ibu dapat berkonsultasi secara langsung dengan dokter atau bidan ya.

Apabila si Kecil susah makan, Ibu bisa lakukan beberapa tips berikut:

  1. Berikan makanan dalam porsi kecil namun sering. Apabila si Kecil sedang tumbuh gigi, Ibu dapat memberikan makanan yang lebih lunak terlebih dahulu agar si Kecil lebih mudah mengunyah.
  2. Selalu variasikan menu harian si Kecil agar tidak bosan dan berikan makanan dalam bentuk yang lucu dan menarik. Ibu juga bisa menggunakan wadah yang berwarna cerah atau bergambar karakter kesukaannya.
  3. Jika si Kecil tidak mau makan nasi Ibu, dapat kreasikan pemberiannya dengan membuat nasi goreng, lontong, sushi, nasi kuning dan lain-lain. Ibu juga dapat mengganti sumber karbohidrat si Kecil dengan kentang, jagung, bihun dan lain-lain.
  4. Berikan jarak 1-2 jam dari pemberian camilan atau jadwal konsumsi susu dengan waktu makan agar si Kecil tidak terlalu kenyang. Pastikan untuk penyajian susu Bebelac 3 HiQ-EQ+ cukup 3 kali sehari dengan takaran 200ml air hangat ditambah 3 sendok takar.
  5. Mengajak si Kecil makan bersama teman-temannya, bersama Bapak, Ibu atau anggota keluarga lainnya.
  6. Berikan vitamin B kompleks alami untuk membantu meningkatkan nafsu makan si Kecil seperti hati, susu, telur, ikan, keju, daging, gandum, serealia, kacang- kacangan, pisang, sayuran hijau, dll.

 

Hai Ibu, mengenai si Kecil yang tidak suka buah bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti belum terbiasa mengonsumsi buah, adanya trauma saat mengonsumsi buah-buahan tertentu, si Kecil lebih cenderung menyukai makanan manis, dll.

 

Beberapa jenis buah sangat baik untuk si Kecil karena kaya akan kandungan serat dan air untuk sistem pencernaannya, contohnya seperti apel, alpukat, pepaya, mangga, pisang dan juga kiwi. Untuk memperkenalkan si Kecil dengan buah-buahan tersebut, Ibu dapat memulainya dengan satu jenis buah terlebih dahulu dan tidak dicampur agar si Kecil mengetahui masing masing rasa buah yang di makannya dan sajikan dengan bentuk yang unik mengunakan cetakan lucu agar si Kecil tertarik saat melihatnya. Libatkan si Kecil pada saat proses pembuatannya. Atau Ibu dapat menyajiannya secara berbeda seperti dibuat puding buah, es krim buah atau salad buah. Makan bersama anggota keluarga juga dapat membantu si Kecil tertarik untuk mencoba jenis buah yang disuka kakak ataupun ayah.

 

Hai Ibu, ASI adalah nutrisi yang terbaik. Bebelac mendukung pemberian ASI Eksklusif sampai si kecil berusia 6 bulan dan dilanjutkan sampai 2 tahun dengan tambahan MPASI. Bila karena kondisi medis tertentu Ibu belum dapat memberikan ASI kepada si Kecil, perlu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter/tenaga kesehatan untuk pendamping ASI-nya.

 

Pada umumnya pola BAB normal pada si Kecil yaitu 1-3 kali sehari atau tidak lebih dari 3-4 kali sehari dengan tekstur seperti pasta, berampas, tidak cair atau tidak mengejan serta berwarna kuning atau kuning kecoklatan.

 

BAB keras pada si Kecil bisa disebabkan oleh beberapa faktor, untuk mengetahui penyebabnya, sebaiknya Ibu segera konsultasikan dengan dokter ya.

Hai Ibu, untuk pemberian es krim sebagai camilan tidak masalah selama tidak berlebihan. Es krim mengandung vitamin, mineral dan juga mengandung susu. Ini artinya setiap si Kecil menyuap es krim, tubuhnya memperoleh manfaat vitamin D, vitamin A, kalsium, fosfor, dan riboflavin .

 

Rasa es krim yang beragam pun memberikan nutrisi tambahan untuk si Kecil. Misalnya rasa vanila, dalam biji vanili terkandung antioksidan serta sejumlah kecil kalsium, mangan, magnesium, kalium, seng, dan zat besi. Sedangkan rasa coklat sarat dengan antioksidan. Rasa manisnya juga dapat memberikan energi untuk si Kecil melakukan aktifitas.

 

Pastikan makanan atau camilan yang dikonsumsi si Kecil dalam kondisi bersih dan aman ya Bu serta tidak mengandung bahan tambahan pangan untuk mengawetkan.

Hai Ibu, pada umumnya diare bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya gangguan saluran cerna, daya tahan tubuh yang sedang menurun, penyajian susu yang tidak sesuai, indikasi alergi, peralihan susu, dll.

 

Pola BAB normal pada si Kecil yaitu 1-3 kali sehari atau tidak lebih dari 3-4 kali sehari dengan tekstur seperti pasta, berampas, tidak cair atau tidak mengejan serta berwarna kuning atau kuning kecoklatan

 

Apabila feses si Kecil masih terdapat ampas dan tidak disertai dengan demam dan rewel maka Ibu tidak perlu khawatir. Namun, informasi yang kami sampaikan bersifat umum. Jika Ibu khawatir dengan pola BAB si Kecil sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Hai Ibu, kami mengerti kekhawatiran Ibu mengenai si Kecil yang hanya mau makan sedikit. Pada umumnya susah makan dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti

 

daya tahan tubuh menurun atau sedang sakit

Apabila hal ini di biarkan berlarut-larut tentu saja akan mempengaruhi tumbuh kembang si Kecil karena nutrisinya tidak terpenuhi dengan baik. Jadi pastikan Ibu mencari tahu penyebab Si Kecil sulit makan agar nutrisi si Kecil tetap terpenuhi.

Untuk mengatasi Si Kecil yang sulit makan, Ibu bisa mencoba beberapa tips berikut:

 

Tetap semangat ya Bu agar si Kecil tumbuh menjadi anak hebat dengan pencernaan yang sehat didukung nutrisi yang tepat.

  • sudah merasa kenyang karena konsumsi susu atau camilan
  • sariawan atau tumbuh gigi
  • bosan dengan menu makanannya:
    • buat jadwal makan yang tepat untuk si Kecil
    • menjadikan waktu makan adalah kegiatan yang menyenangkan
    • berikan makanan dengan porsi kecil namun sering
    • hindari memberikan susu atau camilan berdekatan dengan waktu makan si Kecil
    • Jangan memaksa si Kecil agar ia tidak merasa trauma

Hai Ibu, pemberian MPASI dapat Ibu berikan saat si Kecil tepat berusia 6 bulan, MPASI yang baik yaitu yang bernutrisi seimbang namun sebagai tahap awal dapat dilakukan selama 3-5 hari dengan tekstur makanan cair sebagai adaptasi, setelah itu tekstur dinaikkan menjadi puree (saring). Tekstur MPASI akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia si Kecil ya Bu.

 

Berikan makanan rumahan yang sehat bergizi dengan kandungan karbohidrat, protein hewani, protein nabati dan serat. Hindari pemberian makanan dengan kadar lemak tinggi, pemanis dan penyedap rasa tambahan. Di fase awal MPASI Ibu bisa berikan cukup 2x dalam sehari 3-5 sendok makan, ditambahkan porsinya secara bertahap sesuai dengan daya terima si Kecil ya Bu.

 

Hai Ibu, umumnya susah makan dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti si Kecil sedang sakit sehingga nafsu makannya menurun, ia sudah terlalu kenyang dengan camilan, tidak tertarik dengan menu makanan tertentu, dll

 

Kami mengerti ya Bu, pasti Ibu khawatir dengan pemenuhan nutrisi si Kecil. Vitamin dan mineral umumnya dapat dipenuhi dari makanan sehari-hari. Bila Ibu khawatir belum terpenuhi maka untuk pemberian suplemen sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter ya Bu agar pemberiannya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan gizi si Kecil.

 

Hai Ibu, si Kecil yang tidak mau makan saat kondisinya sedang sakit atau sedang dalam masa pemulihan setelah sakit merupakan hal yang wajar terjadi ya.

 

Ibu bisa mencoba untuk memberikan makan dengan menu yang menarik, misalnya yang mudah dikonsumsi dan rasanya gurih, berkuah, seperti sup ayam, sup daging, soto ayam dan lain-lain. Ibu juga bisa berikan menu makanan tersebut sedikit-sedikit namun sering. Ajak si Kecil untuk memilih makanan yang akan dikonsumsi dan ajak si Kecil makan bersama. Pastikan untuk tidak memaksa si Kecil jika masih belum mau makan ya.

 

Hai Ibu, umumnya pola buang air besar (BAB) normal pada si Kecil yaitu 1-3 kali sehari atau tidak lebih dari 3-4 kali sehari dengan tekstur seperti pasta, berampas, tidak cair atau tidak mengejan serta berwarna kuning atau kuning kecoklatan.

 

Bila BAB si Kecil 3 kali dalam 1 hari dengan tekstur yang cair disertai rewel dan kenaikan suhu tubuh sebaiknya Ibu segera konsultasikan dengan dokter ya.

 

Hai Ibu, pemenuhan nutrisi untuk si Kecil dengan pola gizi seimbang yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin serta mineral yang berasal dari bahan makanan yang sama dengan orang dewasa, namun memiliki rasa yang disesuaikan seperti tidak pedas atau terlalu gurih.

 

Si Kecil yang sulit tidur pada malam hari bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti kurang nyaman dengan lingkungannya, atau suasananya. Saat Ibu mengajaknya tidur, maka pastikan si Kecil sudah dalam kondisi kenyang, ruangan tidur dalam keadaan bersih dan nyaman, pakaikan baju yang juga nyaman untuk digunakan. Ibu juga dapat melakukan aktivitas yang dilakukan di tempat tidur seperti membacakan dongeng dan berikan susu hangat sebelum tidur, untuk membantu meningkatkan kualitas tidur si Kecil.

 

Merubah kebiasaan si kecil memang tidak mudah ya Bu, namun bila dilakukan setiap hari dengan konsisten maka akan membentuk kebiasaan baru yang baik.

Hai Ibu, tekstur dan frekuensi BAB yang berubah setelah konsumsi susu bisa merupakan salah satu gejala alergi, namun bisa juga disebabkan karena faktor lain seperti asupan makan yang kurang tepat, kontaminasi bakteri, virus dll.

Untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya sebaiknya Ibu berkonsultasi kembali dengan dokter ya.

Hai Ibu, buah mengandung vitamin dan mineral yang dapat bantu menjaga daya tahan tubuh, sedangkan telur merupakan sumber protein yang sama baiknya untuk pertumbuhan si Kecil. Mengonsumsi buah dengan teratur tentunya akan membantu menjaga kesehatan saluran cerna si Kecil. Pencernaan yang sehat adalah awal dari Happy Tummy yang mendukung pertumbuhan optimal si Kecil.

 

Sebagai informasi si Kecil tidak menyukai sayur bisa dikarenakan beberapa faktor misalnya bosan dengan menu makan yang dikonsumsi. Ibu bisa mengganti dengan sayuran yang berbeda dan mencoba berkreasi dalam penyajiannya seperti dibuat salad atau tempura sayur.

 

Hai Ibu, benar sekali Bu ubi dan roti merupakan sumber karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi. Saat si Kecil sedang tidak mau makan nasi karena bosan Ibu bisa berikan alternatif seperti roti sandwich dengan tambahan sumber protein seperti telur atau keju.

 

Selain ubi dan roti sumber karbohidrat lain yang bisa Ibu berikan untuk variasi makanannya adalah kentang atau pasta. Wah si Kecil pasti lebih semangat makannya bila menu yang disajikan bervariasi.

 

Selamat mencoba menu-menu baru untuk si Kecil ya Bu :)

Hai Ibu, pemberian MPASI dapat Ibu berikan saat si Kecil tepat berusia 6 bulan karena di usia tersebut sistem pencernaan si Kecil sudah siap menerima asupan makanan dari luar selain ASI, MPASI yang baik yaitu yang bernutrisi seimbang namun sebagai tahap awal dapat dilakukan selama 3-5 hari dengan tekstur makanan cair sebagai adaptasi, setelah itu tekstur dinaikkan menjadi puree (saring). Tekstur MPASI akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia si Kecil ya Bu.

 

Berikan makanan rumahan yang sehat bergizi dengan kandungan karbohidrat, protein hewani, protein nabati dan serat. Hindari pemberian makanan dengan kadar lemak tinggi, pemanis dan penyedap rasa tambahan. Di fase awal MPASI Ibu bisa berikan cukup 2x dalam sehari 3-5 sendok makan, ditambahkan porsinya secara bertahap sesuai dengan daya terima si Kecil ya Bu.

 

Hai Ibu, ada banyak pilihan alternatif yang bisa Ibu coba untuk menggantikan makanan penyebab alergi. Namun pastikan nutrisi harian si Kecil selalu terpenuhi dengan pilihan bahan makanan yang tepat. Misalnya:

  1. Jika Alergi makanan laut, Ibu bisa mengganti dengan ikan air tawar.
  2. Ibu bisa mengganti asupan nutrisi dari udang dengan ayam atau daging.

Hai Ibu, gejala alergi bisa berbeda-beda. Ini tergantung di organ mana alergi mempengaruhi. Dikarenakan adanya perbedaan jenis dan gejala alergi, maka setiap gejala alergi berbeda pula lama kemunculannya. Penderita alergi makanan juga dapat merasakan gejala di saluran pencernaan. Diantara gejalanya adalah:

 

  1. Sakit perut, diare, mual, dan muntah.
  2. Pilek atau hidung tersumbat.
  3. Ruam kulit yang terasa gatal.
  4. Gatal di mulut, tenggorokan, mata, dan di bagian tubuh lain.
  5. Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
  6. Sulit menelan dan berbicara.
  7. Sesak napas.

 

Namun untuk memastikan alergi atau tidak konsultasikan dengan dokter anak mengenai kemungkinan si Kecil terkena alergi dan hal yang perlu diwaspadai ya Bu :)

Hai Ibu, buah yang bisa dikonsumsi saat si kecil diare adalah pisang yang mengandung kalium yang umumnya terbuang saat anak diare dan rendah serat sehingga bisa mengentalkan feses. Hindari buah-buahan yang mengandung tinggi serat dan asam seperti nanas, jeruk atau anggur.

Hai Ibu, benar sekali ya Bu, nutrisi yang dikonsumsi bisa mempengaruhi warna feses contohnya saat ia konsumsi suplemen zat besi maka feses jadi berwarna gelap, saat ia konsumsi buah naga maka feses akan berwarna agak keunguan. Tapi hati-hati bila feses berwarna hitam dan lengket sebaiknya Ibu segera berkonsultasi dengan dokter ya.