9 Kandungan Susu Soya Kaya Nutrisi dan Tinggi Vitamin

Ibu tentu sudah kenal susu sebagai salah satu sumber nutrisi untuk anak. Selain susu sapi yang kaya protein hewani, ada alternatif nabat...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
20 Apr 2022
Kandungan Susu Soya Kaya Nutrisi


Ibu tentu sudah kenal susu sebagai salah satu sumber nutrisi untuk anak. Selain susu sapi yang kaya protein hewani, ada alternatif nabatinya yang juga tak kalah populer yaitu susu soya. Susu soya adalah susu yang terbuat dari kacang kedelai. Tak perlu khawatir pertumbuhan si Kecil kurang optimal karena tidak minum susu sapi, ya, Bu! Sebab, susu soya juga memiliki beragam kandungan gizi yang tentunya sama untuk menunjang pertumbuhan anak. 

Yuk ketahui lebih jauh tentang susu soya lewat artikel ini!

Apa Saja Kandungan Gizi dalam Susu Kedelai?

Susu soya populer dijadikan alternatif susu untuk anak yang memiliki alergi terhadap protein susu sapi, atau yang pencernaannya tidak dapat mencerna laktosa dalam susu sapi (intoleransi laktosa). 

Ibu bisa, lho, membuatnya sendiri di rumah. Susu kedelai umumnya dibuat dengan memblender kacang kedelai yang sudah lebih dulu direndam dalam air dan kemudian disaring hingga menghasilkan “susu” yang bertekstur creamy dan halus. Akan tetapi, susu soya buatan rumah biasanya tidak mengandung kalsium.

Oleh karena itu, hadir susu formula soya yang sudah difortifikasi dengan kalsium serta nutrisi penting lainnya. Susu kedelai terfortifikasi juga merupakan satu-satunya susu nabati yang diakui oleh para ahli dan organisasi kesehatan internasional memiliki kandungan gizi paling setara dengan susu sapi, lho!

Nah untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftar kandungan gizi yang terdapat di dalam susu kedelai terfortifikasi:

1. Isolat Protein

Kalau selama ini Ibu pikir protein nabati dalam susu soya tidak sekaya kandungan protein di susu sapi, ternyata justru sebaliknya lho, Bu! Susu kedelai memiliki kandungan protein berkualitas tinggi, yaitu isolat protein, dalam jumlah yang mirip dengan protein dalam susu sapi.

Yang membedakan hanya jenis proteinnya, karena susu soya terbuat dari protein nabati sementara susu sapi mengandung protein hewani.

Menariknya lagi, sebuah tinjauan ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Pediatrics tahun 2021 menyatakan bahwa kandungan protein dalam susu kedelai paling tinggi di antara jenis susu nabati lain.

Nah, formula isolat protein soya mengandung sedikitnya 90% protein nabati, cukup tinggi kan Bu?

2. Kalsium

Produk susu soya tanpa label “fortifikasi” yang dijual di pasaran umumnya dapat mengandung sekitar kurang lebih 45 gram kalsium. Namun pada susu kedelai yang difortifikasi, kandungan kalsiumnya dapat mencapai sekitar 300-450 gram kalsium per gelasnya (setara 240 ml).

Berbagai studi pun telah menunjukkan kandungan kalsium dari susu kedelai terfortifikasi dapat diserap dengan baik.

Seperti yang kita tahu, kalsium sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan kekuatan tulang. 

Baca Juga: Variasi Makanan Tinggi Protein dan Serat untuk Tumbuh Kembang Anak

3. Vitamin D

Kalsium dalam makanan diserap oleh tubuh dengan bantuan vitamin D. Untungnya, kebanyakan produk susu soya komersil di pasaran juga sudah difortifikasi dengan vitamin D tinggi, terutama jenis ergocalciferol (vitamin D2) sedangkan susu sapi adalah cholecalciferol (vitamin D3). Tambahan kandungan vitamin D dari hasil fortifikasi ini dapat membantu cukupi sekitar 15% kebutuhan vitamin D harian anak, lho!

Sudah tahukah Ibu apa manfaat vitamin D2? Di dalam tubuh, vitamin D2 membantu menyerap dan menggunakan kalsium dan fosfat, dua zat penyusun tulang dan penting untuk banyak proses lain dalam tubuh, terutama pembentukan sistem saraf.

Vitamin D juga memainkan peran lain dalam tubuh, seperti memelihara fungsi otot dan sistem kekebalan tubuh.

4. Serat

Tahukah Ibu kalau formula soya yang berserat tinggi terbuat dari isolat protein soya? Nah, isolat protein soya adalah bentuk paling sederhana protein dalam biji kedelai yang dicampur dengan sumber nutrisi lain (termasuk serat) kemudian selama proses produksi. Tahu tidak Bu, tingginya kadar serat dalam formula isolat protein soya dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan anak lho!

 

Menurut rekomendasi Kementerian Kesehatan Indonesia tahun 2013, anak usia 1-3 tahun butuh asupan serat harian sebanyak 16 gram. 

Selain membantu mencukupi kebutuhan serat harian anak, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi serat juga baik untuk anak karena membantu menjaga kadar glukosa, jaga kualitas BAB, juga menjaga jumlah bakteri baik dalam usus[6]. Jadi, saluran cerna sehat, anak pun tidak gampang sakit deh!

5. Asam Lemak Esensial

Kebanyakan produk susu soya di pasaran juga sudah difortifikasi dengan kandungan asam lemak esensial Omega 3 & 6 yang baik untuk anak. Omega 3 bermanfaat untuk mendukung perkembangan otak si Kecil, juga melindungi organ hati anak, sementara Omega 6 membantu membentuk energi.

Kedua asam lemak ini hanya bisa didapat dari makanan sehari-hari, termasuk dari susu si Kecil, karena tidak diproduksi secara alami oleh tubuh.

Baca Juga: Mitos dan Fakta yang Perlu Ibu Pahami Soal Susu Soya untuk Anak

6. Isoflavon

Susu soya mengandung isoflavon dalam konsentrasi tinggi. Isoflavon adalah senyawa estrogen tanaman (fitoestrogen) yang fungsinya mirip dengan estrogen dalam tubuh manusia.

Makanan yang kaya isoflavon bersifat antiradang dan antioksidan, yang artinya berpotensi mencegah kerusakan DNA sel akibat efek radikal bebas dari paparan polusi dan sinar UV.

Dalam jangka panjang, paparan berlanjut dari radikal bebas dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit jantung atau kanker.

7. Asam Amino

Seperti halnya susu sapi, protein dalam susu kedelai dianggap sebagai protein "lengkap", yang artinya mengandung semua sembilan asam amino esensial dalam jumlah cukup. Sembilan jenis asam amino esensial ini dibutuhkan untuk membuat protein baru di dalam tubuh dan hanya dapat diperoleh dari makanan.

Secara khusus, susu kedelai kaya akan kandungan lisin, asam amino esensial yang membantu penyerapan kalsium dan proses pembentukan protein di dalam tubuh. Hal ini dapat membantu pertumbuhan tulang secara lebih optimal.

8. Frukto Oligosakarida (FOS) Inulin

Ibu mungkin belum begitu familiar dengan inulin FOS, tapi ternyata inulin ada di banyak jenis makanan, lho, termasuk susu soya.

Inulin adalah karbohidrat jenis oligosakarida yang secara alami terdapat pada tanaman. Inulin termasuk jenis serat yang tidak bisa dicerna dan diserap tubuh, atau yang disebut juga sebagai prebiotik. Namun, inulin FOS akan difermentasi oleh bakteri baik di usus untuk dijadikan makanan mereka.

Sebuah tinjauan sistematis yang dipublikasikan di Nutrients, membuktikan bahwa inulin FOS dapat meningkatkan jumlah koloni bakteri Bifidobacterium spp. yang merupakan salah satu bakteri baik untuk usus.

Ketika populasi bakteri baik dalam perut anak bisa mendapatkan suplai makanan yang melimpah, bakteri-bakteri ini dapat berkembang biak dan bekerja efektif untuk menjaga kesehatan saluran cerna si Kecil dengan menekan pertumbuhan bakteri-bakteri jahat sehingga si Kecil terhindar dari infeksi pencernaan.

Baca Juga: 4 Perbedaan Susu Kedelai dan Susu Formula Soya untuk Anak

9. Vitamin dan Mineral

Seperti dalam susu sapi formula, kandungan susu soya terdapat banyak jenis vitamin dan mineral dalam formula soya, dan banyak pula manfaat mereka untuk tumbuh kembang si Kecil. Secara umum Bu, beragam vitamin dan mineral yang sudah ditambahkan ke dalam formula kedelai berperan dalam regenerasi sel-sel tubuh, pembentukan darah, merawat organ tubuh, dan menjaga kekuatan tulang[9][10].

Ternyata, sangat banyak, ya, kandungan nutrisi dalam susu soya yang baik untuk anak? Supaya si Kecil bisa mendapatkan semua gizi tersebut, Ibu bisa memberikan Bebelac Gold Soya tiga gelas setiap hari. 

Susu Bebelac Gold Soya adalah formula isolat protein pertama dan satu-satunya di Indonesia yang tinggi serat dan dilengkapi berbagai nutrisi penting lainnya seperti fish oil, omega 3 & 6 untuk dukung daya pikir anak, Advansfibre Soy+ FOS Inulin untuk dukung perut Anak Hebat, serta 13 vitamin dan 9 mineral untuk dukung pertumbuhan hebat si Kecil usia 1 tahun ke atas. Rasa vanilanya yang lezat pasti disukai oleh si Kecil.

Nah, jika Ibu penasaran dengan Bebelac Gold Soya, yuk daftar sekarang di Bebeclub untuk dapatkan berbagai promo dan penawaran menariknya!

 

 

Referensi tambahan:

  1. Bingyong Mao, et al. (2018). Effects of Different Doses of Fructooligosaccharides (FOS) on the Composition of Mice Fecal Microbiota, Especially the Bifidobacterium Composition. Retrieved from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6115998/

  2. V Sridevi, et al. (2014). Fructooligosaccharides – Type Prebiotic: A Review. Retrieved from: https://www.researchgate.net/publication/301693191_Fructooligosaccharides_-_type_prebiotic_A_Review

  3. Stanford Medicine Children’s Health. (2019). Stanfordchildrens.org. https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=lysine-19-Lysine

  4. Shape. These Soy Milk Nutrition Facts Will Have You Ditching Dairy. https://www.shape.com/healthy-eating/healthy-drinks/soy-milk-nutrition-benefits

  5. Verywell (2019). The Health Benefits of Isoflavones. Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/isoflavones-benefits-side-effects-dosage-and-interactions-4687017

  6. Straight Talk About Soy. (2018, August 6). The Nutrition Source. https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/soy/

  7. New Dietary Guidelines Say Soymilk Only Suitable Alternative to Cow’s Milk - SNI Global. (2021). SNI Global. https://sniglobal.org/new-dietary-guidelines-say-soymilk-only-suitable-alternative-to-cows-milk/

  8. Verywell Fit (2021). Soymilk Nutrition Facts and Health Benefits. Verywell Fit. https://www.verywellfit.com/a-reader-asks-about-soy-milk-2242523

  9. Migala, J. (2022, August 30). Soy Milk 101: Nutrition, Benefits, Risks, and More. EverydayHealth.com. https://www.everydayhealth.com/diet-nutrition/pros-cons-soy-milk/

  10. Bodnar, L. M., Jimenez, E. Y., & Baker, S. S. (2021). Plant-Based Beverages in the Diets of Infants and Young Children. JAMA pediatrics, 175(6), 555–556. https://doi.org/10.1001/jamapediatrics.2020.5840

  11. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/vitamin-d2-vs-d3#vitamin-d-2-vs-d-3. Diakses pada 22 Desember 2022.

  12. Dou, Y., Yu, X., Luo, Y., Chen, B., Ma, D., & Zhu, J. (2022). Effect of Fructooligosaccharides Supplementation on the Gut Microbiota in Human: A Systematic Review and Meta-Analysis. Nutrients, 14(16), 3298. https://doi.org/10.3390/nu14163298
 


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait