10 Jenis Susu dan Manfaatnya yang Harus Ibu Tahu

Siapa yang tidak mengenal khasiat dan manfaat susu bagi manusia? Makanan yang satu ini sangat terkenal akan kelezatan dan kandungan nutr...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

not yet estimated
19 Mar 2024
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK


Siapa yang tidak mengenal khasiat dan manfaat susu bagi manusia? Makanan yang satu ini sangat terkenal akan kelezatan dan kandungan nutrisinya yang mewah untuk segala usia dan berbagai kondisi tubuh.

Susu nyaman dikonsumsi bagi orang yang sehat untuk menjaga kesehatannya maupun orang sakit untuk menyembuhkan penyakitnya. Untuk si Kecil, berikanlah ASI ekslusif hingga si Kecil berusia enam bulan, dan lanjutkan pemberian ASI hingga si Kecil berusia dua tahun. Setelah si Kecil berusia enam bulan, buah hati Ibu mulai dapat diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI), tentunya dengan tetap memberikan ASI ya Bu.

Baca Juga: 5 Manfaat Omega 3 untuk Anak dan Sumber Makanannya

Setelah si kecil siap dan telah terbiasa dengan makanan rumah, susu pertumbuhan masih tetap diperlukan untuk menambah asupan energi, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta air yang penting untuk menunjang proses tumbuh kembang si kecil.

Ibu, di alam ini telah tersedia berbagai jenis dan macam macam susu, baik hewani maupun nabati (susu kedelai atau susu soya), yang dapat diberikan pada si kecil sesuai dengan keadaan masing-masing buah hati Ibu. Yuk, kita mengenal berbagai jenis susu, agar Ibu dapat memilihkan susu bagi si Kecil secara bijak.

Selain ASI, kita mengenal susu hewani utama seperti susu sapi, susu domba, susu kambing, susu kerbau, dan, serta susu hewani yang relatif jarang kita jumpai seperti susu kuda, susu keledai, dan susu onta. Ibu, di antara susu hewani tersebut, susu sapi merupakan susu yang paling banyak dikonsumsi oleh manusia karena tersedia luas dan kandungan nutrisinya unggul, sehingga apabila kita menyebut susu, seringnya yang dimaksud adalah susu sapi.

Susu sapi yang sering dijumpai di pasaran dibagi lagi menjadi beberapa pengelompokan jenis-jenis susu seperti berikut :

1. Susu penuh (whole milk)

Susu penuh terbagi menjadi susu penuh alami, standar, dan homogen. Susu penuh alami atau susu whole milk adalah susu yang tidak mengalami penambahan dan pengurangan kandungan susu. Susu penuh standar mengandung lemak sebanyak 3,5%, sedangkan susu penuh homogen identik dengan susu penuh standar, namun dilakukan proses homogenisasi untuk memecah ukuran lemak susu, sehingga mengurangi sensasi lemak dan mencegah pembentukan cream plug.

Susu penuh alami diperoleh langsung dari peternakan susu dan dilakukan proses pemanasan, umumnya pasteurisasi, untuk membunuh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, serta melindungi konsumen dari penyakit yang ditularkan melalui hewan. Setelah dilakukan pasteurisasi, susu disimpan di refrigerator agar tahan lama. Saat ini, kebanyakan susu yang kita jumpai di pasaran merupakan susu pasterurisasi dan homogenisasi. 

2. Susu semi skim dan skim

Susu semi skim mengandung lemak sebesar 1,7%, sedangkan susu skim mengandung lemak sebanyak 0-0,5%, pada umumnya sekitar 0,1%. Jadi, kandungan lemak pada susu skim hampir dihilangkan, sehingga mengandung energi dan vitamin larut lemak yang lebih sedikit serta kalsium lebih banyak dibandingkan susu penuh. Oleh karena itu, susu skim tidak dianjurkan untuk anak bawah lima tahun (balita), karena balita memerlukan energi ekstra serta vitamin dan mineral yang cukup untuk menunjang tumbuh kembangnya. 

3. Susu rendah lemak

Susu rendah lemak umumnya mengandung lemak sebesar 1-2%.

4. Susu standar

Susu standar adalah susu dengan kandungan lemak yang disesuaikan dengan yang ditetapkan tanpa mengurangi nilai gizi yang lainnya. Susu standar diperoleh dengan melakukan skimming susu penuh ataupun menggabungkan susu penuh dan susu skim. 

5. Susu pasteurisasi

Pasteurisasi adalah pemanasan dengan suhu 73oC selama 15 detik atau 63oC selama 30 menit untuk membunuh mikroba. Penyimpanan susu ini di refrigerator (suhu maksimal 8oC) akan tahan selama 6-12 hari.

6. Sterilisasi komersial

Proses pemanasan suhu tinggi (110-140oC) dengan waktu yang cukup (20-30 menit) untuk menghasilkan susu atau produk susu yang steril komersial, sehingga produk yang dihasilkan aman dan stabil pada suhu ruangan serta tahan hingga 6-12 bulan.

7. Extended shelf-life (ESL)

Proses memperpanjang waktu penggunaan susu (“longer-lasting“), namun susu tetap seperti susu segar biasa, dengan cara pemanasan tidak langsung ataupun langsung, mikrofiltrasi, filtrasi dalam, dan pemisahan bakteri. Susu ESL yang disimpan dalam refrigerator atau kulkas (maksimal 8oC) akan tahan hingga 21-30 hari. 

Baca Juga: Yuk, Kenali FOS:GOS untuk Pencernaan Anak

8. Ultra-high-temperature (UHT)

UHT adalah proses pemanasan kontinyu dengan suhu 135-150oC dan waktu 2-10 detik, sehingga menghasilkan produk steril komersial. Susu UHT yang disimpan dalam suhu kamar akan tahan hingga 12 minggu.  

9. Condensed milk

Susu jenis ini terdiri atas susu yang ditambahkan pemanis ataupun tidak, dan dapat dibuat dari susu penuh maupun susu skim. Susu ini kehilangan sebagian zat gizi karena memerlukan pemanasan tinggi dalam proses pembuatannya. 

10. Dehydrated milk

Dehydrated milk adalah susu yang dikeringkan, terdiri atas evaporated milk, yaitu kandungan air dihilangkan sebagian dan dry atau powder milk (susu bubuk), yaitu kandungan air sama sekali hilang. Evaporated milk pada umumnya akan mengalami penurunan kandungan nutrisi, sedangkan susu bubuk tidak mengalami penurunan kandungan nutrisi, namun dapat mengandung gula tambahan (added sugar) yang apabila berlebihan dapat memicu obesitas.  

Demikianlah Ibu, jenis-jenis susu yang dapat kita jumpai di pasaran. Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Ibu dan si kecil ya! Salam sehat.

|||/Articles/Articles/Bayi (0-12 months)/Nutrisi/kapan-bayi-siap-untuk-makan-mpasi



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait