Cara Menambah Berat Badan Janin dengan 4 Kebiasaan Baik Setiap Hari

Bukan hanya ibu hamil yang harus sehat, tetapi janin yang dikandung pun harus sehat. Salah satu indikator janin sehat adalah berat janin...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH

2 min
17 Feb 2022
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH
Suplemen multivitamin untuk kehamilan bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan janin dalam kandungan


Bukan hanya ibu hamil yang harus sehat, tetapi janin yang dikandung pun harus sehat. Salah satu indikator janin sehat adalah berat janin yang sesuai dengan usia kandungan Ibu. Nah, sudah tahukah Ibu cara menambah berat badan janin agar ideal dan sesuai dengan usia kandungan?

Untuk memantau pertumbuhan janin, tentunya Ibu harus rutin cek ke dokter kandungan atau bidan. Pemeriksaan rutin selama hamil dapat mendeteksi berat badan janin, apakah janin tumbuh sesuai usianya, atau justru mengalami hambatan pertumbuhan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) saat persalinan.1

Nah, untuk menghindari masalah BBLR, yuk, simak cara menambah berat badan janin berikut.

Baca Juga: 8 Perkembangan Janin Usia 2 Bulan

Risiko Jika Berat Badan Janin Rendah

Cara Menambah Berat Badan Janin dengan 4 Kebiasaan Baik Setiap Hari

Berat lahir bayi adalah berat badan pertama yang dicatat setelah lahir, idealnya diukur segera setelah lahir, sebelum terjadi penurunan berat yang signifikan di minggu pertama kehidupan seorang bayi.1

Menurut WHO, bayi baru lahir dikatakan mengalami BBLR (berat badan lahir rendah) jika berat lahirnya kurang dari 2500 gram atau 2,5 kg, terlepas dari usia kehamilan saat dilahirkan.1

Bayi BBLR memiliki risiko mengalami berbagai masalah kesehatan di masa depan, gangguan perkembangan seperti keterlambatan motorik, cerebral palsy, dan masalah perilaku dan psikologis lainnya.2

Cara Menambah Berat Badan Janin

Cara Menambah Berat Badan Janin dengan 4 Kebiasaan Baik Setiap Hari

Untuk mencegah berat badan janin kurang yang salah satunya bisa menyebabkan BBLR, Ibu dianjurkan merawat kehamilannya dengan baik seperti mengonsumsi makanan bergizi, cukup istirahat, tetap beraktivitas fisik, dan mengonsumsi suplemen multivitamin selama kehamilan.3 Simak penjelasannya di bawah ini, ya, Bu.

1. Menambah asupan nutrisi berkalori tinggi

Langkah awal untuk menambah berat badan janin adalah memastikan asupan harian Ibu cukup. Ibu harus ingat bahwa kebutuhan kalori per hari ibu hamil lebih tinggi dibandingkan perempuan yang tidak hamil.3

Kebutuhan kalori ibu hamil meningkat sekitar 180 kkal/hari di trimester pertama dan 300 kkal/hari di trimester kedua dan ketiga. Namun, kebutuhan kalori ini harus disesuaikan dengan kondisi Ibu, seperti usia, BMI, dan tingkat aktivitas harian. Dokter yang akan memutuskan berapa kalori kebutuhan harian Ibu, yang bisa jadi akan berbeda dengan ibu hamil lainnya.3,4

Makanan yang dianjurkan untuk menambah berat badan janin dan juga kesehatan Ibu selama kehamilan adalah makanan yang mengandung mikronutrien dan makronutrien lengkap. Pastikan di dalam menu ibu hamil ada karbohidrat, protein — terutama protein hewani seperti ikan, kemudian ada sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan produk susu.5

Selain memperbanyak protein, penting juga untuk menghindari makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan makanan cepat saji. Penelitian sudah membuktikan bahwa mengonsumsi makanan yang beragam dan juga kaya nutrisi selama kehamilan dapat mencegah BBLR.5

2. Mengonsumsi suplemen kehamilan

Multivitamin biasanya sudah dianjurkan untuk diminum sebelum pembuahan dan selama kehamilan, dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral yang  mendukung pertumbuhan janin. Beberapa vitamin penting selama hamil antara lain asam folat yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan sel-sel janin dan plasenta.4

Seiring bertambahnya usia kehamilan, Ibu juga membutuhkan tambahan zat besi yang sesuai dengan rekomendasi dokter. Zat besi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kekurangan zat besi saat kehamilan dapat mengganggu suplai oksigen dan nutrisi ke janin, yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan janin menjadi buruk, termasuk dalam hal berat badannya.2

3. Aktif berolahraga

Olahraga selama kehamilan memiliki manfaat sangat positif pada kesehatan Ibu dan janinnya, termasuk penambahan berat badan ideal ibu selama hamil. Penelitian jangka panjang telah menunjukkan bahwa ibu yang berolahraga secara teratur selama kehamilan lebih mungkin untuk memiliki bayi dengan berat lahir yang sesuai.6

Menurut American College of Obstetrics and Gynecology, ibu hamil dianjurkan untuk berolahraga setiap hari dalam seminggu dengan intensitas sedang selama kurang lebih 30 menit.6 Pilihan olahraganya pun beragam, Ibu bisa memilih jalan kaki, berenang, atau yoga. Pastikan saja pilihan olahraganya aman untuk kondisi kehamilan Ibu, ya.

4. Tidur Cukup

Tidur yang cukup sangat penting bagi ibu hamil. Cobalah untuk mengatur waktu antara beraktivitas, bekerja, dan istirahat. Usahakan untuk tidur siang, karena ada penelitian yang menyatakan bahwa rutin tidur siang selama hamil dapat menurunkan risiko BBLR.7

Durasi tidur ibu hamil dalam sehari yang dianjurkan kurang lebih 9 jam. Ibu bisa membaginya dengan tidur malam selama 8 jam, dan tidur siang cukup 1 jam. Jika rutin dilakukan, maka proses penambahan berat badan janin menjadi lancar, dan si Kecil kelak terhindar dari risiko berat lahir rendah atau bayi kecil.8

Baca Juga: Mengetahui Perkembangan Janin Usia 23 Minggu

Nah, itu tadi beberapa kebiasaan sehari-hari yang bisa Ibu terapkan untuk menambah berat badan janin. Jangan lupa untuk rutin cek ke dokter untuk memantau pertumbuhan janin di kandungan, ya.

 

Pilih Artikel Sesuai Kebutuhan Ibu


  1. Clara L. Cutland. 2017. Low birth weight: Case definition & guidelines for data collection, analysis, and presentation of maternal immunization safety data. https://www.ncbi.nlm.nih.gov.  Diakses pada 2 Februari 2022

  2. Anil KC. 2020. Low birth weight and its associated risk factors: Health facility-based case-control study https://www.ncbi.nlm.nih.gov . Diakses pada 2 Februari 2022

  3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Tentang Angka Kecukupan Gizi. 2019. Diambil dari: http://hukor.kemkes.go.id  Diakses 15 Februari 2022

  4. Michelle A. Kominiarek. 2016, Nutrition Recommendations in Pregnancy and Lactation. https://www.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses pada 2 Februari 2022

  5. Dereje G Gete.  2020. Effects of maternal diets on preterm birth and low birth weight: a systematic review. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses pada 3 Februari 2022

  6. Marina Vargas-Terrones. 2018. Impact of exercise during pregnancy on gestational weight gain and birth weight: an overview. https://www.ncbi.nlm.nih.gov .  Diakses pada 2 Februari 2022.

  7. Lulu Song. 2018. Afternoon napping during pregnancy and low birth weight: the Healthy Baby Cohort study. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov  Diakses pada 2 Februari 2022

  8. Tsuyohi Murata. 2021. Maternal sleep duration and neonatal birth weight: the Japan Environment and Children’s Study. https://www.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses pada 2 Februari 2022.



Temukan Topik Lainnya

Artikel Terkait