Tips Menu Sehat Seimbang Makanan dan Minuman Bayi

Mengapa Bayi Membutuhkan Menu yang Seimbang dan Bervariasi? Seiring dengan pertumbuhan bayi, maka kebutuhan nutrisinya juga bertambah. ...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
15 Nov 2023
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK


Mengapa Bayi Membutuhkan Menu yang Seimbang dan Bervariasi?

Seiring dengan pertumbuhan bayi, maka kebutuhan nutrisinya juga bertambah. Menu makanan yang mendukung kesehatan dan perkembangan bayi pun sangat diperlukan. Tentunya, jangan samakan diet sehat dan seimbang bagi bayi dengan yang diperuntukkan bagi orang dewasa, ya Bu. Bila menu ideal orang dewasa adalah rendah lemak dan berserat tinggi, maka yang dibutuhkan bayi adalah sebaliknya, menu dengan kandungan lemak tak jenuh yang relatif tinggi dan berserat rendah. Jika bayi makan terlalu banyak makanan dengan kadar serat tinggi, ia akan merasa sangat kenyang dan tidak berselera lagi untuk mengonsumsi makanan-makanan bergizi lainnya.

Ibu pasti setuju bahwa variasi sangat dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan, untuk menghindari rasa jenuh. Jadi, selain memastikan agar menu makan bayi terdiri dari main course (hidangan utama) dan dessert (makanan pencuci mulut), jangan lupa memberikan variasi jenis makanan bayi ya Bu. Daging merah, daging ayam, ikan, aneka buah dan sayuran, susu dan produk olahannya, roti, sereal, nasi, pasta, dan kentang. Dengan variasi menu, suasana makan bayi akan menjadi lebih seru, sekaligus menciptakan diet sehat dan seimbang. Have fun with the endless list!

Kelompok Makanan yang Seimbang untuk Bayi dan Manfaatnya

  • Karbohidrat
    Terdiri dari ragam produk roti, sereal (termasuk mie dan beras), dan kentang. Makanan-makanan ini mengandung energi tinggi yang dibutuhkan untuk proses tumbuh-kembang bayi. Jadi, berikan seporsi karbohidrat di setiap makan dan saat makan makanan selingan.
  • Protein
    Ragam jenis makanan, mulai dari daging merah, daging ayam, ikan, telur, serta kacang-kacangan seperti buncis dan kacang hijau. Berikanlah sekali atau dua kali sehari agar bayi memperoleh cukup protein, zat besi, dan omega 3 yang sangat penting bagi pertumbuhannya. Bagaimana bila bayi Ibu tergolong vegetarian? Tambahkan porsinya menjadi dua atau tiga kali sehari.
  • Buah-Buahan dan Sayuran
    Berbagai jenis buah dan sayuran, baik yang segar, dibekukan, dalam kaleng, dan dikeringkan. Minimal lima porsi setiap hari dengan variasi warna berbeda akan memberikan asupan beragam vitamin dan mineral yang penting bagi bayi.
  • Susu dan Produk Olahan Susu
    Terdiri dari susu, keju, dan yoghurt yang banyak mengandung protein, kalsium, sejumlah vitamin dan mineral. Ayo berikan minimal tiga kali sehari pada bayi, baik diminum maupun dimakan.
  • Lemak dan Minyak
    Khusus untuk kelompok ini, sumber lemak berupa minyak seperti minyak zaitun, minyak sayur, minyak kedelai, mentega, dan margarin sebaiknya diberikan sebagai pelengkap, bukan pengganti makanan dari kelompok lain. Meski kelompok ini mengandung energi, asam lemak omega 3 dan 6, serta vitamin A, D, dan E, namun seperti yang Ibu mungkin telah ketahui, bila dikonsumsi secara berlebihan akan menyebabkan obesitas. You surely don't want it to happen to your baby.

Attention!

Apa yang bayi butuhkan adalah pemberian makanan berporsi kecil dengan frekuensi teratur setiap hari, ketimbang porsi besar dengan frekuensi rendah. Ingat Ibu, ukuran perut bayi sepuluh kali lebih kecil dibandingkan ukuran orang dewasa.

Harap perhatikan kadar garam dalam makanan yang diberikan pada bayi, dan sebisa mungkin hindari melakukan penambahan garam. Kadar garam yang diberikan pada bayi tidak boleh melebihi 1/6 asupan garam maksimum yang diperbolehkan untuk orang dewasa, yaitu kurang dari 1 gram per hari. Namun, untuk bayi berusia kurang dari 1 tahun, sebaiknya Ibu sama sekali tidak melakukan penambahan garam ya. Karena sebenarnya, makanan yang bervariasi sudah memberikan kadar garam yang cukup memadai lho. Bila kadar garam yang diberikan melebihi ambang batas, maka ginjal bayi yang baru berkembang akan dipaksa untuk bekerja lebih keras.

|||


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait