Grow Them Great! Ini Tips Tumbuhkan Empati pada Si Kecil

Tahukah Ibu, melatih sikap empati adalah salah satu kunci dari proses anak tumbuh hebat. Anak yang hebat tidak hanya cerdas, tetapi juga...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
21 Apr 2022


Tahukah Ibu, melatih sikap empati adalah salah satu kunci dari proses anak tumbuh hebat. Anak yang hebat tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki sikap empati. Mengapa demikian? Ternyata menurut penelitian, sikap empati adalah dasar bagi perilaku sosial yang baik1. Sebagai makhluk sosial, secara alamiah manusia pasti berinteraksi dengan orang lain. Itulah sebabnya, sikap empati sangatlah penting untuk dimiliki agar manusia dapat menjalankan fungsi sosialnya dengan baik2.

Grow Them Great, Anak Cerdas dan Memiliki Sikap Empati

Apa sih sebenarnya empati? Sederhananya, empati adalah kemampuan untuk ikut merasakan atau membayangkan perasaan orang lain3. Salah satu cara menumbuhkan sikap peduli adalah dengan mengedukasi anak.

Idealnya, kecerdasan dan empati berjalan beriringan karena keduanya sangat penting untuk masa depan anak kelak. Anak-anak yang memiliki empati besar akan lebih banyak membantu, bersimpati, dan bisa menempatkan diri dengan lebih baik 6. Disebutkan, empati adalah kompetensi yang wajib dimiliki pekerja pada 20204. Agar anak tumbuh menjadi pribadi yang hebat, grow them great, ya, Bu!

5 Tips untuk Menumbuhkan Sikap Empati si Kecil

Setiap anak sudah memiliki sikap empati, bahkan sejak ia bayi. Misalnya saja, seorang bayi akan ikut menangis atau merasa gelisah ketika mendengar bayi lain menangis. Ini adalah tahap empati pertama1. Tahapan empati ini akan terus berkembang seiring bertambahnya usia anak.

Meskipun sudah ada secara alami, sikap empati tetap perlu dilatih agar tetap ada hingga ia dewasa. Anak belajar berempati melalui berbagai cara. Sumber dan contoh pertama, tentunya dari kita, orang tuanya. Anak juga akan belajar dari teman- temannya, serta tayangan yang ditontonnya 1.

Beri Contoh yang Baik

Salah satu cara menumbuhkan sikap peduli adalah dengan memberikan contoh terbaik pada anak.Bukan rahasia lagi, anak adalah peniru ulung. Jika ingin anak Ibu memiliki sikap empati, maka contohkanlah sikap tersebut dalam kehidupan sehari-hari1. Dengarkanlah semua cerita si Kecil, baik yang menyenangkan, maupun segala keluh kesahnya saat ia merasa sedih, marah, atau kecewa. Berikan ia rasa nyaman dengan pelukan, belaian, atau kata-kata yang menentramkan. Ikutlah bersenang hati saat ia menceritakan pengalaman yang menyenangkan.

Belajar Berempati melalui Buku dan Film

Buku juga dapat menjadi cara yang menarik untuk mengembangkan sikap empati si Kecil. Melalui fabel, dongeng, maupun first book, anak belajar bagaimana tokoh-tokoh dalam cerita berempati kepada tokoh lainnya1. Misalnya dalam buku Bagai Bumi Berhenti Berputar karya Clara Ng, anak dapat belajar sikap empati terhadap anak-anak lain yang mengalami peristiwa menyedihkan di keluarganya.

Film dan tayangan lain juga bisa menjadi media pembelajaran. Dalam film Finding Nemo, anak bisa ikut merasakan kesedihan Nemo saat ia terpisah dari ayahnya karena terperangkap di jaring nelayan.

Libatkan Anak dalam Komunitas Berbeda

Ajaklah si Kecil berkegiatan di komunitas yang berbeda dengannya. Misalnya, menghibur pasien kanker anak di rumah singgah, mengunjungi panti jompo, atau belajar keterampilan tertentu dengan anak-anak dari beragam latar belakang etnis berbeda.

Berinteraksi dengan orang-orang berbeda tentu menimbulkan tantangan tersendiri. Selain memperluas wawasan si Kecil, hal hal ini juga akan melatih sikap empati anak terhadap orang yang berbeda dengannya.

Peka terhadap Kepentingan Orang Lain

Grow them great! Tegaskan pada si Kecil bahwa peduli pada sesama, sama pentingnya dengan kebahagiaan diri sendiri5. Tumbuhkan serta terapkan dalam keseharian bahwa kepekaan pada kepentingan orang sangatlah penting.

Tidak perlu menggurui. Sebagai permulaan, Ibu bisa mengatakan pada bahwa yang terpenting adalah ia menjadi anak yang baik dan bahagia5. Tanamkan nilai bahwa dunia tidak berpusat pada dirinya sendiri5. Ada kalanya kita harus mengalahkan ego pribadi, demi kepentingan yang lebih besar. Misalnya, berhenti bermain untuk membantu Ibu melakukan suatu pekerjaan

Beri Kesempatan Anak untuk Berempati

Belajar bersikap empati sama halnya seperti belajar matematika atau basket; butuh latihan dan bimbingan5. Meski manusia terlahir dengan empati, sikap ini perlu terus diasah agar tidak tumpul.

Latihlah anak untuk belajar memandang masalah dari perspektif orang lain5. Bagaimana caranya? Ajarkan ia untuk mendengarkan dan memahami pendapat orang lain. Saat ia berselisih paham dengan teman, ajak anak untuk saling mendengarkan pandangan masing-masing. Yang pasti, bukalah selalu ruang untuk berdiskusi, dan beri anak ruang seluas-luasnya untuk bercerita tanpa dihakimi.

Grow them great bukan sekadar slogan. Ini merupakan komitmen Bebelac untuk membantu para ibu agar anaknya tumbuh hebat. Anak membutuhkan nutrisi yang lengkap dan juga contoh yang baik dari orang tua. Berikan si Kecil nutrisi yang baik dari Bebelac yang mengandung nutrisi seperti omega 3 dan omega 6, FOS:GOS dengan rasio 1:9 serta 13 vitamin dan 5 mineral. Dukung saluran pencernaan si Kecil, dukung daya pikirnya, dan berikan ia stimulasi yang tepat sehingga ia mampu berempati dengan kebesaran hatinya (happy heart).

Selanjutnya, Ibu dan Ayah harus terus berkomitmen untuk selalu menjadi guru yang terbaik, terutama dalam mengajarkan sikap empati. Mari siapkan generasi hebat yang cerdas dan berbahagia! Nah, simak juga tips lain tentang perkembangan psikologi anak di sini.

 


 Referensi

  1. Erin Browne. (2010). The Relationship between Empathy in Children and their Parents. Diambil dari https://digitalcommons.calpoly.edu/cgi /viewcontent.cgi?referer=&httpsredir=1 &article=1008&context=psycdsp [Diakses 19 November 2020]
  2. Zhenlin Wang dan Lamei Wang. (2015). The Mind and Heart of the Social Child: Developing the Empathy and Theory of Mind Scale. Diambil dari https://www.hindawi.com/journals/cdr/2015/171304/ [Diakses 19 November 2020]
  3. Nicole M. McDonald dan Daniel S. Messinger. (2011). The Development of Empathy: How, When, and Why. Diambil dari https://www.researchgate.net/publication /267426505_The_Development_of_Empathy _How_When_and_Why [Diakses 19 November 2020].
  4. Ceren Deniz Tatarlar, A. Güldem Cerit. (2016). Relationship between Empathy Skill Levels and Job Selection: A Study on Business Administration Students. Diambil dari https://www.researchgate.net/publication /279917429_Relationship_Between_Empathy _Skill_Levels_And_Job_Selection _A_Study_On_Business_Administration _Students [Diakses 19 November 2020].
  5. Harvard Graduate School of Education. (2018). For Families: 5 Tips for Cultivating Empathy. Diambil dari https://mcc.gse.harvard.edu/resources-for-families/5-tips-cultivating-empathyS2212567116000836 [Diakses 19 November 2020]
  6. Woolrych T, Eady MJ, Green CA. Authentic Empathy: A Cultural Basis for the Development of Empathy in Children. Journal of Humanistic Psychology. June 2020. doi:10.1177/0022167820934222

 



 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait