Tinggi Badan Ideal Anak Usia 3 Tahun dan Cara Maksimalkannya

Tinggi badan anak adalah salah satu acuan untuk menilai apakah pertumbuhannya sudah sesuai umur. Jadi, sangatlah wajar kalau Ibu penasar...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
27 Jan 2023
Anak 3 tahun di taman bermain


Tinggi badan anak adalah salah satu acuan untuk menilai apakah pertumbuhannya sudah sesuai umur. Jadi, sangatlah wajar kalau Ibu penasaran dan bertanya-tanya apakah tinggi badan anak Ibu di usia 3 tahun ini sudah ideal atau belum. Sebab, perawakan tubuh anak yang lebih pendek daripada teman sebayanya mungkin saja menandakan masalah pertumbuhan.

Lantas, berapa tinggi badan anak usia 3 tahun yang ideal dan bagaimana cara memaksimalkan tinggi badannya agar ia dapat tumbuh optimal? Yuk, simak informasi selengkapnya di artikel ini!

Rata-Rata Tinggi Badan Anak Usia 3 Tahun yang Ideal

Dua tahun pertama usia anak adalah masa pertumbuhan tercepat yang disebut juga sebagai periode emas atau 1000 HPK. Pada masa ini, kenaikan tinggi badan anak terjadi sangat pesat, jika dibarengi dengan stimulasi dan nutrisi yang optimal.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, salah satu cara mudah mengetahui anak bertumbuh normal mengikut grafik pertumbuhan adalah dengan melihat pertambahan tinggi badan yang naik 50 persen dari panjang sewaktu lahirnya. 

Lalu, berapa tinggi badan anak di usia 3 tahun yang normal? Sebagai gambaran, rata-rata tinggi dan berat badan anak usia 3 tahun menurut Standar Antropometri Anak Kemenkes RI adalah sebagai berikut:

  • Anak laki-laki: tinggi badan sekitar 92,4 cm - 99,8 cm, dengan rentang berat badan mencapai 12,7 kg - 16,2 kg.

  • Anak perempuan: tinggi badan sekitar 91,2 cm - 98,9 cm dengan rentang berat badan mencapai 12,2 - 15,8 kg.

Pertambahan berat dan tinggi badan adalah bagian dari tumbuh kembang anak yang normal dari tahun ke tahun.

Namun yang perlu dipahami, Bu, setiap anak pasti melalui tahapan tumbuh kembang yang berbeda antara satu sama lain. Perbedaan ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang juga berbeda sehingga sangatlah wajar.

Jadi, jangan terlalu berpatokan pada sebuah angka atau membandingkan dengan anak lainnya, ya! Selama si Kecil terus bertumbuh ke arah yang positif dan tidak menunjukkan tanda-tanda keterlambatan, Ibu sebaiknya tidak perlu terlalu khawatir.

Untuk memastikan perkembangan dan pertumbuhan si Kecil sudah ideal sesuai standar atau belum, bawa ke Posyandu atau dokter anak secara rutin, ya!

Baca Juga: Perkembangan Anak Usia 3 Tahun, Sudah Bisa Apa?

Kenapa Penting Memantau Pertumbuhan Tinggi Badan?

Bu, memantau pertumbuhan tinggi badan anak sangatlah penting dan perlu dilakukan secara berkala setiap bulannya. Hal ini tujuannya adalah untuk memastikan anak sudah bertumbuh dengan baik sesuai usianya atau belum.

Menurut IDAI, pertumbuhan tinggi badan berperan penting dalam menentukan status gizi anak ketika dibandingkan dengan berat badan anak, apakah ia termasuk obesitas, gizi berlebih, cukup gizi, kurang gizi, atau gizi buruk. 

Misalkan, jika anak Ibu memiliki pertumbuhan tinggi badan yang lebih lambat dari berat badannya, maka si Kecil berisiko memiliki kelebihan berat badan atau obesitas

Selain itu, memantau pertumbuhan tinggi badan anak juga penting untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan yang dapat berakibat jangka panjang pada kualitas hidup si Kecil. Misalnya, stunting. 

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, alias yang terjadi cukup lama dan berkelanjutan. Stunting dapat menyebabkan perawakan tinggi badan anak lebih pendek dari rata-rata usianya, atau bahkan atau sangat pendek (kerdil).

Faktor Apa yang Memengaruhi Tinggi Badan Anak?

Tinggi badan anak 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun dan seterusnya pasti berbeda-beda, Bu. Ada beberapa hal yang memengaruhinya. 

Salah satu faktor terbesar yang memengaruhi tinggi badan anak adalah genetik warisan dari orang tua. Kalau misalkan orang tuanya berperawakan tinggi, anak mungkin akan memiliki karakteristik yang sama. Dan begitu pula sebaliknya.

Selain itu, ada pula beberapa faktor lain yang memengaruhi tinggi badan anak, seperti:

1. Nutrisi yang Anak Konsumsi

Salah satu faktor yang memengaruhi tinggi badan anak berasal dari nutrisi yang dikonsumsinya. 

Sebagai contoh, anak-anak yang memiliki tinggi badan lebih pendek dibandingkan anak seusianya bisa jadi akibat asupan nutrisi yang dikonsumsinya, dan begitu pula sebaliknya. 

Meski demikian, bisa pula anak-anak obesitas memiliki tinggi badan pendek karena pemberian makanan dengan nutrisi yang tidak seimbang walaupun porsinya besar. 

2. Jenis Kelamin 

Umumnya, anak perempuan memiliki tinggi dan berat badan yang lebih kecil saat dilahirkan dibandingkan laki-laki.

3. Pola Tidur

Tahukah Ibu? Anak yang cukup tidur ternyata kemungkinan besar akan lebih cepat mengalami pertumbuhan fisik maupun motorik. Ini karena sebuah studi menemukan bahwa pola tidur yang cukup ternyata berperan penting dalam menambah tinggi badan anak, lho!

4. Ketidakseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon, seperti kadar tiroid atau hormon pertumbuhan yang rendah, juga bisa menyebabkan pertumbuhan tinggi badan anak bergerak lebih lambat daripada anak seusianya. Akibatnya, ada balita yang tubuhnya lebih pendek atau sangat tinggi.

Oleh karena itu, Ibu perlu segera memeriksakan si Kecil bila tinggi badan anak di usia 3 tahun terlalu pendek atau tinggi karena bisa jadi ia mengalami masalah hormon pertumbuhan. 

5. Kondisi Medis Tertentu

Kondisi medis tertentu ternyata memiliki pengaruh terhadap tinggi badan anak. Anak-anak yang menderita penyakit kronis (kanker, penyakit ginjal), atau gangguan kesehatan tertentu yang mengganggu pola makan dan proses penyerapan nutrisi (masalah pencernaan, penyakit Celiac) dapat memperlambat tumbuh kembangnya.

Ini karena kondisi medis atau infeksi yang diidap anak bisa mempengaruhi kerja tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan dan melemahkan sistem imunnya.

Cara Memaksimalkan Tinggi Badan Anak

Umumnya, ada beberapa cara sederhana yang bisa Ibu lakukan untuk menambah tinggi badan anak. Ini termasuk asupan nutrisi dan aktivitas fisiknya. Berikut penjelasan lengkapnya. 

1. Berikan Makanan yang Bantu Anak Tumbuh Tinggi

IDAI menyebutkan bahwa potensi tinggi badan seorang anak sangat bergantung pada kecukupan nutrisi yang ia dapatkan selama periode emas ini. Ingatlah bahwa anak tanpa gizi yang baik belum tentu setinggi anak dengan gizi yang cukup.

Lantas, apa saja makanan yang bisa Ibu berikan agar anak umur 3 tahun bisa tumbuh tinggi di tahun-tahun seterusnya? 

Ibu bisa membiasakan si Kecil mengonsumsi buah-buahan dan sayuran segar. Ini karena buah dan sayur mengandung sejumlah vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang si Kecil. 

Sumber protein nabati dan hewani juga penting untuk pertumbuhan serta kesehatan tulangnya. Sumber makanan yang mengandung protein bisa Ibu dapatkan melalui:

  • Daging merah.

  • Daging ayam.

  • Makanan laut.

  • Telur. 

  • Tahu dan tempe.

  • Ikan. 

Sumber protein hewani memiliki asam amino lebih lengkap yang dibutuhkan anak untuk mencapai tinggi optimalnya, daripada sumber protein nabati seperti dari tahu dan bayam. Jadi, usahakan untuk mencukupi kebutuhan protein hewani anak di usia 3 tahun ini sebagai salah satu cara memaksimalkan pertumbuhan tinggi badannya.

Di samping itu, Ibu juga dapat memberikan makanan mengandung kalsium yang baik untuk pertambahan tinggi si Kecil, seperti keju, brokoli, kale, ikan salmon, kacang kedelai, jeruk, ikan sarden, yogurt dan susu.

2. Buat Anak Aktif Bergerak

Supaya si Kecil tumbuh tinggi di usia 3 tahun ini, memenuhi asupan nutrisi saja tentu tidak cukup, Bu. Pemenuhan nutrisi untuk anak tumbuh tinggi juga harus didampingi dengan stimulasi yang tepat dengan sering-sering mengajak si Kecil rutin bergerak aktif di luar rumah.

Misalnya, ajak anak bermain bola, bergelantungan di tiang, atau melakukan olahraga, seperti jogging, lompat tali, bersepeda, dan berenang. Lakukan kegiatan ini paling tidak selama 1 jam per hari. 

Sebab, aktivitas fisik dan olahraga rutin dapat bantu meningkatkan hormon pertumbuhan, serta memperkuat tulang dan otot, memberikan postur badan yang baik, dan menjaga berat badannya tetap sehat. Semua hal ini dapat membantu anak tampak berperawakan tinggi. 

3. Berikan Susu Pertumbuhan Terfortifikasi

Selain nutrisi dari makanan, Ibu juga bisa bantu memaksimalkan tinggi badan si Kecil dengan mencukupi kebutuhan kalsium hariannya lewat pemberian susu pertumbuhan terfortifikasi seperti Bebelac 3 GroGreat+.

Selain tinggi kalsium, susu Bebelac 3 GroGreat+ merupakan partner Ibu Hebat untuk tumbuhkan Anak Hebat karena memiliki keunggulan berupa kombinasi serat FOS dan GOS dengan rasio 1:9 yang satu-satunya teruji klinis untuk mendukung saluran cerna si Kecil (happy tummy).

Ketika pencernaannya baik, anak juga akan bisa lebih aktif, ceria, dan bersemangat untuk melakukan berbagai kegiatan yang menunjang pertumbuhan tinggi badannya sambil bermain bersama teman-teman (happy heart).

Tak hanya itu, susu pertumbuhan terfortifikasi ini juga mengandung DHA dan LA+ALA (minyak ikan) yang lebih tinggi untuk dukung perkembangan kognitif anak. Ada pula zat besi, yodium, dan vitamin C untuk bantu melengkapi kebutuhan gizinya supaya anak bisa tumbuh hebat.

Agar manfaat yang didapat maksimal, berikan susu Bebelac 3 GroGreat+ sebanyak 3 kali sehari ya. 

Baca Juga: Manfaat Anak Minum Susu untuk Anak Usia 3 Tahun ke Atas

4. Pastikan Anak Tidur Cukup

Seperti yang telah dijelaskan tadi, tidur yang cukup ternyata berperan penting dalam menambah tinggi badan anak, lho, Bu. Ini dibuktikan oleh sebuah studi dari Journal of Medicinal Food yang menyebutkan kalau hormon pertumbuhan anak akan bekerja maksimal saat ia sedang tidur.

Jika anak terbiasa begadang atau tidak larut malam, waktu tidurnya menjadi tidak cukup tiap harinya, Bu. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhannya secara keseluruhan. Alhasil, pertumbuhan dan kemampuannya untuk fokus, belajar, dan bersosialisasi akan terganggu.

Lalu, berapa lama tidur yang cukup untuk anak 3 tahun? Untuk anak berusia 3-5 tahun, sebaiknya mendapatkan tidur selama 10-13 jam sehari. Ibu juga bisa membiasakan Si Kecil untuk tidur siang, agar perkembangan dan pertumbuhan tinggi badannya berjalan optimal. 

Baca Juga: Anak Usia 3 Tahun Sudah Bisa Apa Secara Sosio-Emosional?

Nah, itu dia Bu, penjelasan seputar tinggi badan anak usia 3 tahun yang penting diketahui.

Ingat, tumbuh kembang anak usia 3 tahun atau usia berapa pun dapat dipengaruhi oleh banyak hal. Meski begitu, Ibu tetap bisa mengoptimalkannya lewat pemenuhan nutrisi terbaik setiap hari, serta rekomendasi dokter agar ia bisa tumbuh menjadi anak hebat. 

Semoga artikel ini membantu, ya. Dan kalau Ibu ingin dapatkan lebih banyak lagi informasi terbaru seputar tumbuh kembang anak dan tips mendukung kesehatannya, yuk bergabung di Bebeclub sekarang. Ibu juga bisa dapatkan berbagai promo dan penawaran melarik seputar susu Bebelac, lho!


Referensi:

  1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pentingnya-memantau-pertumbuhan-dan-perkembangan-anak-bagian-1. Diakses pada 20 Desember 2022.
  2. Healthy Children. https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/Glands-Growth-Disorders/Pages/Predicting-a-Childs-Adult-Height.aspx. Diakses pada 20 Desember 2022.
  3. Ikatan Dokter Anak Indonesia. http://p2ptm.kemkes.go.id/post/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi. Diakses pada 20 Desember 2022.
  4. Journal of Medicinal Food. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9208721/. Diakses pada 20 Desember 2022.
  5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__2_Th_2020_ttg_Standar_Antropometri_Anak.pdf. Diakses pada 20 Desember 2022.
  6. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/327514#how-to-increase-height-during-development. Diakses pada 20 Desember 2022.
  7. John Hopkins Medicine. https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/the-growing-child-3yearolds. Diakses pada 20 Desember 2022.
  8. Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/normal-growth-of-young-children-2632414#toc-why-tracking-is-important. Diakses pada 20 Desember 2022.
  9. Baby Center. https://www.babycenter.com/baby/baby-development/average-weight-and-growth-chart-for-babies-toddlers-and-beyo_10357633. Diakses pada 20 Desember 2022.
  10. Healthline. https://www.healthline.com/health/how-to-increase-height#how-to-increase-height. Diakses pada 20 Desember 2022.
  11. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. https://fk.ui.ac.id/infosehat/cegah-stunting-protein-hewani-harus-ada-dalam-mpasi/. Diakses pada 20 Desember 2022.
     


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait