Seputar Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil, Inilah 3 Hal yang Harus Diperhatikan
Membesarkan si Kecil di dalam kandungan selama 9 bulan, wajar jika berat badan Ibu akan bertambah selama masa kehamilan. Meski begitu, k...
Ditulis oleh :
Tim Penulis
Ditinjau oleh :
Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Membesarkan si Kecil di dalam kandungan selama 9 bulan, wajar jika berat badan Ibu akan bertambah selama masa kehamilan. Meski begitu, kenaikan berat badan ibu hamil pun perlu dipantau, lho. Jangan sampai terjadi kenaikan berat badan yang berlebihan, atau malah hampir tidak ada kenaikan berat badan sama sekali. Jadi, berapa, sih, kenaikan berat badan yang ideal pada ibu hamil? Cari tahu, yuk, Bu!
Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil yang Ideal
Ibu, pertambahan berat badan memiliki pengaruh yang besar dalam perjalanan kehamilan. Dari pertambahan berat badan ini, Ibu dapat memantau status kesehatan Ibu maupun janin.1
Kenaikan berat badan secara berlebihan selama hamil, bisa mengindikasikan risiko komplikasi selama hamil dan persalinan, di antaranya hipertensi gestasional (darah tinggi selama hamil) atau diabetes gestasional (gula darah tinggi selama hamil).1
Sedangkan kenaikan berat badan yang sangat sedikit, bisa mengindikasikan terhambatnya tumbuh kembang janin.1
Lalu, seperti apa kenaikan berat badan ibu hamil yang normal? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk, Bu!
1. Dihitung dari Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil
Untuk mengetahui kenaikan berat badan yang normal, langkah pertama yang bisa Ibu lakukan adalah menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil. IMT merupakan hasil pembagian dari berat badan (BB) dengan kuadrat tinggi badan (TB).2
IMT = BB (kg)/(TB)2 (m)
Dari hasil perhitungan IMT, Ibu akan mengetahui apakah berat badan Ibu tergolong underweight (berat badan rendah), normal weight (berat badan normal), overweight (berat badan berlebih), atau obese (obesitas).2
Nah, keempat kategori ini memiliki anjuran kenaikan berat badan total yang berbeda selama masa kehamilan, Bu. Ini dia:2
-
Berat badan rendah (<18,5 kg/m²): kenaikan berat badan 12,5-18 kg selama kehamilan
-
Berat badan normal (18,5-24,9 kg/m²): kenaikan berat badan 11,5-16 kg selama kehamilan
-
Berat badan berlebih (25-29,9 kg/m²): kenaikan berat badan 7-11,5 kg selama kehamilan
-
Obesitas (≥30 kg/m²): kenaikan berat badan 5-9 kg selama kehamilan
Kalau masih bingung, coba Ibu konsultasikan dengan dokter kandungan atau bidan untuk mengetahui berapa kenaikan berat badan yang ideal, ya.
2. Kenaikan berat badan tiap trimester
Kenaikan berat badan di atas tidak terjadi secara sekaligus, melainkan bertahap di tiap trimester, Bu. Pada trimester pertama, misalnya, kenaikan berat badan tidak terlalu banyak, hanya berkisar antara 0,5-2 kg, yang sebagian besar berasal dari plasenta dan volume darah.2
Kemudian di trimester dua, pertumbuhan dan perkembangan janin berlangsung pesat, sehingga ibu biasanya akan mengalami kenaikan berat badan yang cukup banyak di waktu ini.2
Kemudian di trimester akhir atau ketiga, kenaikan berat badan ibu tidak akan meningkat drastis seperti trimester sebelumnya. Beberapa ibu hamil bahkan tak lagi mengalami pertambahan berat badan di trimester ini.2
3. Kenaikan berat badan pada kehamilan kembar
Kenaikan berat badan ibu hamil satu janin tentu berbeda dengan ibu hamil kembar, ya, Bu. Jumlah bayi di dalam kandungan ibu akan memengaruhi kenaikan berat badan ibu saat hamil.2
Nah, untuk mengetahui kenaikan berat badan yang disarankan pada ibu hamil kembar, ibu bisa berkonsultasi langsung pada dokter kandungan ataupun bidan, ya, Bu.
Cara Mendapatkan Berat Badan Ideal Selama Kehamilan
Karena berat badan saat hamil akan sangat memengaruhi kesehatan ibu dan si Kecil, maka sangatlah penting untuk memantau kenaikan berat badan selama kehamilan, Bu. Yuk, coba lakukan beberapa cara berikut untuk mendapatkan berat badan ideal selama kehamilan.
1. Ketahui kebutuhan energi ibu hamil
Kebutuhan kalori ibu hamil haruslah sesuai kebutuhan agar nutrisi bagi tumbuh kembang janin dapat terpenuhi. Ibu hamil membutuhkan penambahan energi yang berbeda-beda tiap trimesternya, lho, Bu. Tambahan 180 kalori di trimester pertama dan 300 kalori di trimester kedua dan ketiga sesuai dengan anjuran Angka Kecukupan Gizi 2019 yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI.3
2. Konsumsi makanan bergizi
Untuk mengontrol berat badan, ibu disarankan untuk mengonsumsi makanan bernutrisi yang mengandung karbohidrat (nasi, sereal, atau pasta), protein (ikan, kacang, atau telur), hingga lemak baik (jagung dan minyak zaitun).2
Jangan lupa pula untuk mengonsumsi buah dan sayur setiap hari, ya. Ini karena kedua makanan tersebut mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh Ibu maupun janin. Beberapa vitamin dan mineral yang penting, di antaranya asam folat, vitamin D, vitamin E, zat besi, dan kalsium. Selain itu, buah dan sayur juga mengandung serat untuk membantu melancarkan pencernaan, karena ibu hamil berpotensi mengalami sembelit.2,4
3. Olahraga ringan
Aktivitas fisik atau olahraga teratur adalah salah satu cara yang paling direkomendasikan untuk menjaga kenaikan berat badan ibu hamil agar tidak berlebihan. Penelitian menunjukkan beberapa jenis olahraga seperti senam aerobik, latihan beban, dan latihan fleksibilitas sangat efektif dalam menurunkan risiko kenaikan berat badan yang berlebih pada ibu hamil.5
Pilihlah olahraga yang Ibu suka, dan yang pasti tidak membahayakan kehamilan, ya. Misalnya jalan kaki, berenang, atau yoga. Atau, Ibu juga bisa mengonsultasikannya dengan dokter dan bidan yang menangani.
4. Rutin kontrol ke dokter kandungan
Kontrol ke dokter kandungan atau bidan sebaiknya dilakukan satu bulan sekali. Tak hanya memantau perkembangan si Kecil di dalam kandungan, dokter juga akan memantau kondisi kesehatan Ibu dengan lebih detail, termasuk jika ada penyakit yang terkait dengan kehamilan, seperti hipertensi, diabetes gestasional, atau preeclampsia.1
Sekarang, cek, yuk, apakah kenaikan berat badan ibu hamil saat ini sudah termasuk normal atau belum. Jika belum, lakukan cara-cara di atas untuk mendapatkan berat badan ideal selama kehamilan, ya.