5 Cara Mengatasi Bayi Susah Makan MPASI

Membujuk bayi yang susah makan MPASI itu gampang-gampang susah, ya, Bu. Apalagi ketika si Kecil sampai rewel dan menolak makan. Hati pas...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
14 Nov 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK


Membujuk bayi yang susah makan MPASI itu gampang-gampang susah, ya, Bu. Apalagi ketika si Kecil sampai rewel dan menolak makan. Hati pasti tidak tenang karena di usia ini si Kecil sangat membutuhkan tambahan gizi yang lebih lengkap dari makanan.

Berikut beberapa penyebab bayi rewel ketika disuruh makan dan cara mengatasinya yang perlu Ibu ketahui.

Penyebab Bayi Susah Makan MPASI

Sebetulnya, sangat umum, kok, bayi mengalami fase menolak makan dan sampai melakukan gerakan tutup mulut (GTM). Ini karena bayi masih menyesuaikan diri dengan tekstur dan jenis makanan yang lebih padat. Terutama di rentang usia 10-12 ini, di mana tekstur MPASI si Kecil sudah naik menjadi semakin kasar. Si Kecil juga bisa rewel ketika disuruh makan karena merasa bosan dengan menu makannya.

 

Selain itu, ada beberapa kemungkinan lain yang dapat membuat bayi susah makan MPASI, di antaranya:

  • Belum terbiasa dengan makanan baru, baik dari segi jenis, tekstur, maupun rasa dari yang sehari-hari ia konsumsi.

  • Sedang tumbuh gigi. Pada saat proses tumbuh gigi tentu akan membuat si Kecil tidak nyaman pada sekitar area mulut dan gusi.

  • Sedang sakit. Saat sakit, misalnya karena batuk pilek atau masuk angin, si Kecil bisa kehilangan nafsu makan.

  • Mencontoh perilaku makan orang tua. Jika orang tua menunjukkan tidak suka memakan jenis sayuran tertentu seperti misalnya brokoli, si Kecil juga akan mencontoh untuk tidak suka atau tidak mau memakan brokoli juga.

Baca Juga: Manfaat Serat untuk Bayi dan Tips Aman Memberikannya

Cara Mengatasi Bayi Susah Makan MPASI

Meski fase “susah makan” masih tergolong wajar, Ibu tentu tidak boleh membiarkan si Kecil terus-terusan menolak makan, ya. Apalagi sampai menunda-nunda pemberian MPASI-nya. 

Mengutip dari IDAI ada beberapa cara yang bisa Bunda terapkan di rumah untuk membujuk bayi mau makan, yaitu:

1. Berikan Sedikit-Sedikit

Meski masih balita, si Kecil bisa cepat merasa bosan jika Ibu memberikan makanan yang sama setiap hari. Jadi, tentunya Ibu harus membuat menu makanan yang bervariasi agar si Kecil pun tertarik saat jam makan.

Memperkenalkan menu makanan baru memang diperlukan agar si Kecil tidak mudah cepat bosan. Akan tetapi, mulailah kenalkan sedikit-sedikit dulu karena si Kecil baru belajar mengonsumsi makanan padat. Cara ini disebut dengan responsive feeding

Jika Ibu ingin memberikan sayur-sayuran kepada si Kecil, pastikan Ibu memotong sayur dalam potongan kecil agar mudah dicerna si Kecil.

2. Buat Jadwal Makan yang Konsisten

Supaya bayi mau terbiasa makan MPASI baru, penting untuk Ibu menerapkan jadwal makan yang teratur agar si Kecil bisa belajar kapan ia merasa lapar dan kenyang. Jadi, Ibu hanya perlu lebih telaten membantu bayi terbiasa makan sesuai dengan jadwal. 

Contoh jadwal pemberian makan untuk bayi usia 10-12 bulan yang bisa Ibu ikuti, misalnya:

  • Pukul 08.00: MPASI pagi.

  • Pukul 10.00: minum ASI atau makan camilan, misalnya puree buah.

  • Pukul 12.00: MPASI siang.

  • Pukul 14.00: minum ASI.

  • Pukul 16.00: makan cemilan.

  • Pukul 18.00: MPASI malam

  • Pukul 20.00, 22:00, 00:00, 03:00: minum ASI setiap 2 jam sekali sesuai kebutuhan bayi. 

Selain itu, IDAI menyarankan untuk membiasakan memberi makan maksimal 30 menit saja, karena terlalu lama ditakutkan akan membuat bayi bosan dan semakin tidak mau makan. Coba dulu beri jeda sekitar 10-15 menit. Jika anak masih belum mau makan lagi, lebih baik segera sudahi memberi makanan.

3. Ciptakan Lingkungan Menyenangkan 

Ketika makan malam, Ibu bisa mengajak anak duduk bersama dengan anggota keluarga yang lain di meja makan. Dengan begitu, si Kecil akan melihat proses makan dan memancingnya untuk mencoba makanan yang ada di meja makan.

Agar sesi makan bersama keluarga bisa si Kecil nikmati bersama seluruh anggota, berikut beberapa tips yang bisa Ibu coba: 

  • Siapkan serbet dan pakaikan bib bayi agar makanan tidak berantakan. 

  • Biasakan anak untuk fokus saat makan. Jangan beri anak hp, mainan, atau menonton tv.

  • Saat menyuapi atau menemani bayi makan jangan sambil marah ya Bu, tapi coba tampilkan ekspresi yang menyenangkan.

  • Hindari menjadikan makanan sebagai objek hadiah.

  • Sajikan makanan yang bervariasi yang punya ragam bentuk dan warna

  • Saat waktunya makan besar, biasakan untuk mengonsumsi makanan utama dulu, baru minum di sesi akhir.

  • Hindari menyajikan makanan atau memberi makan dalam porsi besar sekaligus. Biasanya anak akan merasa kenyang duluan saat melihat makanan di hadapannya.

  • Ajak si Kecil untuk mencoba makan sendiri. 

Bila anak menolak makan dengan menangis, menutup mulut, atau memalingkan kepala, jangan langsung berhenti, ya. Coba tawarkan kembali makanan tanpa memaksanya.

Jangan pula biasakan bayi ngemil di luar jadwal makan camilannya karena hal ini akan menyebabkan anak tidak merasa lapar ketika waktu makan tiba.

Selain itu, jika Ibu ingin si Kecil tidak pilih-pilih makanan untuk bisa memenuhi kebutuhan serat hariannya, Ayah dan Ibu juga harus memberikan contoh yang baik dengan tidak pilih-pilih saat makan.

Baca Juga: Pilihan Camilan untuk Bayi 10 Bulan yang Enak Bergizi

4. Menambah Asupan Prebiotik

Dalam kasus tertentu, ketidakseimbangan campuran mikroba yang hidup di usus anak dapat menyebabkan anak pilih-pilih makan. 

Para dokter berteori bahwa bakteri tertentu bisa "mengidam" jenis makanan tertentu, dan dapat berkomunikasi dengan otak melalui bahan kimia yang mereka hasilkan untuk memengaruhi jenis makanan apa yang ingin dimakan oleh anak.

Oleh karena itu, jika si Kecil memiliki ketidakseimbangan atau pertumbuhan bakteri jahat berlebih, “tamu tak diundang” tersebut dapat menyebabkan kecenderungan susah makan atau bahkan picky eating.

Untuk mengembalikan keseimbangan bakteri dalam usus, salah satu caranya adalah dengan memberikan asupan makanan prebiotik. Prebiotik bisa Ibu dapatkan dari pisang, apel, yogurt, rumput laut (nori), dan asparagus.

Salah satu fungsi utama prebiotik adalah sebagai sumber makanan bagi bakteri baik (probiotik) yang tinggal di dalam usus. Meningkatkan jumlah dan variasi probiotik di usus ternyata berpotensi mempengaruhi nafsu makan anak dengan memperluas jenis makanan yang diinginkan anak.

Di saat yang bersamaan, banyak ahli di bidang medis dan nutrisi juga mulai percaya bahwa peningkatan jumlah probiotik dalam usus anak dapat merangsang rasa lapar yang membantu, karena probiotik membantu mencerna makanan.

5. Berikan Camilan Bergizi

Memberikan camilan bisa jadi salah satu solusi ketika bayi susah makan. Akan tetapi, jangan asal memberikan camilan yang “nol” gizi, ya, Bu, misalnya seperti kue-kue manis atau jajanan kemasan.Tetap pastikan snack yang dikonsumsi si Kecil mengandung gizi dalam jumlah cukup untuk bantu memenuhi kebutuhan hariannya.

Salah satu contoh camilan sehat untuk bayi adalah buah-buahan seperti pir, jeruk, dan stroberi yang dapat membantu meningkatkan nafsu makan. Sajikan dalam bentuk buah segar yang bisa si Kecil genggam dan sajikan bersama cocolan selai kacang atau yogurt tawar untuk menambah asupan gizinya. Ibu bisa bekukan juga buah-buahannya agar si Kecil merasa sedang makan eskrim.

Contoh snack sehat lainnya adalah roti lapis isi keju dan daging atau biskuit gandum yang dioles krim keju.

Baca Juga: Pilihan Resep Kombinasi Buah dan Sayur yang Bagus untuk MPASI

Semoga si Kecil mau lahap makan, ya! Dan jangan lupa kunjungi Bebe Journey sebagai panduan Ibu Hebat mengawali semua kehebatan si Kecil. Di sini, Ibu bisa cek milestone bulanan si Kecil apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum, kumpulan resep MPASI, juga mengecek grafik pertumbuhan sampai reminder jadwal vaksin.

 


 

Referensi:

  1. IDAI | Pentingnya Mengatur Jadwal Makan Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pentingnya-mengatur-jadwal-makan-anak
  2. CDC. (2023, June 27). When, What, and How to Introduce Solid Foods . Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/foods-and-drinks/when-to-introduce-solid-foods.html
  3. Swati Patwal. (2020, January 17). Prebiotics For Babies: Why Do They Need, Types And Benefits. MomJunction. https://www.momjunction.com/articles/prebiotic-for-babies-benefits-safety-types_00556323/


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait