Pedoman Jadwal Pemberian MPASI 7 Bulan

Bu, menginjak usia 7 bulan ini, kebutuhan nutrisi harian bayi semakin meningkat sehingga harus ditambah dengan MPASI. Keterampilan makan...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
11 May 2022
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK


Bu, menginjak usia 7 bulan ini, kebutuhan nutrisi harian bayi semakin meningkat sehingga harus ditambah dengan MPASI. Keterampilan makannya pun semakin baik dan pencernaan si Kecil juga sudah berkembang lebih optimal untuk mencerna makanan dengan tekstur yang lebih padat.  Lalu pertanyaannya, bagaimana mengatur jadwal MPASI bayi 7 bulan agar bisa berdampingan dengan jadwal menyusu?

Yuk, ketahui penjelasannya lengkap dengan jenis, porsi, dan tekstur makanannya!

Panduan Jadwal MPASI Bayi 7 Bulan

Menginjak usia 7 bulan, jadwal makan bayi pun perlu disesuaikan supaya sistem pencernaannya dapat beradaptasi dengan perubahan pola makannya. Ada beberapa tips untuk mengatur jadwal MPASI bayi 7 bulan sehingga si Kecil dapat tumbuh optimal. 

Di samping itu, Ibu juga perlu memperhitungkan frekuensi pemberian MPASI di antara jadwal menyusu si Kecil, supaya kebutuhan nutrisi dari MPASI dan ASI sama-sama tercukupi.

Berikut adalah jadwal MPASI bayi 7 bulan yang bisa Ibu jadikan panduan sesuai rekomendasi IDAI:

  • Pukul 06.00: ASI.

  • Pukul 08.00: sarapan MPASI dengan resep MPASI ubi ungu. 

  • Pukul 10.00: snack MPASi dengan resep puree melon.

  • Pukul 12.00: makan siang MPASI dengan resep bubur jagung. 

  • Pukul 14.00: ASI.

  • Pukul 16.00: snack MPASI dengan jus jeruk manis. 

  • Pukul 18.00: makan malam MPASI dengan smoothie buah naga. 

  • Pukul 20.00 (sampai tertidur): ASI. 

Dari jadwal MPASI bayi 7 bulan di atas, Ibu bisa lihat bahwa si Kecil memerlukan asupan makanan tiap 2 jam. ASI bisa diberikan di awal hari ketika si Kecil baru bangun tidur, kemudian dua jam setelah makan siang, dan di malam hari sebelum tidur. Selain itu, Ibu juga dapat menyusui si Kecil bila ia terbangun pada dini hari.

Mengatur jadwal makan dapat membiasakan si Kecil mengenali rasa lapar dan kenyang. Jadwal makan yang teratur dan terencana seperti di atas adalah cara untuk memberi makan si Kecil saat ia merasa lapar atau lambungnya sudah kosong. Hal ini penting untuk keberhasilan pemberian makan di kemudian hari, ketika si Kecil sudah semakin besar.

Menerapkan jadwal makan bayi yang teratur bukan hanya untuk membiasakan perutnya supaya tidak “kaget” dengan perubahan makanan, tapi juga membantunya memiliki kebiasaan makan yang sehat, lho, Bu. Jadi, sedari kecil ia selalu makan tepat waktu.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Camilan Bayi 7 Bulan yang Lezat dan Bergizi

Kebutuhan Gizi Bayi 7 Bulan

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Bu. Setelah usia si Kecil lewat dari 6 bulan, kebutuhan energi dan nutrisi bayi sudah tidak bisa lagi tercukupi hanya dengan pemberian ASI eksklusif. 

Proses tersebut berlangsung secara bertahap seiring usia si Kecil yang semakin bertambah. Pada usia 6-8 bulan, ASI memenuhi 400 kkal kebutuhan energi bayi per hari. Dan pemenuhan nutrisinya didapatkan melalui tambahan 200 kkal dari MPASI per hari.

Oleh sebab itu, Ibu perlu memberikan makanan pendamping yang mengandung karbohidrat, lemak sebagai sumber energi. Selain dua zat gizi makro tersebut, bayi usia 7 bulan juga memerlukan tambahan makanan yang berasal dari protein hewani dan nabati sebagai zat pembangun.

Selanjutnya, mikronutrien berupa vitamin dan mineral lewat makanan yang mengandung zat besi, fosfor, magnesium, sodium, zinc, vitamin A, dan kalsium juga perlu dipenuhi dari makanan MPASI agar dapat mencukupi kebutuhan si Kecil yang tumbuh semakin besar.

Tidak kalah penting juga mencukupi kebutuhan gizi bayi dari makanan sumber probiotik seperti tempe dan keju untuk mendukung kesehatan pencernaannya. Sebab, bayi sering kali mengalami kondisi yang berkaitan sistem pencernaannya, seperti kolik dan gumoh. Kondisi ini tentu dapat membuat si Kecil tidak nyaman, Bu. 

Nah, probiotik mungkin dapat meredakan kondisi ini karena sifatnya yang meningkatkan kesehatan pencernaan. Si Kecil biasanya memperoleh probiotik dari ASI, tapi tambahan probiotik dari makanan MPASI dapat membantu menambah jumlah bakteri baik dalam perut bayi dengan lebih cepat. 

Aturan Pemberian Makanan Bayi 7 Bulan

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan World Health Organization (WHO) sendiri merekomendasikan bayi usia 7 bulan perlu mendapatkan asupan gizi sebanyak 70% dari ASI dan 30% lainnya berasal dari MPASI dan camilan.

Lalu, seperti apa aturan pemberian makanan bayi 7 bulan? Tidak jauh berbeda dengan usia 6 bulan, di usia 7 bulan ini frekuensi bayi makan belum terlalu banyak.

Menurut IDAI, Ibu bisa memberikan porsi makanan sebanyak 2-3 kali per hari sebanyak 3 sendok makan atau setengah mangkuk berukuran 250 ml, sambil tetap lanjut memberikan ASI.

Ibu juga sah-sah saja untuk menawarkan pemberian camilan sebanyak 1-2 kali sehari di sela-sela waktu makan MPASI utama bayi 7 bulan.

Makanan Apa yang Cocok untuk Bayi Usia 7 Bulan?

Saat memberi makan si Kecil, perhatikan juga tekstur dan konsistensi dan kekentalan MPASI, ya, Bu.

Saat memulai pemberian MPASI di usia 6 bulan, Ibu bisa memberi si Kecil bubur saring atau makanan yang dilumatkan, dengan konsistensi encer. Secara bertahap, bubur saring bisa dikentalkan saat si Kecil sudah berusia 7 bulan untuk membiasakan pencernaan si Kecil beradaptasi dengan tekstur MPASI baru. 

Adapun beberapa jenis makanan yang bisa Ibu berikan kepada si Kecil di usia 7 bulan, di antaranya:

1. Protein Hewani dan Nabati

Protein hewani harus ada dalam setiap menu MPASI pertama bayi dan idealnya memang diprioritaskan karena protein hewani memiliki kandungan asam amino lebih lengkap daripada protein nabati untuk mencegah risiko stunting. 

Adanya kandungan zat besi pada protein hewani juga bisa membantu mencegah anemia yang berisiko menyebabkan stunting. 

Daging sapi, ayam, ikan, dan telur merupakan sumber makanan tinggi protein yang bisa Ibu berikan kepada si Kecil dalam bentuk puree atau dihaluskan. Tidak ada salahnya juga untuk mengenalkan anak dengan tekstur daging yang lebih padat, misalnya dengan memberikan potongan fillet daging ayam yang sudah dikukus atau telur rebus.

Meski demikian, bukan berarti protein nabati sama sekali tidak boleh dimasukkan ke dalam menu MPASI bayi.

Protein nabati seperti dari tahu, tempe, dan kacang-kacangan boleh diberikan sebagai variasi untuk menunjang kebutuhan nutrisi anak.

2. Buah dan Sayuran

Buah dan sayuran juga penting untuk pelan-pelan diperkenalkan kepada si Kecil sejak mulai MPASI. Sebab, sayur dan buah-buahan merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat yang baik untuk menjaga fungsi pencernaan bayi.

Akan tetapi, kuncinya berikan sedikit-sedikit dulu. Sayur dan buah mengandung banyak serat yang dapat menghambat penyerapan zat gizi penting pada bayi. 

Nah, Ibu bisa membuat bubur kental atau puree dari buah-buahan atau kombinasi buah dan sayuran sebagai makanan selingan (snack) yang dapat diberikan di sela-sela waktu makan utama. Misalnya puree pepaya dan pisang, puree alpukat dan brokoli, puree bit dan buah naga, dan lainnya. Pastikan jaraknya jangan terlalu dekat dengan waktu makan berikutnya, ya.

Tak hanya itu, Ibu bisa mulai memperkenalkan buah dan sayuran dalam tekstur aslinya dengan memberikan finger food berupa potongan apel, potongan pepaya, atau irisan wortel dan satu buah kembang brokoli yang sudah direbus atau direbus sampai cukup lunak agar lebih mudah dikunyah. 

3. Keju

Keju merupakan salah satu bahan pelengkap makanan kaya nutrisi yang bisa Ibu jumpai di mana saja. Di setiap gigitannya, keju mengandung protein, lemak sehat, kalsium, fosforus, riboflavin, dan vitamin (vitamin A dan B12) yang bantu memenuhi kebutuhan nutrisi untuk tumbuh kembang si Kecil.

Namun, pastikan jenis kejunya telah melalui proses pasteurisasi ya, Bu. Ibu bisa memberikan keju cheddar, edam, parmesan, mozzarella, cream cheese, atau cottage cheese.

Beberapa jenis keju di atas, terutama cheddar dan parmesan, juga mengandung probiotik (bakteri baik) yang bermanfaat untuk mendukung kesehatan pencernaan si Kecil.

Baca Juga: Panduan Makan dan Resep MPASI untuk Bayi 7 Bulan

Cukup sederhana kan, Bu, cara mengatur jadwal makan bayi 7 bulan? Jangan lupa, hindari memaksa si Kecil dan selalu jaga kebersihan dalam mengolah dan memberikan MPASI, ya. Jika ingin cari inspirasi resep menu MPASI tervalidasi expert, Ibu bisa akses di Bebejourney

Selamat mengatur jadwal makanan si Kecil, ya!

 


 

Referensi tambahan:

  1. IDAI | Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana
  2. IDAI | Nutrisi pada Bayi dan Batita di Era New Normal Pandemi Covid 19. (2020). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-bayi-dan-batita-di-era-new-normal-pandemi-covid-19
  3. IDAI | Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI). (2018). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-makanan-pendamping-air-susu-ibu-mpasi
  4. IDAI | Pentingnya Mengatur Jadwal Makan Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pentingnya-mengatur-jadwal-makan-anak
  5. Arora, M. (2019, October 17). Food Ideas for 7 Month Old Babies. FirstCry Parenting; FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/7-month-old-baby-food-amazing-ideas-chart-and-recipes/
  6. Solids by age: seven to nine months. (2022). BabyCentre UK. https://www.babycentre.co.uk/a9145/solids-by-age-seven-to-nine-months
  7. Swati Patwal. (2014, April 24). Top 10 Yummy Food Ideas For Your 7 Months Baby. MomJunction. https://www.momjunction.com/articles/top-10-food-ideas-7-months-baby_006697/#food-options-for-your-seven-months-old-baby
  8. Marcin, A. (2020, September 21). When Can Babies Eat Cheese? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/baby-cheese#benefits
  9. Cegah Stunting, Protein Hewani Harus Ada dalam MPASI – Info Sehat FKUI. (2020, October 5). Ui.ac.id. https://fk.ui.ac.id/infosehat/cegah-stunting-protein-hewani-harus-ada-dalam-mpasi/

 



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait