9 Ide Kegiatan Seru untuk Anak-Anak Weekend di Rumah

Bu, lagi mencari ide aktivitas baru untuk anak-anak di rumah? Kalau belakangan ini sudah sering mengajak anak jalan-jalan keluar rumah, ...

Ditulis oleh : Tim Penulis

4 min
13 Oct 2022
Aktivitas weekend seru anak bersama orang tua di rumah


Bu, lagi mencari ide aktivitas baru untuk anak-anak di rumah? Kalau belakangan ini sudah sering mengajak anak jalan-jalan keluar rumah, yuk coba habiskan quality time bersama keluarga di weekend ini!

Beraktivitas di rumah sebetulnya bisa jadi family time yang berharga dan memberi pengaruh yang positif untuk anak, lho!

Pilihan Aktivitas untuk Anak-Anak di Rumah 

Ketika mencari inspirasi segar untuk aktivitas anak-anak di rumah, tentunya yang harus ibu perhatikan pertama kali adalah manfaatnya. Apakah kegiatan itu punya manfaat untuk tumbuh kembang maupun kecerdasan anak di rumahl?

Nah langsung saja, berikut ini rekomendasi 9 aktivitas untuk anak-anak di rumah yang bisa Ibu dan si Kecil lakukan bersama:

1. Melukis dengan tangan dan kaki (finger painting)

Anak-anak di usia ini sedang aktif-aktifnya menggunakan tangan dan kaki mereka untuk menjelajah dunia sekitar. Nah untuk sekaligus melatih motorik kasar dan halus, yuk, ajak anak melukis di rumah pakai tangan dan kaki!

Sediakan kertas HVS putih ukuran besar dan beberapa cat warna. Pertama-tama, Ibu bisa contohkan dulu caranya dengan mencelupkan jari atau kaki ke cat, lalu usapkan ke kertas untuk membuat gambar. Selanjutnya biarkan anak mencoba sendiri. 

Selain melatih koordinasi mata serta tangan dan kakinya, melukis juga bisa membantu anak belajar macam-macam warna dan bentuk untuk menambah pengetahuannya.

Sembari melukis pun, Ibu dapat memperkenalkan anak dengan teori warna. Jadi selain belajar warna-warna dasar, anak juga bisa jadi tahu dengan mencampurkan dua warna akan tercipta sebuah warna baru. Seru, kan?

Dan ternyata, melukis pakai tangan dan kaki juga termasuk aktivitas sensory play yang bagus untuk anak-anak di rumah, lho! Kegiatan ini mengoptimalkan stimulasi indera anak untuk lebih mengenal dunia di sekitarnya.

2. Roleplay dengan barang bekas

Supaya planet tempat tinggal kita bisa terus lestari dan tidak menjadi tempat pembuangan sampah, kita tentu harus merawatnya dengan baik.

Nah, Ibu juga bisa, lho, bersama-sama anak menyulap barang bekas di rumah menjadi mainan baru yang kreatif. Misalnya, ajak anak untuk membuat replika kendaraan transportasi umum dari kardus bekas, seperti kereta atau pesawat. Kemudian, dandani anak menjadi seorang masinis atau pilot untuk bermain peran mengenal profesi.

Ide lainnya, coba buat pesawat ulang-alik dari styrofoam kemudian buat replika planet-planet yang ada di tata surya dari kardus. Minta anak mengenakan helm dan berpura-pura mengarungi luar angkasa sebagai pilot.

3. Camping di teras

Kalau si Kecil senang bermain ke tempat-tempat outdoor, sesekali coba ajak ia camping di teras. Ya! Serunya camping juga bisa si Kecil rasakan tanpa harus jauh-jauh ke alam terbuka. 

Kegiatan ini bantu menumbuhkan jiwa petualang anak dan kemampuannya untuk beradaptasi di lingkungan baru meski hanya dari rumah. Karena, ia akan mengetahui bagaimana cara membangun tenda, menjaga diri, hingga tidur di area minimalis.

Ibu dan si Kecil bisa melakukan camping di teras atau halaman rumah, dan akan lebih seru bila dilakukan malam hari, lho! Ibu bisa mengadakan pesta BBQ sambil belajar tentang rasi bintang di langit malam dan nyalakan api unggun kecil-kecilan, supaya lebih menghadirkan sensasi camping yang sesungguhnya.

Baca Juga: 5 Cara Bermain Sambil Belajar yang Seru untuk Balita di Rumah

4. Membuat family tree

Sepulangnya dari berkunjung ke rumah kakek nenek atau keluarga besar lain, ayo ajak anak untuk membuat family tree! Mengetahui silsilah keluarga penting, lho, supaya anak bisa belajar tentang asal muasal diri mereka sendiri.

Dengan belajar mengenal kakek, nenek, tante, om, sampai sepupu jauhnya, mereka akan berkesempatan untuk mengenal lebih jauh dari mana rambut ikalnya berasal, sifat humorisnya, sampai kecintaan mereka pada buku atau binatang. Karena, hal-hal ini juga bisa diturunkan dari generasi ke generasi.

Supaya si Kecil bisa lebih kenal dengan setiap anggota keluarga besarnya, selalu bawa kamera setiap kali berkunjung ke rumah sanak saudara. Ambil foto mereka masing-masing untuk kemudian dicetak. 

Di rumah, ajak si Kecil untuk mengingat mana foto kakek dan tempelkan di tempat yang sudah dilabeli “kakek”. Begitu seterusnya. Pasang poster family tree ini di kamar anak dan perbarui silsilahnya setiap kali Ibu sekeluarga berkunjung ke tempat yang baru.

5. Membuat vlog

Jika di weekend ini Ibu dan si Kecil sudah punya rencana untuk jalan-jalan keluar, jangan lupa bawa kamera, ya!

Dokumentasikan sesi jalan-jalan Ibu dan si Kecil ketika pergi ke museum atau kebun binatang dan minta anak bertindak sebagai “host”.

Aktivitas untuk anak-anak di rumah ini juga bisa melatih si Kecil agar percaya diri berbicara di depan kamera, lho! Selain itu, kemampuan bahasanya pun ikut terlatih karena ia akan belajar mendeskripsikan apa yang sedang dilakukannya. 

Jika Ibu punya lebih banyak waktu, tak ada salahnya untuk meng-upload vlog ke platform berbagi video seperti Youtube.

Siapa tahu ide kegiatan di rumah untuk anak yang disampaikan dalam vlog tersebut bisa menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi orang lain.

Baca Juga: 5 Aktivitas Sederhana untuk Membiasakan Anak Sharing dengan Orang Lain

6. Permainan tebak ekspresi wajah

Menginjak usia 3 tahun, si Kecil perlu mengenali dan memahami emosi serta perasaannya agar kelak ia dapat berkomunikasi dengan efektif, membangun hubungan yang lebih baik, dan bersosialisasi secara sehat.

Mengenali emosi juga membantu anak mengekspresikan apa yang ia rasakan atau butuhkan dengan jelas, menghindari atau menyelesaikan konflik dengan lebih baik, dan mampu mengontrol tindakan ketika merasa stres maupun saat berada di situasi sulit.

Oleh karena itu, yuk, Bu, ajarkan mereka bagaimana mengenali dan mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang sehat. Salah satu caranya dengan bermain tebak ekspresi wajah. Ibu juga bisa mengajak kakak, adik, dan Ayah untuk ikut memainkannya, lho!

Yang perlu Ibu siapkan adalah kertas yang digambari berbagai macam ekspresi, dari bahagia, sedih, marah, takut, atau sakit. Taruh kertas di keranjang lalu minta tiap orang bergilir mengambil gambar. 

Setelah mengambil kertas, tiap orang harus menunjukkan ekspresi yang sesuai dengan gambar di kertasnya. Misalnya, bila anak mengambil kertas bergambar ekspresi takut ia bisa menundukkan kepala dan menutup telinga.

Lalu, anggota keluarga lain merespon ekspresi anak. Ayah bisa memberikan pelukan, misalnya, sementara Ibu mengatakan, “Adik kenapa?”, dan Kakak menghibur si Kecil supaya merasa lebih tenang. 

7. Baking cookies

Aktivitas untuk anak-anak di rumah selanjutnya adalah baking atau membuat kue.

Baking menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan bagi si Kecil, karena umumnya kue seperti cookies atau cupcake merupakan favorit anak-anak dan mereka berkesempatan untuk mengkreasikannya bersama Ibu.

Membuat kue juga memberi kepuasan tersendiri bagi si Kecil, karena ia akan melewati proses baking dari mengolah bahan mentah, mencampur, dan memanggangnya hingga mengembang dan menjadi sebuah kue. 

Coba sediakan cookie cutter yang berbentuk binatang, tanaman, atau bahkan transportasi umum yang sering dijumpai si Kecil sehari-hari.

Bisa juga cetak cookies dengan bentuk-bentuk unik seperti snowflakes, binatang-binatang laut, benda angkasa seperti bulan, bintang, dan matahari, sampai macam-macam dinosaurus supaya anak bisa belajar lebih banyak tentang hal-hal baru di dunia.

8. Berkebun hidroponik

Siapa saja bisa dan boleh berkebun, termasuk anak-anak! Tapi supaya anak tertarik untuk ikut berkebun, coba ajak dulu si Kecil untuk jalan-jalan ke Kebun Raya Bogor atau Kebun Teh di Puncak. 

Ceritakan apa “tugas” tanaman-tanaman ini di bumi dan kenapa tanaman dan tumbuhan yang ia lihat harus kita jaga baik-baik. Kemudian, Ibu bisa ceritakan apa saja yang bisa si Kecil ikut lakukan untuk merawat tanaman. Salah satunya, dengan berkebun ini!

Apalagi, berkebun juga sekaligus bisa menjadi aktivitas di rumah yang mendidik untuk anak-anak. Karena lewat berkebun, anak akan belajar hal-hal baru dan mengembangkan banyak keterampilan baru.

Misalnya, berkebun bisa mengajarkan anak tentang rasa tanggung jawab untuk merawat tanaman. Dari sini mereka juga bisa belajar tentang konsep sebab dan akibat, misalnya, tanaman akan mati kalau tidak disiram dan dipupuk, rumput ilalang akan tumbuh liar jika tidak dipangkas, dan seterusnya. 

Nah kalau Ibu tidak punya lahan luas untuk berkebun di rumah, yuk coba metode hidroponik! Ibu cukup siapkan botol mineral plastik ukuran 600 mililiter, secarik kain bekas yang dipilin menjadi sumbu, bibit tanaman, media tanam seperti kerikil atau rockwool, pupuk, air, dan paku.

Adapun caranya sebagai berikut:

  • Potong botol bekas air menjadi dua bagian.

  • Lubangi bagian dekat leher botol dengan paku yang sudah Ibu panaskan.

  • Lubangi tutup botol dengan diameter menyesuaikan ukuran pilinan sumbu yang akan digunakan.

  • Minta anak untuk bantu memasukkan sumbu ke lubang tutup botol.

  • Kemudian, pasang bagian atas botol dengan arah terbalik.

  • Potong media tanam (rockwool) ukuran 2,5 x 2,5 cm, kemudian masukkan media tanam hidroponik di bagian atas botol dan isi bagian bawah botol dengan air. Nantinya air yang ada di bawah botol akan terserap oleh sumbu dan membasahi media tanam yang ada di atasnya.

  • Minta anak untuk mencipratkan air atau menyemprot air di atas permukaan media tanam tersebut.

  • Buat lubang di tengah media dengan kedalaman kurang lebih 2 mm, kemudian masukkan benih ke dalam lubang tersebut.

  • Tutup dengan plastik hitam lalu simpan di ruangan gelap.

  • Setelah 1 – 2 hari lihat hasil persemaian.

  • Kemudian buka plastik dan letakkan di bawah cahaya matahari langsung.

  • Jemur setiap hari dan siram media tanam apabila sudah kering.

  • Apabila sudah muncul daun sejati, bibit sudah bisa dipindahkan ke pot.

9. Berburu “harta karun”

Agar anak tidak cepat bosan, sesekali ajak anak-anak berpura-pura menjadi bajak laut atau detektif untuk berburu “harta karun” di rumah. Bedanya, “harta” yang diburu adalah mainan miliknya sendiri.

Permainan ini dapat mengasah kemampuan si Kecil dalam berpikir dan mencari benda yang tersembunyi. Sebab di usia 1-3 tahun, ia sudah mulai bisa mencari benda yang disembunyikan di depan matanya.

Caranya, Ibu cukup menyembunyikan mainan di balik gorden, di bawah bantal, atau di sela sofa. Kemudian, minta si Kecil mencarinya dengan memberi batas waktu. Misalkan, “Adik, ayo cari boneka beruang, Ibu hitung sampai 10 ya!”

Di lain hari, Bu, cobalah tingkatkan “level” kesulitannya dari mencari 1 barang menjadi 2 barang yang berbeda dan begitu seterusnya.

Setelah anak berhasil menemukan “harta karun”nya, jangan lupa berikan hadiah kecil-kecilan agar ia merasa senang, ya!

Baca Juga: Mengajarkan Anak Belajar dari Kegiatan Sehari-hari

Ibu juga, lho, download modul kumpulan stimulasi untuk menemani aktivitas anak di rumah. Jadi meski weekend ini di rumah saja, si Kecil bisa tetap aktif dan menggunakan akal kreatifnya dengan maksimal lewat aktivitas-aktivitas seru di atas. 

Jangan lupa, Ibu juga bisa memberikan berikan si Kecil segelas susu Bebelac 3 GroGreat+ untuk menemaninya belajar sambil bermain. Susu Bebelac adalah susu tinggi serat prebiotik FOS:GOS 1:9 yang penting untuk mendukung si Kecil grow great.

Kandungan minyak ikan yang kaya omega-3, omega-6, serta kombinasi 13 vitamin dan 6 mineralnya dapat membantu mengoptimalkan kecerdasan dan tumbuh kembangnya. Karena saat pencernaan sehat (Happy Tummy), si Kecil bisa belajar sambil bermain dengan nyaman (Happy Brain) dan ia pun akan tumbuh menjadi anak hebat yang ceria (Happy Heart).

Supaya hasilnya optimal, berikan susu Bebelac 3 sebanyak tiga gelas setiap hari, ya Bu!

Happy weekend!


Sumber:

  1. https://kidshealth.org/en/parents/cooking-preschool.html
     
  2. https://www.goodhousekeeping.com/life/parenting/g32176446/science-experiments-for-kids/
     
  3. https://www.twinkl.co.id/blog/8-benefits-of-baking-with-children
     
  4. https://www.health.harvard.edu/blog/more-than-just-a-game-yoga-for-school-age-children-201601299055
     
  5. https://childdevelopmentinfo.com/child-activities/why-playing-hide-and-seek-is-good-for-your-child/
     
  6. https://extension.psu.edu/programs/betterkidcare/early-care/tip-pages/all/painting-with-young-children
     
  7. https://www.moms.com/allowing-kids-decorate-bedroom/
     


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait