5 Persiapan Melahirkan yang Perlu Diperhatikan

Makin dekat hari perkiraan lahir (HPL) buah hati, persiapan melahirkan pun perlu makin dimatangkan, ya, Bu. Agar Ibu tetap sehat dan bay...

Ditulis oleh : Tim Penulis

Ditinjau oleh : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK

4 min
05 Feb 2022
Profile Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK


Makin dekat hari perkiraan lahir (HPL) buah hati, persiapan melahirkan pun perlu makin dimatangkan, ya, Bu. Agar Ibu tetap sehat dan bayi lahir dengan selamat, ada baiknya persalinan disiapkan sebaik mungkin.

5 Persiapan Melahirkan

Ibu, meskipun persalinan adalah proses yang alami, namun tetap ada beberapa risiko yang dapat muncul. Penyebabnya tidak hanya berupa faktor medis, tapi juga faktor nonmedis yang berasal dari lingkungan sekitar. Misalnya, terlambat untuk mengenali komplikasi, kecepatan untuk mencari pertolongan dan mencapai layanan kesehatan, serta perawatan yang tepat.1

Nah, persiapan melahirkan penting sekali untuk mencegah dan menghindari faktor-faktor tersebut. Dan, dalam proses persiapan ini, sebaiknya Ibu juga melibatkan suami dan keluarga dekat, ya.1

Berikut ini beberapa persiapan melahirkan yang bisa Ibu dan keluarga lakukan. Yuk, kita simak sama-sama.

Memilih pendamping persalinan

Pendamping persalinan tak harus selalu suami. Tak sedikit Ibu yang merasa lebih nyaman ditemani oleh ibunya atau saudara perempuannya saat melahirkan. Intinya, siapapun yang dipercaya oleh Ibu dan membuat Ibu merasa nyaman saat melalui proses persalinan.2

Kenapa memilih pendamping persalinan penting? Tak sekadar menemani, pendamping persalinan juga akan memberi dukungan medis selama Ibu melalui proses persalinan, seperti memijat punggung untuk membantu mengurangi nyeri kontraksi. Pendamping persalinan ini juga yang nanti akan menjadi perantara komunikasi antara Ibu dan dokter atau petugas medis.2

Baca Juga: Penyebab Diare saat Hamil

Memilih Rumah Sakit

Ada beberapa hal yang patut menjadi pertimbangan Ibu dalam memilih rumah sakit untuk bersalin. Berikut dua faktor terpenting:

  • Lokasi: berapa jarak dan waktu tempuh yang dibutuhkan dari rumah ke rumah sakit serta ada tidaknya kemacetan dalam perjalanan. Pertimbangkan juga kendaraan menuju ke rumah sakit dan siapa yang akan menemani Ibu nanti.3
  • Kelengkapan fasilitas rumah sakit: periksa ketersediaan dokter kandungan yang sesuai dengan visi Ibu berada di RS tersebut, serta ketersediaan unit perawatan intensif untuk bayi baru lahir, terutama bila Ibu memiliki risiko melahirkan dini. Selain itu, Ibu juga perlu mempertimbangkan fasilitas gawat darurat dan ruang operasi, seandainya di hari H nanti Ibu mengalami kondisi tertentu yang mengharuskan Ibu melahirkan secara caesar.3

Hal yang tak kalah penting untuk dipertimbangkan, yaitu apakah rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit sayang bayi, yaitu yang mendukung pemberian ASI eksklusif, antara lain melalui IMD, fasilitas rawat gabung, serta menyediakan klinik laktasi dan konselor menyusui.4

Memeriksakan kehamilan dan kesehatan Ibu

Selalu rutin periksakan kehamilan dan kesehatan Ibu, ya. Di samping pemeriksaan rutin seperti berat badan Ibu, tekanan darah, kadar gula darah, skrining infeksi tertentu, dan denyut jantung janin, juga diperlukan pemeriksaan khusus oleh dokter kandungan, terkait posisi dan berat badan janin.5

Semua pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi berbagai risiko yang mungkin terjadi, serta menentukan apakah Ibu bisa melahirkan secara normal atau caesar

Baca Juga: Tanda-Tanda Melahirkan

Memilih metode persalinan

Meskipun Ibu dan dokter kandungan mengupayakan agar proses persalinan dapat dilakukan secara normal, namun ada kondisi-kondisi tertentu yang membuat Ibu perlu melahirkan melalui operasi.

Indikasi perlu dilakukannya bedah caesar dapat berasal dari kondisi Ibu maupun janin. Dokter dapat menyarankan operasi pada Ibu hamil yang mengalami kondisi kesehatan tertentu, misalnya penyakit jantung/paru, infeksi herpes genital atau HIV, plasenta previa, dan plasenta lepas dari dinding rahim.6

Selain itu, dari sisi bayi, dokter dapat menyarankan operasi caesar jika bayi mengalami  denyut jantung tidak normal, posisi janin menyulitkan, tali pusar janin lepas, dan ukuran janin besar.6

Baca Juga: Cara Mengatasi Sembelit saat Hamil

Mempersiapkan perlengkapan

Dibantu suami, Ibu bisa menyiapkan perlengkapan melahirkan, yang dibagi menjadi dua tas. Satu tas berisi perlengkapan Ibu, dan tas lain berisi perlengkapan si Kecil. Perlengkapan ini sebaiknya sudah siap setidaknya 3 minggu sebelum HPL.7

Berikut daftar perlengkapan Ibu dan si Kecil yang perlu dimasukkan ke dalam tas untuk dibawa saat hari H:6,7

  • Pakaian yang longgar dan nyaman untuk dipakai saat proses persalinan 
  • 2—3 baju ganti yang longgar dan nyaman untuk menyusui
  • Bra menyusui
  • 5—6 celana dalam
  • Pembalut nifas
  • Breast pad
  • Peralatan mandi, seperti handuk, sabun, sikat gigi, pasta gigi, sisir. 
  • Buku atau majalah untuk membantu Ibu rileks
  • Makanan dan minuman ringan yang sehat
  • Obat-obatan pribadi
  • Bantal yang nyaman
  • Sandal
  • Pakaian bayi lengan panjang dan celana panjang, selimut, topi, kaus kaki, dan popok

Di samping lima hal di atas, tentu masih banyak faktor yang perlu dipersiapkan, ya, Bu. Seperti anggaran biaya untuk proses persalinan, berbagai perlengkapan yang harus disiapkan di rumah seperti tempat tidur bayi, serta persiapan mental Ibu agar siap menyambut buah hati.6,7

Banyak membaca dan berkonsultasi dengan kerabat atau sahabat yang sudah lebih dulu menjadi Ibu dapat menjadi pertimbangan untuk melakukan persiapan. Jangan lupa, selalu libatkan suami dan keluarga agar dapat membantu Ibu menyiapkan segala kebutuhan. Selamat melakukan persiapan melahirkan dengan menyenangkan, Bu.

Baca Juga: Pendamping Saat Proses Melahirkan


Referensi:

  1. Anita Shankar Acharya. (2015). Making Pregnancy Safer—Birth Preparedness and Complication Readiness Study Among Antenatal Women Attendees of A Primary Health Center, Delhi. Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov [Diakses 24 November 2021]
  2. Meghan A Bohren, et al. 2019. Perceptions and experiences of labour companionship: a qualitative evidence synthesis. Diambil dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov [Diakses 3 Januari 2022]
  3. Thillagavathie Pillay, dkk. (2019). Optimising neonatal service provision for preterm babies born between 27 and 31 weeks gestation in England (OPTI-PREM), using national data, qualitative research and economic analysis: a study protocol. Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov [Diakses 24 November 2021]
  4. I Gusti Nyoman Pratiwi. (2013). Revitalisasi Rumah Sakit Sayang Bayi. Diambil dari https://www.idai.or.id [Diakses 24 November 2021]
  5. Felisha L Kitchen, Brian W Jack. (diperbarui terakhir pada 2021). Prenatal Screening. Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov [Diakses 24 November 2021]
  6. Sharon Sung, Heba Mahdy. Caesarean Section. Diambil dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov [Diakses 24 November 2021]
  7. National Health Service. (diulas terakhir 2021). Pack Your Bag for Labour. Diambl dari https://www.nhs.uk [Diakses 24 November 2021]


 
alt

Kenali apa itu

Kalkulator Nutrisi

Cek nutrisi si Kecil yuk! Sudah sesuaikah dengan kebutuhannya?

Artikel Terkait